Jadilah yang Terhormat drpd yang Disukai

Anakku, kamu juara kelas untuk semester kemarin. Menjadi nomor satu dikelasmu. Kamu yang selalu mengkawatirkan waktu, takut tidak bisa belajar, mengisi waktu-waktumu dirumah untuk hadapi buku dan googling, sekarang terbayar. Bagus!.

bean

Kemarin kamu cerita habis dihujat, dimusuhi secara terbuka oleh mayoritas teman-temanmu di sekolah gara-gara kalimat ini, “Teman yang baik adalah mau kasih contekan, kerjasama dan kolaborasi”. Sedangkan kamu adalah anak yang teguh pegang prinsip bahwa belajar adalah tanggungjawab pribadi. Sekali lagi, bagus!.

Anakku, kamu tidak perlu marah dan menangis. Cukup bilanglah maaf kepada teman-temanmu bila tidak kau kasih contekan. Bilanglah kamu dilarang papi dan mami untuk kasih contekan. Kalau ketahuan, akan dikeluarkan dari sekolah. Lebih baik ikut kejar paket B namun jujur dan bertanggungjawab.

Anakku, memilihlah jadi anak yang terhormat daripada anak yang disukai. Jika kamu disukai, belum tentu kamu terhormat. Mungkin kamu disukai karena beri contekan, namun itu sungguh tidak terhormat!

Sebuah kewajaran bila ada yang tidak suka jika manusia perjuangkan kebenaran. Utusan Tuhan saja kena bully ketika dulu mengajak kepada kebenaran.

Ketahuilah nak, kamu bakal jadi role model anak yang berdedikasi tinggi kepada pendidikan, bertanggungjawab dan punya prinsip. Itu terhormat! Berteman itu tidak hanya dengan mereka para berandal cecunguk tukang contek. Masih ada kok teman lainnya.

Fahamilah, ini adalah seleksi alam agar tahu mana itu teman yang bermental pecundang dan mana itu sahabat sejati.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *