Jenis-Jenis Website : Statis dan Dinamis

Website Statis dan Website Dinamis merupakan jenis website yang dikategorikan berdasarkan perubahan isi atau konten website tersebut. Selain website statis dan website dinamis, jenis website sebenarnya dapat dikategorikan berdasarkan hal-hal lainnya seperti berdasarkan isinya, berdasarkan tujuannya, berdasarkan sistemnya dan lainnya. Akan tetapi dalam artikel ini kita khusus akan membahas antara website statis dan website dinamis.

Baca Juga : Definisi dan Pengertian Istilah Komputer

Sebelum kita membahas jenis website statis dan website dinamis, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu website. Website atau world wide web (www) merupakan salah satu layanan yang paling populer di dunia internet. Website adalah sebuah sistem yang menampilkan informasi melalui sebuah halaman website (web page). Informasi yang ditampilkan dalam website dapat berupa berupa teks, suara, gambar dan lain-lain. Halaman website dapat ditampilkan menggunakan sebuah aplikasi yang dikenal dengan nama web browser atau browser saja. Beberapa contoh browser diantaranya Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Microsoft Internet Explorer dan lain sebagainya.

Seperti disebutkan diatas, jenis website berdasarkan bagaimana perubahan isinya pada awalnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu : Website Statis dan Website Dinamis. Berikut penjelasan jenis website statis dan website dinamis:

Website statis adalah jenis website yang isinya cenderung tetap dan jarang berubah. Namun saat ini website statis akan sangat jarang kita temui kecuali website tersebut merupakan website yang masih dalam tahap pembuatan atau merupakan hasil karya mereka yang sedang belajar membuat website. Website statis umumnya dibuat / dibangun hanya dengan menggunakan bahasa standar seperti HTML yaitu yang bersifat client side. Website statis dibangun tanpa menggunakan database. Jadi untuk merubah isi/tampilan website statis harus dilakukan dengan cara merubah skrip/kode HTML website tersebut secara langsung. Jadi, artinya website statis bisa saja berubah-ubah isinya namun harus dilakukan dengan cara manual, cenderung tidak terstruktur dan tidak efisien.

Website dinamis adalah jenis website yang isinya dapat berubah secara dinamis, berkebalikan dari website statis. Artinya, isi website dinamis dapat berubah-ubah sesuai dengan isi database serta konfigurasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Website yang ada di internet saat ini sebagian besar sudah merupakan website dinamis. Website dinamis biasanya menggunakan database untuk menyimpan informasi yang akan ditampilkan. Jadi ketika isi / konten halaman website perlu dirubah, ditambah atau pun dikurangi, bisa dilakukan dengan cara mengakses database yang digunakan, tidak perlu mengubah skrip/kode HTML website tersebut.

Website dinamis biasanya tidak hanya menggunakan HTML dan bahasa client side lainnya, namun juga menggunakan bahasa pemrograman server side seperti PHP, ASP dan lain-lain. Bahasa pemrograman server side ini akan digunakan untuk mengakses database yang berisi informasi yang akan ditampilkan di website. Bahasa pemrograman seperti PHP itu juga akan membuat website memiliki kemampuan yang lebih handal sehingga website menjadi semakin dinamis.

Seberapa dinamis sebuah website tentu berbeda antara satu website dengan website lainnya. Ada website dinamis dimana yang bisa berubah secara dinamis hanyalah bagian isinya saja, seperti fasilitas berita, artikel dan lain-lain. Ada juga website dinamis yang mampu merubah tampilan desain dengan mudah. Bahkan ada website dinamis dimana kita bisa menambahkan tools/aplikasi tertentu atau yang sering disebut plugin.

Salah satu ciri lain yang membedakan jenis website statis dan website dinamis yaitu adanya aplikasi back-end. Pada website statis umumnya hanya tersedia front-end yaitu tampilan yang diakses oleh pengunjung website. Sedangkan pada website dinamis selain front-end akan tersedia juga halaman back-end yang hanya bisa diakses oleh administrator yaitu orang yang memiliki user dan password. Halaman back-end ini akan digunakan mengelola isi website dinamis tersebut, seperti menambah berita/artikel, menambahkan foto, dan lain-lain. Sehingga pada halaman front-end yang diakses oleh pengunjung akan berubah secara otomatis sesuai dengan data yang diisi oleh administrator melalui back-end.

Demikianlah penjelasan tentang jenis website berdasarkan perubahan isi atau kontennya, yaitu website statis dan website dinamis.

Baca Juga:


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *