Tol Pedesa’an Bergoyang Mrinding Disco!

Jalur tol pedesaan yang geyol badan ala mrinding disco mengundang encok pegel linu. Kondisi jalanan itu tervideokan dari jalur Desa Ketro (Pacitan) ke Desa Mrayan (Ponorogo).

Jalur itu bisanya saya lalui untuk pulang kampung di Desa Wonosobo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Masih di Indonesia kok. Presiden nya Pak Joko Widodo. Masih wilayahnya Bu Khofifah Indar Parawansa dan Pak Emil E. Dardak di Jawa Timur.

Sampai kapan ya jalur itu diperbaiki pemerintah? Jalur itu juga dipakai oleh orang tua saya untuk berobat. Dari rumah ke Ponorogo. Tak terbayang gimana rasa sakitnya orang tua saya ketika melewati jalur itu. Namun pada akhirnya Ibu saya meninggal.

Jalur tol itu mayoritas rusak. Masuk wilayah administratif Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo. Salah satu jalur backbone perekonomian di Jawa Timur dan sekitarnya. Ya, hasil bumi (Sumber Daya Alam – SDA) dari pedesaan butuh jalur distribusi yaitu jalanan agar berpindah dari sumber nya ke konsumen.

Btw kenapa saya sebut tol (pedesaan)? Karena untuk masuk tol kan harus bayar, sedangkan tol di pedesaan juga masyarakatnya sudah bayar. Bayar dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Tol di kota dan di desa sama saja, cuma beda metode pembayarannya ?

Saya pernah ke Saudi Arabia. Negaranya tandus. Namun jalanan nya lebar dan mulus seperti tol-tol yang dibangun di Indonesia. Jalanan disana gratis. Konon biayanya ditanggung negara dari hasil SDA nya. Keren ya. So, SDA di Indonesia nasib nya gimana ya? Dipakai apa saja?

Pedesaan dan pegunungannya sepertinya kaya sekali potensinya. Namun saya lihat nggak ada kemajuannya. Tanamannya gitu-gitu aja ketela, singkong, tanpa keju hehehe. Keju hanya dikota-kota. Katanya import dari New Zealand.

Lama kelamaan kayaknya kita ini memunggungi desa dan acuhkan SDA nya pegunungan di Indonesia. Lebih bagus mana impact nya tol perkotaan (antar provinsi) atau tol pedesaan ya Pak? Mungkin akibat tol desa yang gitu-gitu aja (rusaknya), warga pedesaan itu kecapek’an. Ingin nya cerdas namun capek dijalan. Ingin nya pintar tapi makan nya nasi tiwul (singkong). Mohon koreksi saya jika salah ya Pak Presiden!

Moyang saya dari pedesaan dan saya berusaha untuk jadi cerdas dan pintar ? masyarakat nya pun mendapatkan keadilan dan kemakmuran.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *