Gangguan bipolar adalah gangguan mood yang kerap disebut penyakit manik-depresif. Ciri khas dari gangguan ini adalah adanya siklus berulang antara depresi dan mania pada diri seseorang yang mengalaminya. Terkadang, perubahan mood berlangsung dari tinggi ke rendah lalu meninggi lagi dan perubahan ini bisa sangat cepat namun bisa juga berlangsung lambat dan bertahap. Diantara fase depresif dan mania, orang dengan gangguan bipolar bisa kembali normal seperti orang pada umumnya.
Gejala depresif (berdiam diri, malas berpikir) dan manik (bergembira, meledak ledak) yang dialami oleh seseorang yang menderita gangguan bipolar bisa berlangsung sangat berat dan menganggu fungsi keseharian orang tersebut.
Kedua fase penyakit yang dialami oleh penderita gangguan bipolar (fase depresif dan fase manik) sangat merusak dan menganggu penderitanya secara psikis. Fase manik atau mania menyebabkan terganggunya proses berpikir, kemampuan membuat keputusan dan perilaku sosial yang dapat menyebabkan masalah di lingkungan penderita. Sedangkan saat penderita mengalami fase depresif, proses berpikir, kemampuan membuat keputusan dan perilaku sosial juga terganggu namun lebih ke upaya mengurung diri atau berkutat dengan kesedihan.
Data di Amerika Serikat, sekitar 5 sampai 7 juta orang dewasa Amerika atau sekitar 2,6% dari populasi usia diatas 18 tahun menderita gangguan bipolar.
Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan bipolar akan memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Dengan pengobatan yang tepat, orang yang mengalami gangguan bipolar bisa mendapatkan kondisi mood yang lebih stabil dan bisa beraktivitas layaknya orang normal. Pengobatan umumnya termasuk obat obatan yang dikenal dengan istilah “mood stabilizers.”
Tulisan ini dibaca: 0 kali
Leave a Reply