masih tentang lari dengan pengalaman, dan sedikit pengetahuan, kali ini pengen menuliskan tentang tracker. alat kedua terpenting setelah sepatu. ehem!
ya gimana ngga penting, dengan tracker atau alat pengukur lari ini, kita akan tahu seberapa jauh kita lari dan berapa kecepatan lari kita. untuk alat yang agak lebih canggih bisa juga mendeteksi berapa detak jantung kita, atau mengukur vo2 max (istilah yg baru denger dr suami -__-) , alias penyebaran oksigen di otot2 kardiovaskular kita selama 1 menit. entahlah jelasnya vo2 max ini apa, bisa lah di googling. tapi untuk pelari dummie, kayaknya hal tersebut belum penting-penting amat. bisa lari dalam 3K dengan kecepatan 8menit per kilonya sudah jadi prestasi bukan? ๐
trus, buat apa sih pentingnya lari diukur-ukur segala?
alasannya, selain jadi tahu berapa jarak yang sudah kita tempuh, berapa kecepatan lari kita dan sudah berapa lama kita lari juga untuk …. DIPAMERKAN. hahahaha. penting banget sih alasan kedua ini. pamer bisa menjadi penyemangat, karena kalau baru lari sekali trus dipamerkan, malu ngga sih kalau mau berhenti? saya sih malu, entah situ :))
di alasan pertama, kita bisa juga set target buat diri sendiri. mau lari berapa lama hari ini. mau lari berapa jauh. atau paling ngga kita tahu, kita kuat lari seberapa sih? di awal lari, saya hanya bisa lari kurang lebih 200 meter. kayaknya sudah semangat yakin bisa lah 1 kilo lari, tapi lha kok depan musholla (yang jaraknya ternyata hanya 220meter dr rumah) sudah engap aja? so, besoknya saya set harus bisa bertahan lari lebih dari itu. 300 meter – 500 meter – 700 meter dan makin jauh
kalau hari pertama selesai dalam 30 menit dan hanya dapat 3km, besoknya 3 km harus bisa 27 menit, gitu-gitu deh. set target dan jangan berhenti kalau target itu belum terpenuhi. believe me, your body can do something beyond your expectation. yang perlu dilakukan adalah dengan push your limit. tapi ya kalau sadar sudah mau pingsan, ya jangan dipaksakan.
lalu, tracker apa yang dipakai? tenang, trackernya berupa aplikasi kok. bisa didownload di handphone dan tinggal digantung. ((DIGANTUNG))
beberapa orang lebih suka menggantung handphone nya dengan arm band untuk di lengan, atau dengan tas pinggang. berhubung dulu hape saya adalah galaxy note 2 segede gaban, saya lebih suka memasukkannya di tas pinggang. halah..istilahnya tas pinggang!
lalu aplikasinya apa?
ada banyak pilihan! tapi yang paling common adalah nike+. aplikasi ini bisa didownload di playstore, sudah terhubung dengan social media channel sehingga bisa langsung share (ehem!) dan juga terhubung dengan music library. kalau ngga salah untuk nike+ for iphone, langsung nyambung ke spotify atau mungkin malah apple music. saya sendiri berhubung (dulu) pakai nike+ for android , terhubungnya ke music library, yakni musik yang ada di handphone. kalau tidak punya file musik dan lebih suka mendengarkan musik langsung dari playlist online juga bisa, hanya kita harus menghidupkan 2 apps ketika lari. rempong ya bok?
soalan musik dan lari ini saya pernah tulis di postingan sebelumnya.
di nike+ juga ada fitur cheers, dimana pas kita lari dan otomatis share ke facebook, begitu ada yang like status kita, kita akan mendapatkan tepuk tangan. errrrrrrr…penting? mungkin buat beberapa orang penting, karena itulah fitur tersebut diciptakan ๐
kekurangan nike+ adalah kita ngga tahu pace/kecepatan kita by kilometer. misal nih kita lari 5k, nike+ hanya akan memberikan ringkasannya. dalam 5k kita lari berapa lama dengan kecepatan berapa. untuk yang lebih serius lari, nike+ kurang maksimal dan lebih memilih…endomondo.
Endomondo ini bisa didownload juga di apps store, for android atau iphone. tracker ini lebih detail daripada nike+, di situ ada pilihan selain berapa kecepatan kita selama berlari, juga ada fitur yang menunjukkan performa kita di tiap kilometer. selain untuk lari, endomondo juga bisa untuk mengukur jalan, sepeda, renang, yoga dan banyak lagi. dan pastinya juga shareable di social media, jadi jangan khawatir kalau ngga bisa pamer, hahaha.
di kedua tracker juga ada training course, semacam porsi latihan kalau mau lari 5K gimana, 10K gimana. juga ada fitur challenge, kalau mau nantang teman-teman lari misal sebulan targetnya berapa. sigh, orang-orang kompetitif ini…
sayangnya, antara nike+ dan endomondo ngga akur, alias ngga connect satu sama lainnya. saya yang dari awal lari dengan nike+, trus nyoba endomondo gara-gara suatu hari komunitas mamaruns mau ngadain run for donation, agak-agak bete karena larinya jadi ngga bisa diakumulasi. DAN INI PENTING BANGET! bisa sih dihubungkan tapi harus pakai apps tambahan yakni syncmytracks , yang dibeli kalau ngga salah seharga 36rebu di play store. lupa.
setelah selesai challenge run for donation itu, saya tidak pernah lagi memakai endomondo. kembali ke nike+ hingga akhirnya saya pakai tracker baru di jam tangan garmin FR 225. bagusnya garmin, bisa langsung terhubung ke nike+ dan beberapa tracker lain. jadi hingga saat ini, jarak tempuh lari saya masih aman terkumpul :))
nanti untuk garmin FR225, akan dibahas terpisah lah ya, karena kayaknya memang musti review gear itu ๐
selain yang disebutin di atas, banyak kok aplikasi lainnya yang bisa didownload secara gratis di apps store. ada strava, ada gipis (yang porsi training course nya lebih manusiawi dari nike+) dan banyak lagi. karena saya hanya pernah pakai 3, entahlah bagaimana fitur yang lain-lainnya. kalau mau serius lari, mungkin bisa dicoba-coba. saya mah cukuplah dengan nike+ dan garmin, sudah bahagiaaaaa..
Leave a Reply