Adalah suatu kebangaan ketika melihatmu terlelap dan terbelai dalam damai di selimuti senyuman menawan pagi hari ini. rasa hati ingin selalu menemanimu setiap hari sampai engkau tumbuh sebagaimana laksana mahluk ciptaannya.
Hal mengenai Kebahagiaan sepasang suami istri akan bertambah satu seiring bersandingnya momongan di antara mereka berdua. begitulah hal yang diriku alami dalam beberapa hari kemarin. ada keceriaan dan hubungan yang erat melengkapi kami menjadi satu insan keluarga. kesibukan, capek, penat seakan hilang ketika memandang wajah polosnya. begitu adanya seorang anak yang melengkapi suatu keluarga.
"Q" adalah nama panggilan yang kami berikan kepadanya. mengajaknya selalu aktif selalu membuat kami merasa tenang akan proses yang dialaminya. dan tidak menyangka akan pendeknya waktu ketika kami merawatnya didalam kandungan, tanggal 17 kemarin tepat pukul 04 pagi kami mulai mendengar tangisnya.
Diawali pecah ketuban pukul 1 siang, sang ibu menemanimu melewati proses persalinan yang ternyata masih bukaan 1. dan kamipun menunggu diselingi keliling mencari makan siang sambil beristirahat. ketika jam menunjukkan pukul 04.30 ketuban ibunya keluar lagi. akhirnya kamipun menunggu proses ini sampai si Q ini kontraksi dan kontraksi.
Ternyata sampai pukul 8 malam, proses bukaan hanya sampai ke bukaan 2. dan secara kebetulan ada paman yang ternyata bekerja di salah satu RS terbesar dibali datang untuk meminjam tangga. dan ternyata beliau adalah dokter kandungan juga. KLOP..!! langsung beliau yang menanggani dan mengarahkan posisi bayi supaya tidak kepanggul dan menurut beliau, jalan lahir ibunya ini tebal. jadi harus sabar..
Setelah melewati masa menahan sakit dari jam 8 sampai jam 2 pagi, paman memutuskan untuk membawa ke RS dgn pertimbangan ketuban yang sudah pecah duluan dan sudah lamanya kejadian itu.
oo..yaa. kami memutuskan untuk melakukan persalinan ke bidan dengan alasan kondisi bayi yang sehat dan semua hal yang menjadi check list selama persalinan ada di bidan tsb. disamping alasan tersebut, faktor sodara dan adanya backup paman yg menjadi dokter kandungan tentunya semakin memantabkan alasan kami untuk tidak ke rumah sakit.
setelah ada pertimbangan untuk dibawa ke RS, diriku memutuskan untuk menunggu kurang lebih 30 menit untuk pertimbangan itu.
dan ternyata, paman kembali memberi solusi untuk menginfus dan memberi rangsangan obat. tentunya hal tersebut disertai dengan omongan sakit yang mungkin 4 kali lipat dari sebelumnya.. *byuh..*
Akhirnya setelah 1 jam menunggu, bukaan sudah mulai meningkat ke 7 sampai 8. dengan perjuangan yang menurutku sungguh hebat dan melelahkan, sisa-sisa tenaga ibu digunakan untuk menahan sakit dan memulai proses kelahiran. dengan full support dari semua orang, sang ibu ini akhirnya melahirkan seorang putra tepat pukul 4 pagi.
Melewati dan menyaksikan proses persalinan merupakan suatu pengalaman yang mungkin adalah salah satu proses alam yang sungguh hebat dan benar-benar membuat diriku yakin apa itu tentang perjuangan awal seorang ibu. ya… diriku bilang perjuangan awal. hal ini menurutku adalah awal yang harus dilewati ketika mereka "sosok ibu" harus merawat dan menjaga seorang anak dengan penuh kasih sampai mereka beranjak dewasa dan mulai mengenal akan kerasnya hidup, sosok ibu akan tetap menjadi pendamping.
Jadi, postingan ini ditujukan kepada para ibu yang dalam hal ini diriku menundukkan kepala memberi hormat kepada mereka yang telah berjuang dan berusaha memberi yang terbaik buat anak-anaknya.
salut kepadamu bun.. *kecup*
The post Perjuangannya appeared first on I Md Yanuarta DPY.
Leave a Reply