Macro Hunter

Ketika awal tahun 2009, saya mulai tertarik dengan dunia foto. Kemudian beberapa teman ISI juga kebetulan menularkan hobi ini kepada saya. Mulai-lah dunia saya bertemu dengan sesama rekan penyuka foto dan ikut hunting kesana kemari. Awalnya saya hanya menyukai foto Human Interest, sama seperti mengabadikan moment, foto HI umumnya selalu punya kesan dan punya cerita sendiri. Kemudian Landscape, menyenangkan memang tapi kegiatan Ko-as saya tidak mengijinkan saya punya waktu luang di pagi hari untuk bercengkrama menunggu matahari terbit dan terlalu lelah untuk menunggu matahari terbenam dengan rutinitas rumah sakit yang cukup menguras tenaga dan waktu.

Beberapa kawan pun ada yang penyuka foto model, fashion, dsb. Foto model yang berkonsep tentu sangat menarik, karena menarik inilah banyak yang ingin mengabadikan model tersebut, tak jarang 1 model lebih dari 5 orang. Selain kurang tempat spot, jarang sekali saya tertarik untuk memfoto model. mungkin karena modelnya perempuan :p Dan juga menghabiskan waktu seharian dalam satu tempat.

Sampai akhirnya saya mencoba foto makro. Pertama kali diajak kawan hunting, saya diajak ke pantai Mertasari. Saya bingung, apa yang mau di foto dipadang ilalang? Setelah mulai menyusuri lapangan, saya melihat banyak sesuatu yang bisa kita tangkap, yang kadang mata kita sendiri tidak dapat melihatnya. Makro fotografi menurut saya memberikan sesuatu yang baru, detail yang tidak pernah saya kagumi dan bahwa mereka berbeda.

Ini kumbang pertama yang saya temukan dan foto. Alhasil betapa jatuh cintanya saya akan detail dan warnanya. Awalnya saya hanya sekedar jepret-jepret, kemudian ditegur oleh kawan yang kebetulan sedang hunting juga. “Ambil fotonya harus sejajar, supaya semua badannya ke fokus, ga ada yang miss…”ujarnya. Dari sana saya sadar, bahwa foto ini bukan sekedar jepret, ada komposisi dan moment yang ditunggu. Seperti saya rela menunggu moment ini.

   Dan juga ini….

 

 

Ada banyak warna yang kadang secara kasat mata tidak kita perhatikan. Dan dari sana pun saya mulai mengetahui sisi lain mengenai suatu binatang :) Saya mulai menyukai dunia makro ini selain karena satu spot kita bisa menemukan banyak warna, saya juga lebih mulai memperhatikan hal-hal kecil disekitar saya. Foto makro sendiri tentunya menggunakan lensa makro, dimana ketajaman, kontras dan fokus dapat membantu untuk menghasilkan foto yang baik. Kemudian ada extension tube, yang dapat meningkatkan pembesaran maupun Filter close up yang banyak digunakan pada bagian depan lensa. Reverse Ring adalah sebuah lingkaran logam dengan fitting bayonet yg berfungsi menyambung bagian muka lensa dengan kamera atau dengan kata lain posisi lensa terbalik dari biasanya. Harganya relatif terjangkau dengan budget yang minimalis.

Perburuan saya pun dimulai, mungkin masih banyak yang harus dibenahi lagi, teknik dan kesabaran saya hihi..

salam makro :*

 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *