Siang ini dengan langkah gontai saya menuju ruang diklit RSUP Sanglah. Kemarin sudah naruh surat buat ijin penelitian hari ini ngumpul proposal dan formulir. Seperti biasa disuruh nunggu bla…blaaa…blaa…. Tapi untungnya bapak ini tak terlalu bertele-tele. Jadi saya maklumi alur-alur yang diberitahukan kepada saya.
Uda mau jam 12, serius perut lavaar, kantuk semalam belum lunas terbayar. Ahh….udah ah, mau makan terus balik ke kost bobok lagi. Tapi seperti biasa, karena pintu keluar lewat cempaka barat saya sempat singgah sebentar. Maunya sih minta info dan nanya-nanya sama petugas, tapi mengingat keadaan saya belum siap untuk kondisi yang mungkin membuat energi (baca: emosi) terkuras banyak, akhirnya saya memilih untuk duduk saja di bangku penunggu pasien.
Sempat menyimak beberapa orang yang sedang membicarakan keadaan kesehatan sanak saudaranya yang dirawat di sal sebelah. Haduh, ngeri, jam segini ngomongin kemo atau ruang operasi. Sekitar 2 jam kemudian, saya memilih pergi saja lavar tak tertahankan. Masih merasa sedikit pesimis dengan responden yang saya butuhkan, agak sulit memang menemukan suami yang menunggu berlama-lama di RS, karena mereka punya keperluan lain juga sih, hiks, kalo batal ya pocol donk galau ujian proposal. Tarik napas, baiklah….pasrah
Masih berkirim beberapa pesan singkat dengan si ganteng kriwil, saya pun bangun dari bangku dan melangkah pergi. Baru saja beranjak, dari dalam ruang perawatan bayi muncul perempuan yang berteriak memanggil nama saya.
“kak doi, kak doi… Anda kak doi kan?” tanya orang itu pada saya.
“emm…iya, saya doi“.
“kak, kakak masih ingat saya? Saya regard, kakak pernah ketemu saya pas saya kelas 2 SMA dulu. Waktu kakak bikin acara ke sekolah saya“.
Saya berpikir, yasalam, itu sudah sekitar 4 tahun lalu terakhir bertemu dia 2 tahun lalu, itupun hanya sebentar saja.
“wah, regard, senang bisa ketemu kamu disini. Ya ampun maaf ya tadi saya benar-benar ga liat“
“iya kak ga apa-apa kok, kakak sehat?”
dengan mantap dan yakin sayapun menjawab. “ya, saya sehat!”
Lalalalalalala…..
Setelah mengobrol ini itu palang sedikit terangkat dan saya bisa tersenyum sambil memandang proposal skripsi. Alamak, ga nyangka dalam situasi kayak gini dapat pertolongan bukaan jalan. Peluang makin besar, untung ga hopeles lalu lari ke pantai dan belok ke hutan. nahlo..hihihihi…#pelukcium
Pulang dari Sanglah, langsung nongkrong di Veranda cafe ketemuan sama adik-adik unyu dari SMANSA kejutaaan akhirnya @gdebook akan melaksanakan kelas kreatif lagi. Nah untuk yang satu ini akan kita bahas babti deh biar jadi kejutan, thanks my lil sista @_putripuspita
Wadoow, yang bikin tambah berbunga-bunga akhirnya kelar juga nih si dedek @twitgdubrak atau gdubrak.com pastinya bakal senang banget bisa sharing tentang kegiatan kreatif para remaja Bali, asyik…asyik…yuk disinggahi lalu digagahi #nahloo xD
Hari ini indah, cerah dan menggembirakan. Jangan terlena, masih ada esok dan lusa yang akan memberikan tantangan.
Sembari menunggu purnama nanti malam, mari rayakan dulu hari ini, yummy :9
es kacang merah dan nasi campur veranda cafe :9 yummy
Quote of the day:
“Dan memang ketika kita berbuat baik untuk orang lain, suatu saat akan dikirimkan banyak orang baik lainnya yang akan menemani kita.”
Leave a Reply