Putra dan putriku,
Bunda hanya ingin bercerita, hanya ada dua cara dalam pemberantasan korupsi. Pertama, jujur dan adil sejak dalam pikiran. Kedua, bunda yang panggil. Cara kedua adalah pekerjaan bunda sekarang sebagai Ketua KPK.
Bunda percaya, kebaikan harus dimulai dari kita sendiri lalu kita bagi kepada yang lain. Kebaikan ini harus menjadi gagasan bersama. Kebaikan itu ibarat lidi yang akan berfungsi jika berkumpul dalam satu ikatan.
Hal besar selalu bermula dari yang kecil. Korupsi bukan pengecualian. Bunda ingin berikan ilustrasi bernama pendidikan dan kejujuran. Terdengar naif, tetapi kita kerap abai yaitu menyontek.
Korupsi itu mengambil dan merampas hak seseorang dengan curang. Menyontek juga kan? Berkat menyontek kalian mendapat nilai tertinggi. Padahal ada kawan lain yang bekerja jujur tetapi nilainya lebih rendah. Nilai tinggi membuat kalian menjadi juara.
Bukankah kalian sudah menyerobot hak yang seharusnya diterima orang lain? Apalagi dengan prestasi semu itu diikuti penghargaan lain seperti beasiswa atau pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pernahkah kalian berpikir, seandainya yang kalian rampas haknya adalah orang yang miskin secara finansial? Betapa kalian sudah menghancurkan kesempatan mereka untuk mengubah hidup mereka. Jika kalian tidak melakukan cara pertama, berarti kalian menginginkan cara kedua. Bunda tangkap tanpa pandang bulu dan jebloskan ke dalam penjara. Orang-orang sepertinya memaksa bunda memakai cara yang kedua.
Kalian mesti pahami, beban tidak bisa ditaruh di pundak bunda semata. Bunda ingin bagaimana membangun fondasi kejujuran sejak dini. Karena itulah bunda bercerita mengenai contoh korupsi sederhana.
Sebarkan gagasan ini pada semua kawanmu. Jangan lumuri tangan-tangan jujur kalian dengan kecurangan sejak dini. Kita sedang menyelamatkan kemanusiaan.
Bunda yang merindukan kejujuran…
Leave a Reply