Ini Alasan Seorang Wanita Ngotot Mempertahankan Rambut Kemaluannya

Selama bertahun tahun, tren menggunduli rambut pada organ intim diikuti oleh banyak wanita di seluruh dunia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan kesadaran yang meningkat tentang kesehatan organ intim, tidak sedikit wanita yang mulai meninggalkan pisau cukur/wax dan membiarkan rambut kemaluan tumbuh secara alami. Alasan utama mereka melakukan ini adalah demi kesehatan organ intim.

Baca juga: Tren Mempercantik Kelamin Wanita Ternyata Keliru

“Dari sisi kesehatan, mencukur habis rambut kelamin dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada akar rambut dan terjadinya luka pada area kelamin yang menyebabkan terjadinya peningkatan risiko tertular penyakit seksual.” demikian menurut Maureen Whelihan, MD, seorang dokter kebidanan dan kandungan dari Elite GYN Care, Florida, Amerika Serikat. Meskipun hubungan antara peningkatan risiko tertular penyakit infeksi seksual dengan jumlah rambut pada kelamin masih belum jelas, tetapi ada sebuah penelitian yang berhasil membuktikan hubungan antara penggundulan rambut kelamin dengan peningkatan risiko penularan herpes dan HPV.

Berikut beberapa pendapat wanita yang memilih membiarkan rambut kelaminnya tumbuh alami seperti yang dilansir dalam laman Health.com

Saya merasa lebih percaya diri dengan rambut kemaluan

“Saya membiarkan rambut kelamin tumbuh alami karena saya tidak suka melihat kelamin saya tanpa rambut. Pada awalnya saya memang merasa malu dengan hal tersebut, terutama saat usia remaja, tetapi karena pandangan saya terhadap kehadiran rambut pada kelamin sangat kuat, hal itu membuat saya lebih percaya diri saat berada di tempat tidur bersama pasangan. Bila pasangan saya tidak menyukai keinginan saya ini maka dia bukan pasangan yang pas buat saya.” Danny, 26 tahun.

Saya tidak pernah lagi terganggu dengan kehadiran jamur

“Mengapa saya membiarkan rambut kemaluan tumbuh alami? Karena jamur pada kulit kemaluan itu sangat menjengkelkan. Setelah membiatkan rambut kemaluan tumbuh alami, saya tidak lagi terganggu dengan kehadiran jamur. Syukurnya, padangan seksual saya sangat menyukai rambut pada kemaluan saya. Menurut dia, saya terlihat lebih seksi.” Ellen, 32 tahun.

Rambut kelamin membuat saya menjadi seorang wanita yang tangguh

“Kehadiran rambut pada kelamin membuat saya lebih tangguh sebagai seorang wanita dan tentu saja 100% lebih seksi. Bagi saya, rambut kelamin merupakan sebuah kepercayaan diri dan pandangan positif terhadap tubuh sendiri. Saran saya bagi wanita yang ingin menumbuhkan rambut kelamin, lanjutkanlah apa yang menjadi keinginamu. Tunjukan bahwa tubuhmu bisa tampil alami.” Meghan, 24 tahun.

Area kelamin saya tidak lagi lecet

“Mantan pacar saya tidak menyukai organ intim yang gundul, jadi sejak saat itu saya membiarkan rambut kelamin tumbuh secara alami. Ajaibnya, sejak saat itu, organ intim saya tidak pernah lagi mengalami iritasi dan lecet akibat penggunaan pisau cukur. Meskipun saat ini, saya dan dia sudah putus, kebiasaan menumbuhkan rambut pada kelamin masih saya lakukan. Saran saya kepada wanita yang tidak pernah menumbuhkan rambut pada kelamin, cobalah kamu tumbuhkan sekali, dan rasakan manfaatnya, pasti kamu akan menyukainya.” Elizabeth, 25 tahun.

Kulit saya terlindung dari garukan dan iritasi

“Kebiasaan mencukur rambut pada kelamin membuat iritasi pada kulit kelamin saya. Bila kita mencukur di tempat tempat khusus waxing, dibutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit. Setelah 15 sampai 20 tahun terbiasa mencukur rambut kelamin, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Saat ini, penampilan kelamin saya mirip dengan bintang film dewasa era tahun 1970an. Saya bisa memakai daleman tanpa takut terkena iritasi dan saya sangat menyukainya.” Alexa, 35 tahun.

Baca juga: Jenis Obat Kutil Kelamin Kondiloma HPV Dari Bahan Alami

Memiliki rambut kemaluan bisa menghemat waktu

“Suatu ketika saat mandi, saya harus meluangkan waktu untuk mencukur rambut di sekitar alat kelamin. Saya bisa menghemat waktu itu dengan membiarkan rambut kemaluan tumbuh secara alami. Awalnya, tidak mencukur rambut kelamin saya lakukan sebagai suatu eksperimen. Eh ternyata setelah melakukan, saya sangat menyukainya. Saya bisa menghemat waktu beberapa menit di kamar mandi. Kalau dihitung hitung, saya bisa menghemat waktu selama 20 menit setiap minggunya.” Carly, 27 tahun.

Bagaimana dengan kamu? Apa alasanmu membiarkan rambut kelamin tetap tumbuh dengan subur? Atau kamu malah secara rutin mencukurnya sampai habis.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *