The Heart is a Lonely Hunter: Perburuan Jiwa-jiwa yang Gelisah

Penulis: Carson McCullers, Penerbit: Qanita (2007)

Kebungkaman adalah kawan sejati yang tak akan pernah khianat

Dibuka dengan kutipan Konfusius itu di halaman pertama buku, “The Heart is a Lonely Hunter” membawa kita menelusuri kisah jiwa-jiwa Amerika yang kesepian dalam pencariannya di dunia. John Singer dan Antonapoulos, dua sahabat yang bisu-tuli. Benedict Copeland, seorang dokter kulit hitam yang memperjuangkan keadilan bagi kaumnya. Jake Blount, seorang sosialis buruh pemabuk. Biff Brannon, pemilik New York Cafe yang gemar mengamati sekitarnya. Dan Mick Kelly, remaja perempuan tomboy yang tergila-gila pada musik dan bermimpi memiliki piano sendiri suatu hari nanti. Masing-masing dari mereka memiliki kisah sendiri-sendiri dan tampak tak berkaitan. Tapi di balik itu semua, ada satu benang merah yang menghubungkan mereka, dan kita, sebagai manusia. Yaitu, kesepian.

Setelah kepergian Antonapoulos ke rumah sakit jiwa, John Singer benar-benar terpukul. Kehidupannya seolah hampa dan kebisuan semakin mencekat tenggorokannya. Ia pun pindah dari apartmen yang dulu ditinggalinya bersama Antonapoulos ke kamar kontrakan milik keluarga Kelly. Dari sanalah ia kemudian mengenal keempat tokoh lainnya. Mick Kelly adalah anak keempat di keluarga Kelly. Biff Brannon merupakan pemilik New York Cafe, tempat ia biasa makan 3 kali sehari. Sementara dr.Copeland adalah ayah dari Portia, wanita Negro yang bekerja di rumah keluarga Kelly. Dan Jake Blount sendiri merupakan pengunjung tetap New York Cafe,

Keempatnya memiliki cita-cita, hasrat dan harapan akan ambisinya. Dan uniknya, bagi mereka semua, Singer seperti seorang guru yang bijak. Begitu pula orang-orang lain di kota tersebut yang sempat bertemu John Singer ketika sedang berjalan-jalan. Orang-orang Yahudi menganggap Singer adalah Yahudi, orang Turki menganggapnya sebagai seorang Turkish, yang kaya menganggap Singer orang kaya yang baik dan yang miskin menganggapnya miskin juga. Pendek kata, meski tak ada yang tahu asal Singer yang sebenarnya, semua menganggap Singer dalam kebisuannya begitu bijak, menenangkan dan orang yang paling mengerti mereka. Padahal, saat membaca bibir keempat lawan bicaranya, ia tak benar-benar paham harapan seperti apa yang sedang mereka ungkapkan. Namun, satu yang Singer pahami dengan pasti, keempat kawannya memiliki hati yang begitu gelisah hingga tak pernah tidur dan ia senang menemani mereka.

Mereka memiliki sesuatu yang jauh lebih mereka cintai daripada makan, tidur, anggur, atau pun teman bicara yang ramah. Itu sebabnya mereka selalu begitu sibuk.

“The Heart is a Lonely Hunter” ditulis oleh McCullers di tahun 1940 dengan latar Georgia, tempat kelahiran McCullers. Judulnya sendiri diambil dari puisi karya Fiona McLeod yang berjudul “The Lonely Hunter”. Buku ini disebut-sebut memiliki aliran Shoutern Gothic, salah satu aliran literature khas Amerika yang terutamanya menjabarkan mengenai perbudakan, Kristianisme, dan hak-hak kemanusiaan dengan latar Amerika bagian Selatan. Selain itu, karakterisasi dalam novel pun disangkut-pautkan dengan kehidupan pribadi sang pengarang. Terlebih karakter Mick Kelly yang tomboy dan suka piano, sangat jelas sepadan dengan kepribadian remaja McCullers.

Beberapa kritikus menyebut bahwa kisah dalam novel Amerika ini terlalu datar, yang percakapannya bisa dengan mudah kamu temukan di internet. Karena memang tidak ada klimaks yang meledak-ledak dalam novel ini. Hanya beberapa letupan-letupan kecil (yang agak besar terjadi sewaktu kematian Singer). Hanya saja aku tidak setuju jika dikatakan bahwa banyak kalimat dalam novel ini terlalu repetitif. Bagiku tidak demikian. Dalam novel ini McCullers berupaya menjabarkan setting dan perasaan tokoh dengan begitu deskriptif sehingga bisa dengan mudah diimajinasikan oleh masing-masing pembaca. Walaupun mungkin narasi panjang semacam ini tak banyak disukai orang. Tapi memang seperti inilah ciri khas novel-novel sastra, yang membuatnya cukup terasa “berat” untuk dikonsumsi.

Ada tanda tanya yang muncul dalam pengisahan orang-orang Amerika ini, terutama mengenai kecenderungan seksualnya. Mungkinkah John Singer dan Antonapoulos memiliki hubungan lebih dari sekadar teman? Mengingat kematian Antonapoulos begitu menghantam Singer hingga ia memutuskan bunuh diri. Dan kesabaran Singer selama 10 tahun terhadap Antonapoulos yang sakit jiwa jadi mengundang pertanyaan. Mungkinkah segala kedekatan ini cuma karena Singer sendiri kesepian dan tak ada orang lain yang menurutnya bisa memahami dirinya selain Antonapoulos? Bisa iya. Bisa tidak. Tergantung dari sisi mana kita melihat kehidupan yang mereka jalani.

Rating (*****)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *