Sebelum Melangkah, Menoleh Dulu Pada Sejarah

Cukup beralasan ketika Aswi Warman Adam dalam bukunya berjudul Membongkar Manipulasi Sejarah, menyebutkan bahwa sejarah tidak terlepas dari kekuasaan dan penguasa memerlukan sejarah sebagai legitimasi. Sejarahwan Perancis Paul Veyne, menyebutkan sejarah adalah penceritaan mengenai peristiwa dan bukan peristiwa itu sendiri. Peristiwa itu tidak bisa diraih secara langsung dan juga tidak utuh. Betul, peristiwa itu memang tertinggal di masa lalu, namun kepingan-kepingannya masih membekas di memori para saksi yang masih hidup hingga kini. Melalui kepingan-kepingan itulah, para sejarahwan bekerja mengkonstruksinya menjadi sebuah cerita yang utuh. Buku ini tidak membahas perihal definisi sejarah maupun menjelaskan secara ilmiah apa peranan sejarah. Peranan sejarah ditekankan khusus pada bagian keempat buku ini, dengan menyodorkan sejumlah kasus sekaligus menyertakan saran yang konstruktif. Nilai-nilai pengajaran sejarah dalam buku ini disampaikan dengan memotret fenomena-fenomena kekinian maupun juga membangun opini publik dengan analisis yang cukup logis.   Sesuai judulnya, Membongkar Manipulasi Sejarah, buku ini menyiratkan pentingnya suatu upaya pelurusan sejarah. Dalam orde baru – ada beragam versi dalam buku ini yang menyebutkan kapan tepatnya rezim ini dimulai, masa kekuasaan Soeharto, upaya penulisan sejarah mendapat perhatian yang ketat. Sejarah yang ditulis ketika rezim ini, merupakan sejarah yang ditulis ala penguasa, ala si pemenang. Ada beberapa polemik yang kontroversial menyangkut, siapakah sesungguhnya yang […]


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *