Kalau bicara soal kehidupan saat ini saya merasa benar-benar bahagia dan bersyukur dengan semua hal yang dianugerahkan Tuhan kepada saya. Pekerjaan yang saya dapatkan atas usaha sendiri, kini sangat saya senangi. Kondisi keluarga yang sangat menyenangkan, anak, istri, saya, juga saudara-saudara dan orang tua saya, semua terlihat sempurna di mata saya. Soal ekonomi juga membuat saya sangat bersyukur, walaupun mungkin termasuk golongan orang kaya, tapi saya merasa semua kebutuhan saya sudah terpenuhi bahkan terkadang terasa lebih dibanding orang lain. Jadi semua terasa membahagiakan dan sempurna.

Tapi walaupun begitu, namanya juga manusia yang tidak akan pernah berhenti berusaha untuk menjadi lebih baik. Sebab kalau kita berhenti sampai disini berarti selesai sudah petualangan kehidupan kita. Dan sejujurnya masih ada beberapa barang yang menjadi impian saya untuk dimiliki. Barang-barang ini tentu saja bukan kebutuhan primer, jangankan primer, sekunder saja mungkin bukan. Barang-barang impian saya ini bukanlah impian yang muluk-muluk, artinya sebenarnya kalau mau diwujudkan saat ini mungkin bisa saja, tetapi karena bukan kebutuhan primer atau sekunder tadi itulah makanya saya urungkan dulu. Masih ada hal lain yang lebih penting untuk didahulukan. Tapi namanya impian, boleh saja kita bermimpi dulu kan?

Sepeda Motor

Sepeda motor yang menjadi impian saya adalah sepeda motor sport dengan cc minimal 150 cc. Ya minimal New Yamaha Vixion atau Honda CB150R atau yang dikenal dengan Streetfire. Sebenarnya tahun lalu impian saya untuk memiliki sepeda motor “laki” seperti ini sudah pernah terpenuhi. Saya membeli sepeda motor Yamaha Vixion bekas. Tapi sayang saya akhirnya mengambil keputusan untuk menjualnya karena alasan tertentu. Kebetulan juga ketika itu kami membeli sebuah city car dan dana yang ada harus dialihkan kesana terlebih dahulu. Jadi saat ini, sepeda motor seperti itu masih menjadi impian saya.

Kamera DSLR

Kamera DSLR (digital single-lens reflex *cmiiw) adalah salah satu impian saya. Walaupun bukan seorang photografer dan juga tidak memiliki keahlian dalam hal fotografi tetapi saya ingin memiliki sebuah kamera yang lebih advance dibanding kamera saku. Sebenarnya saat ini saya sudah memiliki sebuah kamera saku merk Canon. Kamera itu dulu saya beli bekas juga dari teman kakak saya. Kualitas hasil fotonya juga sangat bagus menurut saya tapi tetap saja belum sebagus hasil foto DSLR.

Sepeda

Untuk kebutuhan olahraga, saya memiliki impian membeli sebuah sepeda gayung. Untunglah impian saya ini sudah menjadi kenyataan beberapa hari yang lalu. Hari Minggu, tanggal 7 Juli 2013 yang lalu akhirnya saya membeli sebuah sepeda Polygon Xtrada 4.0. Sepeda ini saya beli dengan berbagai pertimbangan. Setelah browsing sana-sini, menyesuaikan budget dan kebutuhan, maka sepeda gayung ini bukan impian lagi.

Tablet PC

Di bidang gadget, perangkat tablet PC semacam iPad atau Galaxy Tab dan lainnya tentu bukan hal yang baru lagi. Tapi hingga kini, saya belum memiliki perangkat ini. Sempat saya hampir memutuskan untuk membelinya, tapi setelah kembali mempertimbangkan kebutuhan dan juga budget, sepertinya hingga saat ini kebutuhan akan Tablet PC belum mendesak bagi saya. Smartphone Android, laptop dan juga komputer di kantor masih mencukupi kebutuhan saya di bidang teknologi. Tapi tetap saja saya masih memimpikan untuk memiliki sebuah tablet.

Renovasi Rumah

Ini mungkin impian terbesar saya (tepatnya kami) dan juga membutuhkan budget terbesar diantara semuanya. Rumah saya seperti rumah orang Bali lainnya terdiri dari beberapa bangunan, bukan rumah satu atap seperti di daerah lainnya. Nah, untuk bangunan tempat tidur di sebelah selatan atau biasa kami sebut “bale delod” kini kondisinya sudah semakin tua. Maklum saja, bangunan ini dibangun ketika masih kecil, mungkin ketika saya berusia 2-3 tahun, jadi kini umur bangunan ini sudah mendekati 30 tahun. Tidak banyak yang saya ingat ketika rumah ini dibangun. Bangunan ini terdiri dari 2 kamar tidur dilengkapi teras, totalnya sekitar 60 meter persegi. Renovasi atau mungkin dibongkar dan dibangun ulang dari pondasi adalah sebuah hal cepat atau lambat akan saya lakukan. Kami harus menyiapkan dana sekitar 100-150 juta untuk mewujudkan impian ini.

Itulah beberapa impian saya. Dalam hal mewujudkan keinginan khususnya yang berkaitan dengan uang, kami selalu berusaha untuk mempertimbangkan skala prioritas. Berusaha untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan dana yang ada. Harus bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan. Karena keinginan tidak selalu merupakan kebutuhan. Dan kebutuhan tidak selalu diikuti dengan kemampuan.

Baca Juga:

Share


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *