Transportasi Ke Lembongan


Lembongan, salah satu tujuan wisata alternatif yang harus dikunjungi jika Anda berlibur ke Bali. Terutama bagi Anda penggemar aktifitas watersport. Namun bagaimana caranya untuk menuju Lembongan. Aku rasa, orang lokal (Indonesia, bahkan orang Bali selain orang Lembongan) tidak banyak yang mengetahui tentang pulau ini. Padahal dikalangan wisatawan manca negara, Lembongan sudah tidak asing lagi. Bahkan menurut Bli Balok yang memiki usaha Massage & Refleksiology di Lembongan, lebih dari 80 % tamu di Lembongan adalah wisatawan asing. Kalaupun ada orang lokal biasanya mereka dari Jakarta, itupun hanya bagian dari kegiatan trip menggunakan cruise. Ada 3 transportasi laut yang dapat digunakan untuk mencapai Lembongan dari pulau Bali. Yaitu menggunakan Cruise, Jukung (public boat), dan speed Boat, boleh juga nyewa helikopter pribadi, tapi sepertinya tidak akan aku lakukan dalam waktu dekat ini :p. Cruise bisanya melayani one day trip dari Bali-Nusa Penida-Nusa Lembongan-Bali. Namanya aja Cruise tentu harganya pun sangat mahal namun fasilitasnya juga lengkap, selayaknya perjalanan dengan kapal pesiar. Namun yang ini hanya setengah hari saja. Tentu ini bukan pilihan tepat buat kami berdua untuk mencapai Lembongan. Cruise tercoret dari daftar sarana transportasi kami ke Lembongan.

Pilihan berikutnya adalah Jukung atau speed Boat. Jukung adalah perahu tradisional Bali yang biasanya digunakan nelayan untuk melaut. Namun jukung disini telah dirubah menjadi semacam public transportation. Ukurannya lebih besar dari speed Boat dan tentu saja lebih banyak menampung penumpang dan lebih murah. Jika menggunakan Jukung, Bali – Lembongan ditempuh dalam waktu 2 jam. Speed Boat, adalah kapal kecil bermesin dan mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi, sehingga Bali – Lembongan bisa ditempuh dalam waktu 45 menit.

Jukung, alat transportaasi ekonomis dari dan ke Lembongan


Speed Boat sepeti inilah yang menjadi salah satu alat transportasi laut dari Bali ke Lembongan atau sebaliknya. Dapat menempuh perjalanan lebih cepat dibanding Jukung meskipun harganya dua kali lipat lebih mahal.

Meskipun lebih mahal akhirnya kami memutuskan menggunakan speed boat, apalagi bertepatan dengan hari kami berangkat, speed boat yang merapat salah satunya adalah milik keluarga Bli Balok, jadi kami bisa gratis. Hmm…permulaan yang bagus. Alasan lainnya tentu karena aku adalah pemabuk sejati, dan ini perjalan pertama menggunakan kapal kecil jadi perhitungan Bli lebih cepat sampai di tempat tujuan lebih baik. Kalau mabuk bisa cepat-cepat istirahat di tujuan. Selain itu dengan menggunakan jukung, goncangan didalamnya akan lebih terasa dan tentunya lebih memicu untuk mabuk laut. Belum lagi penumpang jukung yang sangat padat, pastinya akan lebih tidak nyaman.

Seperti perkiraan sebelum berangkat, akhirnya aku mabuk juga dalam perjalan pertama menggunakan speed boat ini. Beda dengan mabuk darat, mabuk laut datangnya lebih tiba-tiba. Pada awalnya aku merasa baik-baik saja, bahkan sempat menikmati awal-awal perjalanan dengan mengambil beberapa foto diatas speed boat. Bagiku yang belum pernah naik speed boat sebelumnya dan ditambah punya ketakutan pada lautan, ini adalah perjalanan yang luar biasa. Jika biasanya naik Feri yang besar, tidak begitu menakutkan karena banyak hal yang bisa mengalihkanku dari ketakutan akan hamparan air yang luar. Namun dalam speed boat yang kecil, mau-tidak mau kanan-kiri aku dikelilingi laut dan ombak. Aku merasa seperti sebentar lagi akan tenggelam dan mati.

Tidak tahu apakah memang gejala dari mabuk laut ataukah efek dari pikiran negatifku, aku tiba-tiba merasakah keringat dingin di leher, dan angin yang menerpa badanku makin lama makin dingin, padahal sudah memakai jaket. Orang-orang lainnya aku lihat santai sekali dengan kaos oblong mereka, bahkan tank top. Berarti hanya aku yang merasakan menggigil saat itu. Tidak berapa lama aku merasa mual. Langsung aku ambil kantong plastik yang telah aku siapkan dan kemudian dengan sukses keluarlah cairan dari dalam perutku. Aku sendiri merasa beruntung karena belum sarapan sehingga tidak memuntahkan sesuatu yang berat. Namun kata Bli, justru aku mabuk karena tidak makan pagi, jadi masuk angin. Hmm.. kok gitu ya??

Yang jelas sih aku bersyukur karena efek mabuknya tidak berlangsung lama. Setelah isi perut keluar aku merasa jauh lebih baik. Meskipun malu juga sih karena diantara 18 penumpang yang ada di speed Boat hanya aku saja yang mabuk.

Tarif lokal 2010 : Lembongan – Bali atau Bali – Lembongan

Keberangkatan dari pantai Sanur – Bali

Jukung Rp 25.000 / orang

Speed Boat Rp 50.000 / orang


Jadwal :

Jukung pukul 08.00 WITA

Speed Boat pukul 09.00 WITA


Dalam perjalanan ke Lembongan dengan menggunakan speed boat, sesaat sebelum mabuk. Tampak di belakangku adalah Kapten (bapaknya Bli Balok) dan co.kapten (Ketut, adik bungsu Bli Balok)

Beberapa catatan berkaitan perjalanan mencapai lembongan :

  • Ada beberapa jadwal keberangkatan Jukung dan speed Boat, antara 2-3 kali sehari, bahkan bisa sampai 4 kali sehari. Tergantung season. Jadi untuk aman sih kami berangkat sesuai jadwal paling pagi yang pasti ada.
  • Tiket dapat dibeli di konter penjualan tikel di pantai Sanur.
  • Di pantai Sanur jangan membayangkan akan ada pelabuhan atau petunjuk naik turun penumpang. Aku pun kalau tidak diberi tahu tidak akan mengenali bahwa pantai ini selain pantai wisata juga digunakan sebagai pelabuhan. Berhubung jukung dan speed boat itu kecil, biasanya langsung bisa merapat ke bibir pantai. Jadi kalau baru pertama kali, sebaiknya perhatikan instruksi dari pengeras suara dari konter tiket untuk menandai jukung atau speed boat yang baru datang atau mau berangkat.
  • Sebaiknya persiapkan diri dengan segala kemungkinan, terutama mabuk laut. Yang luput dari persiapanku adalah masalah safety, aku tidak bisa berenang, tidak bawa pelampung, dan tidak disediakan pelampung. Jadi kalau diperjalanan terjadi sesuatu, seperti akan bye..bye… Kalau Anda sangat care dengan keselamatan diri, pelampung bisa dijadikan perhitungan utama.
Ulasan tentang berbagai transportasi untuk menjangkau Nusa Lembongan dapat dibaca di http://nusalembongannews.blogspot.com/2009/06/getting-to-nusa-lembongan-from-bali.html


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *