Persiapan Dini

Bulan Juli, tepatnya tanggal 23 kita selalu diingatkan pada Hari Anak Nasional, sebuah momentum yang seharusnya selalu diperhatikan para orang tua di negeri ini. Hakikatnya bukanlah sebuah seremonial yang mesti dilaksanakan tetapi merupakan sebuah refleksi dari pengharapan yang sebenarnya ingin dicapai oleh semua orang tua terhadap anak-anak mereka. Bagaimana kita diingatkan kembali pada motivasi diri bahwa ada sebuah harapan yang menunggu dan memerlukan perhatian kita untuk bisa meraihnya melalui anak-anak kita dimasa depan. Terkesan puitis, tapi itulah kata yang saya rasa tepat untuk digunakan…..Tidak berbeda dengan dengan para orang tua umumnya, tentu saja dalam hati saya patrikan bahwa anak adalah satu-satunya tumpuan hidup saya kelak, penerus hidup saya hari ini dan pemikul segala tanggung jawab yang semestinya saya penuhi di masa kehidupan saya. Sebenarnya begitu berat mandat yang nantinya kita limpahkan kepada mereka oleh karena itu kita diwajibkan pula untuk mempersiapkannya, membuat pondasi yang kokoh, membuat mereka siap dan tegar memikul tanggung jawab yang akan kita limpahkan. Sebuah tahapan baru dari perjuangan panjang juga sedang kami mulai saat ini, memberikan pendidikan usia dini kepada anak saya yang pertama dengan mengirimkannya ke sebuah sekolah TK. Tentu saja ada nuasa baru dari hari-hari yang kami jalani bersama, kebiasaan yang agak berbeda dari sebelumnya dengan kesibukan yang bertambah tentunya, tetapi ada kenikmatan lain yang yang terasa ketika melihat kebiasaannya setiap bangun di pagi hari yang berubah, kenikmatan melihat penampilannya yang menggemaskan dan tentu saja ada tuntutan bahwa kesabaran mesti lebih dari biasanya….yah, seperti itulah gambarannya, mungkin saja orang tua yang mempunyai anak yang sudah remaja atau dewasa berbeda lagi yang dirasakan dan dijalani. Semua daya dan usaha memang wajib kita upayakan untuk mempersiapkannya, sekecil apaun kita mampu tetap berarti asalkan semua itu adalah upaya kearah yang benar walaupun dengan sumber daya yang terbatas dan disesuaikan dengan keadaan diri kita dari tingkat ekonomi .Yang dimaksud adalah bagaimana kita memberikan yang terbaik dengan tetap mengukur kemampuan baik diri sendiri maupun kemampuan anak tanpa memaksakan kehendak. Misalnya saja dalam memberikan pendidikan usia dini kepada mereka, saya berpendapat bahwa kita tidak perlu memaksa diri apalagi untuk mengejar prestise dengan mengirimkan anak-anak kita ke tempat belajar yang super mewah dan mahal yang belum tentu menjamin bahwa anak akan menjadi lebih unggul, justru yang lebih penting adalah bisa membuat anak menjadi tumbuh sewajarnya baik dari segi fisik maupun mentalnya adalah yang terbaik. Kita cukup memilihkan mereka tempat dan sarana sesuai dengan kemampuan kita dan bakat mereka tanpa paksaan apapun sehingga mereka tidak menjadi generasi karbitan.

Share/Bookmark


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *