Ga mau Belog, belajar Ngeblog
Minggu ini bisa disebut sebagai ‘pekan pemblogeran ala doi’ , dalam 1 minggu ini saya sudah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti beberapa kegiatan yang berhubungan dengan dunia blog. Hari ini, saya, @xtha_lita dan @artabasuta ikutan kegiatan kompasiana #blogshopBali yang diselenggarakan oleh @kompasiana dan telkomsel. Kegiatan ini dilaksanakan di Aviary restoran, Seminyak, Bali. Narasumber yang hadir dalam acara ini ada Iskandar Zulkarnaen (@iskandarjet) yang merupakan Community Editor KOMPAS.com dan Nurulloh (@nurul_uYuy) yang merupakan Community Moderator KOMPAS.com.
Kenapa Citizen Journalism?
Blog erat kaitannya dengan kegiatan menulis, namun tidak menutup kemungkinan juga yang punya hobi jepret-jepret juga punya blog. Blog merupakan salah satu media yang digunakan oleh masyarakat untuk berpartisipasi menyumbangkan aspirasi dalam bentuk apapun kepada siapapun. Materi pertama disampaikan oleh mas nurul yang menyampaikan materi tentang citizen journalism. Dipaparkan juga mengenai beberapa tulisan dari warga yang mampu mencengangkan publik. Misalnya Didi Rul yang menulis tentang insiden yang terjadi saat dialog antara perhimpunan pelajar Indonesia Australia (PPIA) dengan komisi 8 DPR RI di Australia, ketika seorang anggota DPR RI salah memberikan alamat email. Dan akhirnya, Media mainstream mengangkat berita ini, dan mendapatkan banyak respon dari masyarakat.
Apa bedanya Citizen Journalism dengan Mainstream Media?
Citizens Jurnalism adalah konsep keterlibatan warga untuk melaporkan, menganalisa dan menyebarkan berita dalam hal ini Warga bisa melaporkan, mengedit, menyebarkan dan pembaca berita itu sendiri. Citizens jurnalism ini semuanya dilaksanakan oleh warga, salah satu contohnya adalah blog (wordpress).
Mainstream media yang sifatnya dari atas ke bawah dan peran besar dalam media ini adalah pengiklan, organisasi media, TV,Koran, Majalah dan Pemirsa/Pembaca. Contoh mainstream media disini misalnya Radio (info lalu lintas), Cetak (kompasmuda). seperti prediksi di tahun 2021 warga 50% akan berkontribusi dalam pembuatan berita.
Nah percampuran antara keduanya disebut dengan Hybrid yang merupakan tulisan warga yang dipublish di media sosial dan kemudian diketahui oleh jurnalis dan dikonfirmasi kepada warga kembali, dicek kebenarannya lalu dijadikan sebuah berita.
Gimana ciri-ciri Citizen journalism?
Ciri-ciri dari citizen journalism biasanya berbentuk laporan langsung dari tempat kejadian, tidak terkait nilai-nilai berita sebagaimana seperti media arus utama, informasinya ringan dan menarik, gaya bahasa bercerita/bertutur, akan tetapi tetap memperhatikan 5W+1H.
Gimana keadaan dunia perinternetan kita saat ini?
Pesatnya perkembangan teknologi belakangan ini seiring pula dengan meningkatnya jumlah pengakses informasi di dunia maya. Pengguna internet di dunia diperkirakan berjumlah 1,97 miliar (juni 2010) dan di Indonesia sendiri ada sekitar 55 juta (markplus insight, 2011). Tidak hanya melakukan penjelajahan dunia maya melalui Komputer atau Laptop tapi kebanyakan juga mereka mengakses via mobile phone. Yah, maka dari itu semakin kreatiflah kita untuk berbagi via Blog .
FYI: Untuk jumlah total blog kurang lebih ada 176 juta blog (blogpulse november 2011), Akun twitter ada 254 juta (Agustus 2011) dan yang paling banyak ya tentu saja si FB yang berjumlah hingga 800 juta (Nov, 2011)
FYI : twiter di indonesia hingga Agustus 2011 ada 254 juta, INDONESIA pengicau terbesar di dunia. *prokprokprok TT everyday
So apa yang mesti kita lakukan?
Berbagi. Cukup simpel, kita bisa melakukannya dimanapun kapanpun kepada siapapun. Tapi berbagi tentunya yang ada manfaatnya buat kita dan buat orang lain juga donk .
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan antara lain :
Personal Branding
Sama halnya dengan membangun sebuah merek untuk diri kita sendiri, kita memperlakukan diri kita seolah produk yang memiliki branding dan bisa dikenal karena ciri khas yang dimiliki. Personal Branding ini merupakan sebuah proses seseorang dalam menjadikan diri dan karirnya sebagai sebuah merek, Hal ini dikenal pertama kali tahun 1982 lewat buku “positioning: the battle for your mind”: by, Al Ries and Jack Trout. Personal Branding ini perlu kita ciptakan sendiri karena akan terbawa nantinya pada gaya penulisan kita. Ibarat kata, passion kita bakal menentukan banget gimana ‘klik’ nya proses menulis.
FYI Tingkatan Blogger : mulai dari yang paling tinggi adalah personal branding, promosi, aktualisasi diri, aspirasi diri (narsis). (kayaknya saya masih di fase terbawah )
“personal branding is not about being famous, it’s about being selctively famous” wiliam, ahli branding. Dalam membangun personal branding kunci utama yang harus diperhatikan adalah konsistensi. Konsisten tema, gaya, dan tempo agar tetap sama sehingga audience tahu apa yang mereka butuhkan dan apa yang akan di dapatkan dari tulisan kita.
Gimana Caranya Membangun Personal Branding ?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan : identitas asli, pilih nama dan foto yang tepat, (jangan terlalu sering ganti foto, foto sesuai identitas jangan pake foto tetangga , gunakan satu nama dan foto di semua chanel, nama sesuai identitas, cantumkan keahlian), konten berkualitas, tulisan mendalam, komentar berisi. Perhatikan etika online, respon jujur dan cepat, bicara sebagai manusia bukan mesin, promosi dirimu gunakan jejaring digital.
*Nah, berikut ini ada beberapa tips tentang gimana caranya menyiasati diri agar bisa produktif menulis
Bagaimana biar cepat nulis?
Tulis apa yang anda suka, tulis apa yang anda kuasai, tulis apa saja yang terlintas di kepala, jangan terpaku judul, belakangan saja, jangan menulis/edit di kepala, tuangkan saja, jangan baca tulisan berulang-ulang selesaikan saja, jangan terlalu terpaku pada buku, pendapat anda saja
Buatlah Judul :unik, nyeleneh, menggelitik, singkat, menggambarkan isi
Teaser: paragraph pertama, merupakan makanan pembuka, membuat orang semakin, lapar. Body Text : bertuturlah dg runtut,fakta/data, anokdot, lucu, be your self, Informative (travel, tips, trik, how to, gadget, health), Sharing pengalaman (mencerahkan), Actual (selamat lebaran dalam berbagai bahasa, pantun lebaran)
Leave a Reply