Jalan-jalan Thailand 5 Hari dengan 2 Anak

Perjalanan ini sebelum akhir tahun 2016 lalu, tapi baru ditulis. Niatnya berbagi sekaligus melengkapi itenarary Thailand untuk orang tua dengan 2 anak di bawah 10 tahun.

Soal jadwal, tentu saja menghindari pikuk tahun baru. Terlebih Thailand dikunjungi lebih dari 30 juta wisman pada 2016. Setengah dari jumlah penduduknya yang 65 juta. Jadi, tiap tahun dari rata-rata dua penduduk ada 1 turis klincang klincung di Thai.

Thai jauh lebih mungil dari negara kepulauan Indonesia yang dikunjungi wisman kurang separuhnya Thai. Sementara jumlah penduduk sekitar 260 juta. Sila dibandingkan.

Alasan kedua hindari tahun baru adalah area jalan-jalan kami itu Bangkok, ibukota, pusat turisme Thai. Wisata kota masih jadi magnet. Beda dengan Indonesia, para turis menjauhi kota.

Persiapannya tentu saja tiket harga sedang untuk 4 orang PP, direct flight, dan maskapainya. Kemudian orat oret itenarary, booking akomodasi malam pertama biar langsung bisa rehat pas sampai malam. 

Tak terbiasa membuat jadwal serius, kami hanya browsing seadanya. Toh nanti diputuskan di Thai. Begitu hemat saya, eh ternyata ini malah bikin puyeng dan tarik ulur. Sebaiknya jadwalkan sebaik mungkin di rumah. Karena pas di Thai kami juga harus mikir transportasi. 

Soal transport sangat mudah asalkan sudah jelas mau ke mana. Pilihan sangat banyak, transportasi publik melimpah. Kami coba semua seperti MRT, Sky Train, tuktuk, taxi, dan taxi online. Lebih murah pasti angkutan massal macam MRT, terutama di pusat kota. 

Saya rangkum saja rute-rute kami adalah 

1. Kuil-kuil yang bertebaran di tiap sudut kota, menjelajah dengan tuktuk biar leluasa lihat kaki lima kanan kiri, sekalian survei kota. Jangan lupa nawar, cek berapa jauhnya pake map biar berani nego. 

2. Sebagian hari, tiap harinya selalu diisi cari makanan dan nyemal nyemil. Thai masih asik lah soal kaki lima. Apalagi untuk anak gampang sekali, pedagang pintar memamerkan jualannya di rombong. Sambil masak seperti bakar sosis, goreng ayam, bakso ikan, buah potong, dan lainnya.

3. 
(bersambung)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *