THE HYDRANT: HEPCAT, GREASER, ATAU ROCKABALI?

Foto di atas berlokasi di Wina, Austria, kala Pompadour Four melakoni tur Eropa, Juli 2017. Selain tampil di 2 festival skala gigantik, Pohoda (Slovakia) dan Mighty Sounds (Ceko), mereka juga menyambangi Austria & Hongaria guna syuting videoklip. Hanya saja yang mau dibahas di sini bukan soal konser tapi gono-gini busana Rockabilly The Hydrant.

Ada 3 kiblat dandan di foto paling depan: Adi dan Vincent bergaya Hepcat, Chris Greaser, lalu Marshello, well, mari namai dengan “Rockabali”.

Hepcat merujuk pada subkultur di tahun 1940an. Pelaku skena jazz menyebut dirinya sebagai “Hepcat” lengkap dengan unggah-ungguh busana nan khas: baju bowling, rompi sweater motif argyle, celana bahan, blazer bercorak, sepatu creepers.

Gaya busana Greaser menyeruak pada pasca Perang Dunia II. Dipopulerkan awalnya oleh anggota geng motor dengan identitas lugas: kaos, jaket kulit, jins (kerap digulung hingga mata kaki), dan boots. Sudah nonton Grease? Danny Zuko (John Travolta) dan geng T-Birds, arah dandannya Greaser totok.

Foto: Pohoda People.
Foto: Pohoda People.
Foto: Pohoda People.
Foto: Pohoda People.

Rockabali, nah, ditajuki demikian sebab kuat cengkok busana tradisional Bali. Ornamen di pundak, di lengan bawah, dan di sana-sini, mengadopsi kostum penari pria Bali. The Hydrant pertama kali mengenakannya April 2016 kala tampil di Viva Las Vegas. Niatnya memang hendak menonjolkan bahwa mereka bumiputra Bali. Memang juga tak ngotot memakai pakaian tradisional Bali. Kurang pas. Terlalu memaksa untuk ditabrakkan dengan pakem dandan Rockabilly. Mending improv. Syukurnya publik Viva Las Vegas merespons positif, banjir pujian. Lucunya banyak yang mengira bahwa ini gaya Mariachi, busana Mexico. Mereka mesti menerangkan ulang bahwa ini kultur Bali bukan Mariachi. Rockabilly x Bali = Rockabali.

Selain tiga arah dandan tadi sang Empat Klimis Parlente sesekali juga bergaya macam, aye, Teddy Boy! Tren ini ditenarkan oleh anak muda Inggris. Inspirasinya dari para dandy (pria sadar busana) di periode Edwardian. Pesohor yang gemar ber-Teddy Boy salah satunya adalah manajer Sex Pistols, Malcolm McLaren.

Foto: Budy Artayasa.

Situ paling doyan gaya yang mana?


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *