Inilah Tenaga Kesehatan Teladan di Bali

Bagaimana membuat layanan dan informasi kesehatan di Puskesmas menarik?

Antre sambil baca brosur informasi kesehatan di Puskesmas Dentim II

Untuk kali pertama saya melihat proses penjurian Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Provinsi Bali 2017. Saat itu sedang penilaian di Puskesmas II Denpasar Timur.

Kebetulan yang akan presentasi adalah Ida Ayu Chintya Premashanti, seorang kawan baru, kebetulan alumni kelas Jurnalisme Warga program Awasi Jaminan Kesehatan Nasional (AJAKAN). Dia mewakili Puskesmasnya untuk kategori Kesehatan Masyarakat (Kesmas).

Chintya, ibu muda dengan 2 anak ini mau terlibat dalam upaya Kesmas via medsos, misalnya mengelola akun Puskesmas II Dentim di Facebook untuk masukan dan permintaan informasi warga.

Kepala Puskesmas Dentim II pada sebuah diskusi ingin berinovasi memperbaiki layanan. Ia misalnya pernah berharap ada sistem antrean online agar warga yang datang ke Puskesmasnya tidak antre lama, terlebih parkir terbatas. Posisi Puskesmas ini di Denpasar Utara tepat di tikungan tajam, sangat repot jika parkir dalam halaman penuh.

Saya sih ikut memotivasi saja, sambil menawarkan Balebengong bisa juga dimanfaatkan untuk penyebaran informasi promosi kesehatan, mencegah angka kesakitan dengan info-info praktis. Manfaatkan media online untuk efisiensi dan optimalkan kualitas informasinya.

Balik ke situasi penilaian, pemilihan tenaga kesehatan teladan ini dinilai penting untuk memotivasi, meningkatkan minat kerja di Puskesmas sehingga memiliki pengabdian tinggi.

Mariani dari Tim penilai lomba mengingatkan akses kesehatan yang dekat dengan warga ini harus diintensifkan karena masih banyak masalah, misal tingginya kematian ibu melahirkan. Pemilihan tenaga teladan ini meliputi tenaga dokter umum, dokter gigi, tenaga gizi, kesmas, konseling, farmasi, dan laboratorium medik. Ini program tahunan wujud upaya pemerintah beri apresiasi yang melayani pelayan kesehatan. Pemenang diundang ke Jakarta dalam rangkaian peringatan kemerdekaan untuk menerima piagam, piala, dan uang tunai bagi tiap kategori.

Juara 1 mendapat hadiah Rp 12 juta, juara II sekitar 10 juta, juara III mendapat 8 juta. Total ada 9 kategori. Yang kirim peserta lengkap hanya Badung dan Karangasem. Proses penilaian 3 tahapan, tertulis, wawancara, dan penilaian lapangan. Komponennya adalah peran kandidat sebagai tenaga pemberdayaan masyarakat, penggerak wawasan kebangsaan, petugas profesional, tenaga Puskesmas, tambahannya adalah masa kerja, pendidikan dan pelatihan.

Ida Ayu Chintya Premashanti dan suaminya membuat lagu anti rokok. Mereka duet menyipatakan lagu yang dijadikan salah satu karya. Ia juga membuat program terkait ini di sekolah-sekolah.

Dalam presentasinya, Cinthya mengatakan area layanan Puskesmas II Dentim cukup luas, meliputi wilayah kerja hampir 17 km2 di 59 banjar, dan 13.818 KK. Warga terjauh 5 km di Kesiman Kertalangu bisa diakses 20 menit tapi tak ada jalur angkutan publik.

“Peran di luar gedung, penyuluhan dan praktek lagu cuci tangan, siaran keliling informasi kesehatan di pasar,” papar lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia ini.

Ada juga survey keluarga sehat, penyegaran kader Posyandu. Di sejumlah Puskesmas kini juga ada sudut pengobatan komplimenter, dengan memajang sampel ramuan herbal kering.

Setelah Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) usai dan muncul JKN/KIS oleh BPJS Kesehatan, saya sudah tak langganan Puskesmas lagi. Fasilitas kesehatan pertama saya sebuah klinik kecil sepi dekat rumah. Alasannya biar tak antre lama dan fasilitas kesehatan paling sering diakses yakni dokter gigi di klinik itu pelayanannya bagus.

Puskesmas pasti makin ramai dan melayani hampir semuanya pengguna JKN-KIS. Fasilitasnya juga makin lama makin lengkap. Bahkan ada yang punya rawat inap seperti Puskesmas Densel IV. Para petugas kesehatan di Puskesmas harusnya bangga kerja di lingkaran terdekat warga ini dalam mengakses kesehatan. Memberikan layanan adil, setara, dan terus berinovasi mendidik warga.

Tenaga kesehatan Puskesmas teladan Provinsi Bali. Foto: FB Chintya

Berikut pemenang Penggerak Kesehatan Masyarat Propinsi Bali tahun 2017, terdiri dari 9 kategori :

  1. DOKTER : dr. Tri Oktin Windha Daniaty (Puskesmas II Jembrana)
  2. DOKTER GIGI : drg.I Ketut Martawan (Puskesmas Selemadeg Barat)
  3. PERAWAT : I Gusti Putu Ngurah Yuliartana (Puskesmas I Mendoyo)
  4. BIDAN : Ni Wayan Susi Yanti (Puskesmas Petang II)
  5. KESMAS : Ida Ayu Chintya Premashanti (Puskesmas II Denpasar Timur)
  6. GIZI : Putu Dian Mayudi (Puskesmas Buleleng III)
  7. KESLING : Ni Wayan Adnyani (Puskesmas Kintamani III)
  8. ANALIS : Ahmad Hafidz Aulia A SK (Puskesmas Kuta I)
  9. APOTEKER : Luh Gede Krisna Listikawati (Puskesmas Abiansemal IV)

The post Inilah Tenaga Kesehatan Teladan di Bali appeared first on BaleBengong.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *