Indahnya Kenangan Masa Kecil,

Kemarin petang saya pergi bersama @xtha_lita dan @_putripuspita ke sebuah acara di AF, Info nya saya dapat dari sini. Acaranya seru, walau sempat agak roaming karena peserta yang ikut menggunakan bahasa Prancis, tapi bersyukur banget karena ada penerjemah yang baik hatinya :) *kecup

Tujuan kami datang awalnya tertarik dengan pembacaan puisi dari Cok sawitri dan ingin menyaksikan #pohonTua DDH berdendang. Dari keinginan itu, ternyata kami mendapatkan banyak plus-plus. Mulai dari pengetahuan baru seputaran kebudayaan dan Bahasa Prancis, serta teman-teman baru tentu saja. Selain acara pembacaan puisi ada juga pameran foto oleh komunitas semut ireng (lubang jarum) dan sanggar anak tangguh. Perhatian saya tertuju pada tembok utara, yang memajang foto-foto masa kecil peserta yang hadir. Ahh..sayang sekali saya tak sempat untuk berpartisipasi, foto saya ternyata dikampung semua, ihihi ada sih beberapa foto masa kecil, tapi aah…nanti kalian malah sulit bedain mana saya mana dian sastroo… *dan Kemudian Hening*

Berbicara tentang foto, ada banyak kenangan yang mampu dijelaskan oleh gambar tersebut. Ahh…Senangnya jika harus menceritakan masa lalu (yang indah-indah aje yee cekuur). Eiya ini ada beberapa foto yang tertempel disana, lucu dan unik-unik :’)

Bisa tebak foto dibawah ini siapa? *nyengir*

*Yang teringat…..

Setiap orang punya kenangan masa kecilnya, begitupula saya. Hemm..ada hal yang menyenangkan, menyedihkan dan memalukan. Ada beberapa yang tergerus oleh waktu, ada juga yang masih bertahan awet hingga sekarang. #beranijujur, dulu sewaktu kecil saya hobi sekali *ehem* (maaf) *eek* di celana. Ini bikin sebel seantero kelas, sampai ada teman yang #NyebakGoarGoar saking sebelnya sama saya. Alasan saya dulu sih, ga mau melewatkan kesempatan main dalam kelas. Guru jadi geleng-geleng kepala, begitu pula ortu saya. Sempat mendapatkan ‘pelatihan khusus’ untuk penanganan yang satu ini. Salah satunya ya dengan ga pake celana (eeeeh..salah topik) salah satu caranya adalah dengan menulis ’12345678910′ full di buku tulis. Hukuman ini cukup membuat saya trauma, stress berkepanjangan dan alergi pada Matematika hingga saat ini (hadeh, kalo ini mah cuma alasan ga doyan ngitung!)

*Yang Tak Terlupa…

Menyaksikan anak-anak membaca puisi berbahasa perancis dalam acara ini, saya jadi terkenang ketika pertama kali naik panggung dulu. Lomba membaca lancar. Demam panggung iya, sampai ngambul dan ibu saya binggung harus mengapakan saya. Disuru pulang aja saya ga mau, disuru maju juga mau. Akhirnya ibu saya menyerah, dan menikahkan saya dengan Sharukh Khan (eeeeh aponeee plak!). Hahaha…akhirnya setelh dibeliin Gula Bedet, dengan muka meronges saya naik panggung juga. Ahay, walaupun katos, dapat juga juara. Berikutnya saya ikut bapak ke kampusnya dan nonton orang latian drama dan baca puisi. Suer, ganteng sekali bapak waktu itu. Baca puisi yang saya tak mengerti artinya..tapi setelahnya banyak orang berdiri dan bertepuk tangan. Hal ini yang menyemangati saya ketika beranjak remaja (ceile bahasaku nok) saya jadi suka baca puisi dari panggung ke panggung. Cuman karena tuntutan pekerjaan (sok dik) hal menyenangkan ini sudah hampir tak saya tekuni lagi beberapa tahun belakangan. piuh…..

*Yang Teringat….

Asyiknya mengenang masa kecil tak hanya saat acara berlangsung, saat pulang  pun saya merasa kembali ke masa kecil. Di pojokan, terdapat vespa biru terparkir dengan gagahnya. Eh itu milik #pohontua @dialogdinihari. Tiba-tiba jadi ingat dengan kendaraan pertama di keluarga mungil saya. Vespa. Warnanya beda, punya ayah dulu berwarna Abu yang ini biru. Saya dan kakak saya duduk dibawah, terbagi jadi dua sisi. Sisi kiri dan kanan, ibu saya duduk di belakang. Dibawahpun saya sering ‘mekerah’ (saling jimpit) dengan kakak untuk memperebutkan tempat anruh pantat. ihihihi seru juga sih waktu itu, badan masih kecil dan kami berempat berkendara dalam 1 vespa. :’)

Rutin, tiap sabtu kami makan di luar, beli syobak khelok atau Puyung hai Widya putra di Temukus. Perjalanan dari Seririt sampai Temukus, kadang diselingi dengan siulan ayah yang diterbangkan angin, ihihi…ahhh…jadi kangen masa-masa itu.

Jadi setelah fotoan, dan minta ijin sama empunya via SMS hahaha…. sayapun one ceklik dengan senyum yg mrenges abiisss….. xD

*Haduh, tetiba pengen punya Vespa lagi…….


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *