sebagai emak-emak yang beranak, piknik paling mewah mungkin adalah me-time. dimana sekian waktu bisa dinikmati untuk melakukan hal yang disenangi tanpa ada gangguan semacam, “ma..aku lapar.” “ma, cari disney channel gimana ya?” “ma, sakit perut..” “ma, ini dimana ..itu dimana”, dan hal-hal seperti itu lainnya. -___-“
me-time ini beda sensasinya dengan ketika bekerja di kantor, karena mungkin melakukan pekerjaan tidak termasuk dalam melakukan hal yang disenangi. #eh ๐
membincang hal yang disenangi, bisa menjadi berbeda-beda untuk setiap orang. ada orang yang bahagia hanya dengan tidur, ada yang bahagia dengan nyalon, ada yang bahagia dengan berbelanja. dan ada yang bahagia hanya dengan tidak melakukan apa-apa.
buat saya? bahagia kalau sejenak bisa nonton drama. hahaha. aktivitas ini belakangan menjadi pilihan kegiatan di akhir pekan ketika tidak ada hal lain yang dikerjakan. si G juga sudah mulai paham lah sama kesenangan mamanya, makin kesini dia makin jarang interupsi minta ini itu ๐
dan inilah pilihan drama akhir pekan ini : Suratobu Kouhoushitsu alias Public Affair Office in The Sky. terjemahan judul ke bahasa inggris bikin males ya? ๐
Suratobu Kouhushitsu ini ceritanya tentang Sorai (Gou Ayano), seorang sersan Angkatan Laut yang gagal jadi pilot karena cidera akibat kecelakaan dan dipindahkan ke bagian PR alias Public Relation dan Inaba (Yui Aragaki / Akki) seorang news journalist yang karena suatu insiden dipindahkan ke bagian entertainment dan harus in charge di bagian PR Japan Air Self-Defense Force/JASDF (angkatan udara bela diri jepang), dimana si Sorai ditempatkan. Terdengar klise ya? Cerita selanjutnya mungkin bisa ditebak, keduanya ketemu, terlibat konflik sebelum akhirnya jatuh cinta. Tapi, terlebat dari alurnya yang begitu-begitu saja, this drama worth to watch.
Gou Ayano is not my favorite actor. Tapi, aktor-aktor Jepang ini memang selalu bisa memberikan sesuatu yang beda di setiap drama/film yang dimainkan. Kalau di Saikou No Rikon , Gou berperan sebagai seniman, di sini dia adalah mantan pilot yang agak nerd, yang mendedikasikan hidupnya untuk mewujudkan mimpi menerbangkan Blue Impulse, pesawat akrobatik JASDF. Cerita drama ini juga tidak monoton tentang Sorai dan Inaba, malah sebagian besar membahas konflik-konflik personel di JASDF, kepala bagian yang istrinya meninggal ketika dia bertugas, personel perempuan yang bertahan di dunia kerja yang mayoritas diisi oleh laki-laki, tentang pilihan karir yang itu-itu saja, dan tentang passion untuk melakukan pekerjaan, sebuah topik yang sering diangkat drama-drama Jepang.
Jangan bayangkan Suratobu Kouhoushitsu adalah drama yang dark, melihat posternya demikian. Di drama ini, saya bisa menjadi sentimentil, episode pertama sedih sekali sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak. Drama ini penuh dengan humor khas Jepang yang kadang errrr..krik-krik, tapi kadang sangat lucu. Dan cerita tentang dunia Angkatan Laut adalah sesuatu yang unik, tanpa disadari Suratobu Kouhoushitsu ini adalah bagian Public Relation dari Japan Air Self-Defense Force yang dikemas dalam bentuk drama yang hangat. Kita semacam menonton keseharian angkatan laut yang ngga ubahnya mirip dengan anak-anak ahensi ๐
Jika biasanya dunia militer digambarkan sebagai sesuatu yang heroik, di sini kita melihat militer yang biasa-biasa saja, ringan, lucu dan sangat nge-pop. kita melihat mereka membuat proposal, berkali-kali proposalnya di-reject, campaign yang gagal, dsb dsb. sounds familiar, eh? ๐
at the end, this drama told as that all those people are human, regardless of what uniform they wear.
Leave a Reply