Gerakan Bali Tolak Reklamasi Yang Tak Kenal Lelah

Jujur saya salut dengan tidak mengenal lelahnya gerakan Bali Tolak Reklamasi yang digawangi oleh ForBali. Setiap saat dan setiap waktu mereka selalu menyuarakan penolakannya terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa baik melalui media sosial maupun langsung bergerak di lapangan.

Puncaknya pada demo beberapa hari yang lalu di Taman Bundaran dekat Bandara Internasional Ngurah Rai. Ribuan orang dari berbagai kalangan bergerak serempak menyuarakan isi hati mereka menolak reklamasi Teluk Benoa. Tidak hanya itu, gerakan ini juga didukung oleh beberapa desa adat yang ada di Bali, baik yang bersentuhan langsung dengan lokasi reklamasi maupun yang tidak. Mungkin ini merupakan demo terbesar di Bali pasca demo untuk menjatuhkan Presiden Soeharto.

Pasukan cyber ForBali juga tetap konsisten menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa melalui dunia maya. Mereka menggunakan media sosial dan website untuk mengumandangkan penolakan ini ke seluruh belahan dunia. Hasilnya memang cukup signifikan, suara suara penolakan sudah mulai sering kita dengar di luar Bali, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sayangnya gerakan masif dari kelas bawah ini tidak didukung sepenuhnya oleh para pengambil kebijakan baik di pusat maupun di daerah. Umumnya para pejabat ini termasuk Gubernur Bali, mendukung apa yang dilakukan investor di Teluk Benoa. Mereka seakan tidak peduli atau tidak mau mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat yang memilih mereka. Bukan menjadi rahasia lagi jika banyak kepentingan yang bermain dibalik rencana reklamasi Teluk Benoa terutama kepentingan para investor yang ingin mengeruk keuntungan sebesar besarnya dari eksploitasi pulau Bali.

Sebagai seorang warga negara Indonesia ber-KTP Bali, yang lahir dan besar di Sanur Bali, sudah sepantasnya saya menginginkan sesuatu yang bagus untuk daerah ini. Bagus dalam artian menjadikan Bali tetap sebagai Bali yang saya kenal, bukan Bali yang seperti daerah lain atau negara lain. Dan setahu saya, gerakan teman teman ForBali dalam menolak reklamasi Teluk Benoa sejalan dengan harapan saya itu.

Tulisan ini dibaca: 0 kali

FacebookTwitterGoogle+Share


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *