Sebuah studi baru dari Australia berhasil mengungkap harapan hidup bagi penderita diabetes tipe 1. Temuan yang dipublikasikan dalam journal Diabetologia ini melaporkan bahwa penderita diabetes tipe 1 memiliki harapan hidup 12,2 tahun lebih pendek bila dibandingkan dengan populasi secara umum.
Temuan yang cukup mengejutkan ini tentu tidak boleh ditelan mentah mentah, apalagi periode penelitian yang dilakukan antara tahun 1997 sampai 2010 yang mana saat itu penderita diabetes tipe 1 masih mendapatkan pengobatan yang relatif tertinggal bila dibandingkan dengan dekade belakangan ini.
Peneliti dari Melbourne dan Beijing menganalisa 5.981 kematian sepanjang periode penelitian dan memasukan juga penderita diabetes tipe 1 yang meninggal dunia. Saat dibandingkan dengan populasi secara umum, diperoleh hasil penderita diabetes tipe 1 memiliki harapan hidup 12,2 tahun lebih rendah. Atau jika dibedakan berdasarkan jenis kelamin, penderita diabetes tipe 1 yang berjenis kelamin perempuan memiliki harapan hidup 12,5 tahun lebih rendah dibandingkan dengan populasi secara umum sedangkan pada pria penderita diabetes tipe 1 diperoleh angka 11,6 tahun.
Jika digali lebih dalam, penderita diabetes tipe 1 yang diteliti adalah yang lahir antara tahun 1928 sampai 1941, yang mana saat itu diabetes tipe 1 hanya mendapatkan pengobatan saat stadium awal.
Tahun ditegakan diagnosis tidak dianalisa dalam penelitian ini namun bisa dikatakan bahwa mereka tidak mendapatkan pengobatan standar diabetes sepanjang hidupnya.
Pemeriksaan gula darah baru jamak dilakukan setelah tahun 1990an yang mana saat itu penggunaan strip tes gula darah sudah mulai memasyarakat. Lalu beberapa tahun kemudian baru muncul pemeriksaan HbA1c yang lebih akurat dalam menentukan manajemen pengobatan diabetes. Sebelum masa itu, penderita diabetes memantau kadar gula darah melalui pemeriksaan urine dan mereka belum memiliki akses yang cukup terhadap pengobatan insulin.
Leave a Reply