Pasien Hipertensi Paling Malas Disuruh Begini

Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap disebut sebagai ‘silent killer’. Mengapa? Karena penyakit ini kerap tidak disadari oleh penderitanya sampai muncul komplikasi yang mematikan. Itu sebabnya deteksi dini dan pengobatan berkenlanjutan sangat penting guna mengendalikan tekanan darah agar selalu dalam kondisi sehat.

Baca juga: Inilah Penyebab Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Selain minum obat anti hipertensi, penderita tekanan darah tinggi umumnya juga diminta untuk memperbaiki pola makan terutama mengurangi asupan garam. Pada beberapa kasus, pengurangan asupan garam dapat membantu mengurangi dosis obat anti hipertensi yang diminum pasien. Sayangnya penderita hipertensi lebih memilih minum obat anti hipertensi dibandingkan dengan mengurangi asupan garam. Fakta ini terungkap dalam penelitian yang dipresentasikan pada ESC Congress 2018.

Menurut Dr. Kazuto Ohno, Enshu Hospital, Hamamatsu, Jepang, tanpa diimbangi dengan pengurangan asupan garam maka jenis dan dosis obat anti hipertensi yang diminum pasien akan semakin meningkat. Kondisi ini tentu saja akan meningkatkan risiko efek samping obat yang dialami pasien.

“Pasien bisa memutus lingkaran setan pengobatan hipertensi tersebut dengan mengurangi asupan garam,” terang Dr. Ohno. “Konsekuensinya, pasien juga akan terhindar dari berbagai macam komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi, seperti serangan jantung, stroke dan gagal jantung. Mereka juga bisa mengurangi efek samping obat anti hipertensi seperti pusing dan pingsan.”

Konsumsi garam berlebihan merupakan penyebab utama dari kenaikan tekanan darah sehingga pengurangan asupan garam menjadi kunci dalam mengelola penyakit hipertensi. Saat ini sangat sedikit penelitian yang mencari hubungan antara asupan garam dengan pengobatan hipertensi menggunakan obat obatan anti hipertensi.

Penelitian ini melibatkan 12.422 pasien hipertensi yang sedang menjalani pengobatan dengan obat obatan anti hipertensi. Mereka merupakan penderita hipertensi yang rutin mengunjungi rumah sakit dalam rentang waktu antara tahun 2010 sampai dengan 2016. Asupan garam per individu dinilai dalam gram per hari menggunakan perhitungan kadar garam pada urine. Perhitungan ini terbukti efektif pada penelitian sebelumnya.

Selama periode penelitian, tekanan darah keseluruhan pasien stabil pada kirasan 140/90 mmHg. Namun, seiring dengan itu, asupan garam pe individu juga mengalami peningkatan.

Baca juga: Diet Sehat Untuk Penderita Hipertensi

“Meskipun tekanan darah pasien hipertensi cenderung sehat dan stabil, asupan garam mengalami peningkatan secara perlahan lahan,” Dr. Ohno menambahkan. “Kami mengira, perbaikan tekanan darah ini terjadi bukan karena pengurangan asupan garam melainkan karena pengaruh obat obatan anti hipertensi.”

Menurut panduan pengelolaan hipertensi yang dikeluarkan oleh Japanese society of hypertension tahun 2014, asupan garam pada penderita hipertensi tidak boleh lebih dari 6 gram per hari. Pada penelitian ini, hanya kurang dari 4% yang mengikuti anjuran ini.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *