Pelayanan Prima Petugas SPBU

Sebagai pengendara sepeda motor dengan kapasitas tangki yang relatif kecil maka hampir setiap 2 hari saya singgah ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Jarak dari rumah saya ke tempat bekerja adalah 27 Km, jadi sekitar 54 Km pulang-pergi. Sejauh perjalanan sehari-hari itu sebenarnya ada cukup banyak SPBU yang saya lewati yaitu total 13 SPBU (belum termasuk ada SPBU yang sedang dibangun).

Hampir semua SPBU itu pernah saya singgahi untuk mengisi bahan bakar kendaraan saya. Tetapi kalau tidak dalam keadaan terpaksa saya akan berusaha memilih SPBU tertentu karena memberikan pelayanan yang lebih baik. Pelayanan seperti apa? Ada beberapa hal terkait pelayanan yang membuat saya memilih SPBU tertentu.

Panjang Antrian di SPBU

Tentu manusiawi dong jika saya tidak ingin berlama-lama mengantri di SPBU untuk membeli dan mengisi bahan bakar. Saya sebenarnya maklum jika antrian di SPBU menjadi panjang kalau memang kendaraan yang mengisi bahan bakar relatif banyak dan semua petugas sudah menjalankan tugasnya. Yang membuat saya sering merasa kurang puas adalah ada beberapa SPBU yang terkesan tidak mau memberikan pelayanan maksimal.

Di SPBU seperti itu saya sering melihat sebuah sepeda motor dilayani oleh 3 orang petugas yaitu 1 orang menerima pembayaran seperti kasir, 1 orang memencet berapa liter yang harus dikeluarkan oleh mesin dan 1 orang memegang alat/selang untuk mengeluarkan bahan bakar. Padahal sebenarnya ketiga petugas itu bisa bertugas sendiri-sendiri untuk melayani pembeli sehingga antrian tidak menjadi panjang. Seperti di SPBU lain dimana setiap petugas bertugas sendiri-sendiri sehingga antrian paling banyak hanya 2 kendaraan (sepeda motor) dalam kondisi normal.

Takaran Bahan Bakar

Kalau soal takaran bahan bakar, saya tidak memiliki bukti yang jelas, hanya perasaan saja. Bahan bakar yang saya beli di satu SPBU dan SPBU lain dengan harga sama tapi rasanya kok banyaknya bahan bakar yang kita terima berbeda. Walaupun semuanya sudah menggunakan alat penunjuk digital dan sudah dimulai dari angka nol.

Keramahan dan Kesigapan Petugas SPBU

Yang membuat saya seperti ingin berlangganan di SPBU tertentu adalah keramahan petugas SPBU tersebut. Standar pelayanan mereka seperti layaknya di hotel berbintang. Sebelum menanyakan berapa jumlah bahan bakar yang kita beli, petugas selalu mengucapkan salam. Selamat pagi, siang, sore atau malam. Sikap mereka juga sangat ramah, saya salut. Sebelum mengisikan bahan bakar mereka juga selalu ingat untuk memberitahukan bahwa penunjuk bahan bakar yang dikeluarkan sudah dimulai dari angka nol. Dan sebagai penutup, mereka selalu mengucapkan terima kasih. Mungkin sebagian orang ini sepele, tapi bisa konsisten untuk ramah dengan standar pelayanan seperti ini menurut saya sangat bagus dan patut diberi dua jempol.

Nah, kombinasi dari tiga hal diatas akan semakin bagus. Salah satu contoh SPBU yang menurut saya sudah melakukan hal ini adalah SPBU di jalan Darmawangsa, Kampial, Kuta Selatan. Letaknya tidak jauh dari kampus tempat saya bekerja. SPBU ini memang terhitung masih baru dan luas SPBU pun tidak terlalu luas. Tapi semenjak awal dibuka sampai saat ini mereka masih bisa mempertahankan hal ini. Satu tambahan lagi, toilet di SPBU itu sangat bersih. Beberapa kali saya numpang buang air kecil disana sepulang kerja.

Mungkin kalau ada semacam award untuk SPBU maka saya sangat yakin SPBU ini mendapatkan juara 1, setidaknya untuk di daerah saya. Untuk SPBU lainnya, bukan berarti belum bagus, hanya saja SPBU ini saya jadikan contoh. Karena SPBU lainnya saya lihat juga ada yang memiliki keunikan. Seperti SPBU di jl. By Pass Ngurah Rai, Nusa Dua di sebelah Hardys Nusa Dua. Pada jam tertentu kita akan melihat semua petugas yang bertugas adalah perempuan. Juga di hari tertentu mereka menggunakan pakaian adat khas Bali. Untuk soal antrian, SPBU ini juga sangat bagus karena mereka membuka semua tempat pengisian, sangat jarang ada antrian disini.

Baca Juga:

Share


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *