Puisi untuk Angeline di Bakti Ramadhan APPAN

Seorang teman mencomot aku untuk masuk di kepanitiaan Bakti Ramadhan APPAN. Apa itu APPAN? Adalah Asosiasi Pemerhati Panti Asuhan Nusantara.

Pada bulan Ramadhan, APPAN selalu punya kegiatan Bakti Ramadhan yang kegiatannya mengumpulkan Panti Asuhan muslim se Bali. Acara didalamnya adalah tausiyah, buka puasa bersama, dan santunan untuk masing-masing panti asuhan. Tahun 2015 ini, adalah yang ke 15 kalinya APPAN selenggarakan kegiatan ini. Wow keren!

appan2015-1

Menurut temanku, APPAN perlu regenerasi karena kepengurusan sekarang mayoritas dipegang oleh para lansia, sudah berumur. Hmm oke, aku sepakat dengan regenerasi dan pada dasarnya senang dengan kegiatan sosial ini. I’m in!

Pada kepanitiaan Bakti Ramadhan APPAN, aku masuk memperkuat sie acara. Bertugas mendampingi/asisten MC siapkan naskah-naskah acara. Semisal, aku harus tahu nama-nama daftar sponsorship yang nantinya akan disebut oleh MC. Lagi, aku harus tahu nama lengkap beserta gelar untuk undangan tertentu, semisal Danrem 163 Wira Satya.

Kadangkala aku cuma terima informasi dari sie lain untuk kuteruskan ke MC. Giliran pas rundown acara baca puisi untuk Angeline, aku tanya sama koordinator sie acara Pak Pri. Rupanya orang yang bertugas buat puisi untuk Angeline masih samar alias nggak jelas. Tiba-tiba Pak Pri langsung bilang, “Mas, kamu aja yang buat puisi untuk Angeline itu ya?”

Deg … selama kasus Angeline bergulir, aku sering menghindar dari hinggar binggar pemberitaan di TV, Koran dan bahkan portal online. Kenapa? Aku merasa hidupku ini sudah kasihan dan tidak ingin penuhi pikiranku dengan berita yang punya aura negatif. Ya, aku memang bersimpati dengan Angeline namun aku tidak ingin mengetahui lebih dalam proses/berita tentang pembunuhan itu. Sadis dan aura nya negatif/sedih. Aku ingin isi pikiranku dengan hal-hal yang ceria agar aku bisa move on. Itu saja alasanku. Lha kok disuruh buat puisi. Aku tak kuasa menolak.

Akhirnya, masih di meja rapat, Pak Pri, Bu Dewi, Bu Bram terlibat pembicaraan serius tentang setting acara. Aku terdiam dan mulai corat coret bikin puisi. Dalam waktu kurang dari 10 menit, aku tunjukkan ke mereka. Bu Dewi membacakan puisi itu dan merasakan kesedihan. Bu Bram merasa terhanyut dengan bait-bait itu. Duh masa iya sih? Namun yang aku lega adalah Pak Pri menyetujuinya. Sah! Lega nya hatiku.

angeline-puisi

Selanjutnya aku ketik dan aku resapi lagi puisi itu. Ada beberapa kata yang kuubah dan berakhir seperti ini.

Angeline

Kisahmu adalah pengorbanan.
Berkorban untuk buka hati para manusia.
Senyummu membasuh luka dan lara.
Beri arti bahwa hidup ini indah.
Apapun itu kenyataannya.

Kami belum pernah bersapa denganmu.
Namun bisa memahami pesanmu.
Bahwa kami anak-anak adalah titipan Ilahi.
Bermainlah disana bersama para malaikat.
Dalam asuha  Allah, Tuhan YME.

Puisi itu akhirnya dibacakan oleh 2 gadis dari Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung. Namanya Sofie dan satunya lagi lupa. Well, Alhamdulillah kegiatan berlangsung lancar dan … aku ucapkan #RIPAngeline

appan2015-2

appan2015-3

appan2015-4


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *