Pada zaman dahulu, ayah mertua yang menunggu cucunya yang akan lahir akan membeli sendiri miyeok yang berukuran panjang dan lebar di pasar. Supaya tidak remuk, miyeok dibawa pulang di punggung diikat tali jerami. Tali jerami dipercaya dapat mengusir arwah jahat. Mereka percaya, jika miyeok remuk atau patah, si ibu akan kesusahan saat melahirkan.
Rumput laut merupakan sumber kalsium, yodium, serat, omega, vitamin B1 & B3, serta rendah kalori. Rumput laut juga dipercaya memilki manfaat kesehatan yang terbatas, seperti regulasi metabolisme, pemurnian darah, menyembuhkan sembelit, detoksifikasi, anti-karsinogen, anti penuaan, dan lain sebagainya.
Di Korea bagian selatan, orang membuat sup rumput laut bersama dengan makanan laut lainnya seperti tiram, kerang, landak laut, abalone, dan lainnya dan bukannya daging sapi. Namun untuk alternatif, dapat pula menggunakan daging ayam jika tidak mengkonsumsi daging merah.
Sepertinya pengantar yang saya paparkan terlalu panjang yah, hahaha namun saya yakin akan sangat bermanfaat dan patut dicoba, bukankah angka kelahiran setiap hari terus bertambah?
Sementara saya yang berulang tahun pada hari ini mencoba merefleksikan makna kehadiran saya sejak dilahirkan dua puluh sembilan tahun yang lalu dengan semangkuk Sup Kepala Ikan. Bukan untuk mengikuti tradisi di atas, ini hanyalah sebuah kebetulan yang patut saya syukuri. Sup ikan ini bukan hanya enak namun juga mencengangkan karena saya tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya. Setelah saya telaah lebih jauh ternyata karena sejak semalam saya belum mengkonsumsi apa pun kecuali dua butir telur rebus hahahaha…
Mungkin seharusnya, saya membuat sup rumput laut sendiri pagi tadi.
Malam yang sepi dan sumuk, saya bertahan di dalam #kotaksabun dengan tetap berpakaian lengkap sebab jika saya menelanjangi diri lagi dengan jendela terbuka maka saya siap didera flu selama beberapa hari ke depan. Gangguan Insomnia saya belum juga kelar, sudah satu bulan berjalan, saya tidur menjelang subuh. Saya habiskan waktu menonton The Hunger Games (2012) yang selama ini tidak begitu saya idam-idamkan. Saya menonton sampai selesai dan tidak menemukan kalimat “the end”, kemudian saya ingat bahwa film ini memiliki lanjutan.
Mata saya luar biasa berat, namun kepala saya masih sibuk. Banyak sekali rupa-rupa yang berseliweran di kepala. Karena badan saya sudah menyerah, saya berbaring saja dan menanti kapan kepala saya terdiam membiarkan mata saya tertutup.
Pukul delapan pagi lewat beberapa menit, saya terjaga. Ada beberapa ucapan yang masuk melalui banyak media pada aplikasi henpon pintar saya. Luar biasa. Saya memutuskan untuk tidur lagi, namun tetap saja saya harus mengaku kalah pada kepala yang sudah mulai beraktivitas lagi. Tidak akan semudah itu ia membiarkan saya terlelap lagi. Saya beranjak ke depan laptop hendak memeriksa email. Dan terkejut dengan tampilan google seperti ini. Saya jadi BAPER. hahahahahah
Lalu ketika membuka kotak masuk, ternyata ada mesin penjawab yang luar biasa peka dengan hari ulang tahun saya hahahaha
Terima Kasih, Kalian.
Saya jatuh tertidur kemudian. Tidur yang lama dengan mimpi tentang sebuah kematian yang aneh. Liur saya menempel basah pada bantal saking lelapnya. Saya terbangun dengan kelelahan yang mendera, entah kenapa. Butuh waktu lama, sangat lama sekali, untuk bangkit dan menyambar handuk lalu menyambangi kamar mandi. Saya akan menghibur diri dengan udara segar sore ini.
Saya hendak mengambil pesanan pastry di Studio Photo Gomez. Studio Photo yang menjual kue hanya dimiliki Cece Keren satu ini. Hahahaha. Namanya Cory Gomez. Senior saya di OMK Katedral. Ia memiliki bisnis kecil-kecilan membuat Kue Sus dan Pie yang tampak enak di halaman Facebook. Sebelum ke sana, saya menuju ATM di Pertokoan Grand Sudirman. Sepanjang jalan menuju ke sana, saya berpapasan dengan banyak orang yang seperti memberi senyum kepada saya. GR saya maksimal yah akibat ulang tahun. Saking GRya ketika Mesin ATM di areal pertokoan ini tidak bisa mengeluarkan uang, saya tidak merasa frustrasi. Kan masih ada ATM lain di Jl. Ponegoro yang juga dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
Sepanjang perjalanan menuju studio untuk mengambil kue, perut saya berbunyi. Sementara saya masih bingung, saya mau makan apa. Ini hari ulang tahun saya, seharusnya lah saya memberikan yang istimewa bagi mulut dan perut saya. Kemudian saya teringat, di dekat-dekat studio nanti ada warung sup kepala ikan. Saya pernah melihatnya beberapa kali saat melewati jalur Jl. Sesetan. Sejak memikirkan itu, mata saya mulai awas memperhatikan gerai makanan. Dan itu dia, tepat di kiri jalan berhadapan dengan Pertamina. Saya sudah tahu akan makan apa. Asikkkk.
Setelah bincang-bencong sebentar dengan Cece Gomez, saya pamit menuju warung sup kepala ikan tadi. Saya memesan semangkuk sup kepala ikan porsi seorang diri (saya mengetik ini dengan perasaan yang agak sedih) tentu saja komplit beserta nasi putih dan segelas es jeruk. Ini sup ikan paling enak yang pernah saya makan tetapi belum bisa mengalahkan sup kepala ikan mama tua di rumah. HARGA MATI, JELAS!
Lahap saya habiskan, hanya sepuluh menit dari kebiasaan normal, yaitu tiga puluh menit jika saya makan lauk bertulang dan berkuah. Nasi putih tandas dan es jeruk hanya menyisakan batu kristal yang perlahan mencair. Tidak ada yang kebetulan karena Tuhan selalu BAIK.
Saya bergegas kembali ke kos untuk menaruh kue-kue ini, jam 19.00 saya harus latihan kor pentekosta di gereja. Tiba di kos, formasi tidak lengkap tapi masih ada Hanne, Nevy dan K’Marga sebagai tamu PT.26. Saya persilahkan mereka mencoba kue-kue yang enak-enak ini. Lalu ide aneh mereka muncul. Tiup lilin premature, kali ini karena kuenya saya beli sendiri, hahahaha lagi???? Geli pokoknya, tapi manusiawi yah apalagi di jaman sekarang hahaha. Untung saja Hanne punya stok lilin ulang tahun di kamar, ckckckck.
Saya dijemput Yustina Maria Owa ke gereja untuk latihan kor. Iya, Yustina yang lumayan fenomenal dan padat jadwal itu. Hahahaha sudah lama kami jarang nongkrong dan bercerita. Kor berjalan baik, menyenangkan malah karena lagu-lagu yang dinyanyikan memiliki unsur etnik yang luar biasa. Bagaimana tidak, semua lagu adalah lagu-lagu dengan gaya dari beberapa daerah di NTT. Manu lalu – Mataloko, Tetun, Ende-Lio. Kami berlatih sambil menari dan itu seru sekali.
Kekonyolan muncul di akhir latihan, ketika Heri Tengko, salah seorang adik OMK diminta memimpin doa pulang. Yustin mengabarkan bahwa saya berulang tahun, hendaknya doa bagi saya disertakan. Sebelum doa malah saya dinyanyikan “panjang umurnya” hahahhaa… muka saya merah malu merona. Hampir semua yang hadir terkejut ketika mendapat dengar bahwa usia saya sudah 29 yang artinya setahun lagi saya akan kepala TIGA. Beberapa yang belum begitu mengenal saya tidak akan berpikir bahwa saya sudah se-tinggi ini (usianya). Awet muda-nya. Ihirr… :p #hapasih
Doa didaraskan Heri dengan hikmat kecuali pada bagian ini (saya tidak yakin merekamnya dengan pasti tetapi kurang lebih persis)
“Kami juga mau mengucap syukur bagi Kakak/Teman/Saudara/Adik kami K’Basis yang hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke….kasakkusuk tidak jelas…. ke-29, semoga BELIAU selalu dilindungi dan diberikan kesuksesan dalam meraih cita-cita blablabla……..”
Sa pu kaki lemas, sa teduduk dan ketawa dalam diam, untung masih ada tangan yang bisa sumpal mulut. Sial apa e….hahahahha B E L I A U !!!
Saat doa selesai, tawa pecah berhamburan di udara. Semua ngakak dan bernyayi lagi, kali ini dalam versi “Happy Birthday” satu-satu datang dan mengucap selamat. Duh bahagia saya.
Saya sudahi waktu di gereja malam ini dengan mampir sebentar ke hadapan Bunda Maria. Memikul nama seorang Maria dan diikuti nama Martir paling berani yang rela dipenggal kepalanya demi Kristus, saya haruslah gentar memikul tanggung jawab hidup ini. MARIA PANKRA(S)TIA(US). Dan tentu saja senantiasa dalam doa dan perlindungan Nenek saya METE serta leluhur saya SEDA.
Kembali ke kos. Sebelumnya saya memang sudah janjian dengan adik laki-laki saya, Sirilus Ratunganda untuk makan bersama. Dia yang traktir! hahaha, kurang berkat apalagi saya ini.
Nah, pada saat silu berdiri di depan pintu ini lah, sesuatu itu terjadi. Saya baru saja menempelkan charger hape dan menghidupkannya. Sudah satu jam lebih hp saya mati. Kemudian SMS mengejutkan ini masuk:
Jantung saya berdebar lebih singkat dan nafas saya memburu. Gila, ini gila sekaliii… Rupanya ini pekerjaan seorang Kakak Olin Monteiro yang benar-benar ingin memberikan kejutan di akhir hari. Allah Maha Besar, hahahahahhaa…. Terima Kasih kepada Kaka Olin, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk membalas semua ini kecuali doa agar kakak terus berbahagia dan mengejutkan banyak orang lagi dengan hal baik. Terima Kasih juga kepada lelaki Taurus, Sang Penyair paling kampret maksimal, Joko Pinurbo, yang sudah HITS kurang lebih empat tahun dalam hidup saya. Menemani saya dalam situasi apa pun dengan sajak-sajaknya yang sederhana bermakna. KETJE!
Saya dan Silu kemudian keluar menemukan Warung Nasi Padang yang juga masih menjual Jus Alpukat di jam yang sudah larut. Seperti biasa, kami bercerita, tentang rumah, adik-adik yang menjengkelkan tetapi tak akan pernah selesai dibahas, artis-artis idola dan segala macam yang sempat melintas di kepala. Di jalan pulang, kami singgah di sebuah mini market. Silu menganjurkan saya membeli cemilan karena tadi saya tidak makan (masih terkenang sup kepala ikan hahaha). Tumben malam ini ia menawarkan saya alkohol meskipun cuma Bir Bintang isi bersih 500ML hahaha. Saya bawa pulang sebagai kado dan teman menutup hari. Hari di mana saya diperhatikan dan diperlakukan sangat luar biasa oleh orang-orang yang setia beredar dalam hidup yang fana ini.
Jika banyak orang menghabiskan waktu malam-malam panjang dan bersabda tentang kemesraan pada hari ulang tahun mereka dengan pepacar atau sesuami, saya lebih memilih melewatinya dengan DIA. Yang adalah lelaki kedua dalam keluarga, lelaki pertama pada barisan kwartet kandung berdarah kampret ini. Lelaki yang terkadang membikin sesak paru-paru dan bening air mata pecah, lelaki yang adalah refleksi seorang SAYA. lelaki yang selalu ada saat saya sungguh kalap dan butuh andalan. Hanya lelaki ini yang nomor hapenya saya simpan teguh di kepala saya, nomor-nomor mantan adalah saingan yang sempat menggeserkan kedudukannya yang hingga detik ini cuma lima senti berpindah. Huahahaha.
Itu Bir adalah KADO! Buat kasih enak lidah dan geli-geli kepala katanya, henakkkkk.
Ah yah, dan yang satu ini adalah ucapan yang TUMBEN saya terima dari adik perempuan saya yang ke-3. Adik bungsu saya tidak mengucapkan apa pun kecuali memberi jempol pada postingan mereka berdua. Ada apa entah?
It’s the 1’st time we’re climb together the mountain in Bali with both my brosist. Through this journey, I knew , even if we are out of the same womb , but we have the attitude and character are far different. Our face even nothing similar (wkwkwk)
Before these days passed, I want to say Happy Birthday for U ma sista. Wish u always be blessed and keep spirit with ure dreams. *Reach for your dreams , everything is not too late as long as you still have a chance to live . just assign one and Reach for it . As long as you focus , of course U can!!
———————————-
Cerita lain di hari 13 bulan ke-5 tahun 2016 yang masih bersangkutpaut dengan ulang tahun saya kemarin.
Saya : Kos
Mama tua : oh, ko sehat-sehat saja?
Saya : iya masih nafas. kalo su mo mati, sa kasitahu
Mama tua : mulut e mulut. kalo ko ketemu silu, bilang dia telfon mama dulu ko. mama telfon dia, tidak angkat-angkat ni
Saya : hm. Oke
Mama tua : baik su, sa pulsa habis nanti
Saya : (mulai emosi) baru saya ulang tahun tidak kasih selamat ni kah?
Mama tua : hah? tanggal berapa ini hari?
Saya : SUDAH TANGGAL 13 MEI
Mama tua : oh iya, aduh lupa ee… kemarin toh?
Bapa tua sambung dari samping : aduh dema ee… ana neku
Saya : Memang dasar orang tua yang nda sopan, bikin habis, minggat frown emoticon
Mama tua dengan perpaduan backing vocal bapa tua : Ho.. kami lupa kemarin, tapi kami doa kasih kau tiap hari o
Saya : Kasih mati su!
Tahun ini, saya menghadiahkan pada diri sendiri ketiga buku ini:
Leave a Reply