Ruang hening di rumpun Bambu

Bamboo Spa By L’Occitane Lobby

Fakta jika 140 jenis bambu dari 1250 jenis yang ada didunia tumbuh Indonesia, layak menjadi suatu hal yang patut disyukuri. Ya, bersyukur jika sekali lagi kita diberkahi referensi sumber daya alam yang kaya. Tak hanya bermanfaat bagi para penderita diabetes, bambu juga merupakan bahan bangunan alternatif pengganti kayu yang sangat ramah lingkungan mengingat usia pembaruan nya yang sangat cepat dibanding kayu.


Jenis bambu paling sering digunakan sebagai elemen interior adalah bambu petung atau betung (Dendrocalamus asper), bambu apus atau bambu tali (Gigantochloa apus) dan bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Meski memiliki karakteristik fisik dan tekstur yang kurang lebih sama, namun jika diurai lebih detail masing masing varian memiliki nilai tersendiri. Bambu hitam atau bambu wulung misalnya, varian ini bisa ditemukan di kisaran diameter 14 cm dengan panjang atau tinggi batang mencapai 20 M, dinding batang bambu wulung memiliki ketebalan sampai 1 cm dengan permukaan yang relatif lebih lunak dibanding varian bambu lainnya menjadikan bambu ini favorit bagi para pengrajin ukir bambu.

Daya tahan bambu terbaik dipegang oleh varian bambu petung. Green School Bali merupakan salah satu bangunan ramah lingkungan yang menggunakan bambu petung dalam konstruksi bangunannya. Tak tanggung tanggung pada bangunan Green School bambu petung dijadikan struktur utama atau fondasi dimasukkan ke dalam kolom struktur, diberi tulangan, dan dicor beton.

Green School Bali merupakan sekolah dimana saya belajar tentang arsitektur hijau. Penggunaan varian bambu yang sangat kaya pada seluruh bagian bangunan membuat saya cepat mengenal dan memahami masing masing karakteristik bambu.

Ketika pada akhir tahun 2010 berkesempatan mendesain sebuah ruang berhuni dengan fungsi khusus, bayangan untuk menggunakan bambu sebagai salah satu material utama dalam bangunan sudah sedemikian kuat melekat dalam perencanaan saya sejak awal. Disetiap pengembangan desain saya selalu mencari kemungkinan untuk terus memaksimalkan penggunaan bambu kedalamnya. Beruntung, skema konsep, perencanaan dan hasil desain saya mewujud menjadi sebuah desain ruang dalam yang cukup cantik. Masih perlu banyak belajar, eksperimen dan pembenahan disana sini. Awal yang baik untuk terus berevolusi menjadi penghasil desain desain ruang yang dekat dengan alam.

Bamboo Spa By L’Occitane, Lobby Interior

Menjadikan bambu sebagai elemen utama interior lobby sebuah pusat perawatan kecantikan hingga mampu menciptakan suasana nyaman maksimal nyatanya memang membutuhkan perhatian dan pertimbangan tersendiri. Saya ditantang untuk mampu melunturkan kesan “tumbuhan hutan” dari bambu tersebut sementara disatu sisi tetap bisa menghadirkan nuansa alam masuk kedalam ruang dalam. Berikut beberapa pertimbangan awal saya sebelum akhirnya berhasil membawa masuk serumpun bambu menjadi unsur utama elemen interior utama pada Bamboo Spa by L’Occitane lobby.

1. Bamboo memiliki bentuk dan tekstur yang artistik secara alamiah. Cukup dengan dibersihkan dari kotoran & lugut (bulu bulu halus yang menempel pada batang bambu), batang bambu bisa langsung dipakai tanpa proses pabrikasi.

2. Bentuk batang bambu memudahkan dalam penyimpanan, pengiriman dan pengerjaan di lokasi pekerjaan. Pun nilai beli bambu yang begitu ekonomis membuat kita tak ragu ragu bereksperimen

3. Struktur fisik dan karakteristik karakteristik yang memberikan kekuatan tinggi dengan rasio berat bambunya. Bentuk bambu yang bulat, kekuatan strukturnya terkonsentrasi pada permukaan dinding luar, membentuk sebuah shell yang kuat dan tangguh.

4. Pengolahan batang bambu sebagai bahan bangunan tidak memerlukan mesin mahal, cukup dengan alat-alat yang sederhana.

5. Permukaan alami dari bambu banyak yang bersih, keras dan halus, dengan warna yang menarik, jika batang bambu dipanen pada umur yang cukup ketuaannya.

6. Bambu memiliki sedikit limbah dan boleh dikatakan semuanya bisa dimanfaatkan.

Konsep lobby Bamboo Spa By L’Occitane sendiri saya temukan ketika sedang menjelajah kebun coklat dibilangan Desa Rendang, Besakih beberapa waktu silam, disaat yang sama saya sedang memulai proses desain ruangnya diatas kertas. Saat melewati sebidang lahan dengan rumpun bambu yang cukup masif dikanan kiri, saya merasakan pola kehadiran rumpun yang ternyata mampu memunculkan nuansa hening luar biasa. Dan itu dirasakan juga oleh enam orang teman seperjalanan saya lainnya.

Kunci penataan bambu pada lobby Bamboo Spa by L’Occitane ada di pola lantai nya. Saya membentuk sebuah pola lantai circular pada ruang seluas 195 meter persegi. Pola tersebut saya duplikasi, kemudian dengan sedikit proses menggeser, mirroring (horisontal dan vertikal) saya jadikan pola duplikasi tersebut sebagai pola plafond. Batang batang bamboo kemudian saya pasang mengikuti tepian kedua pola tersebut. Bagian pangkal batang bamboo menikuti pola lantai dan bagian ujung batang bambu mengikuti tepian pola plafon. Hasilnya bisa dilihat seperti dalam foto diatas.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *