Foto itu Menyenangkan!

 

Rumah saya sudah berdebu kelamaan ga posting :p

snap shot!

Akhir-akhir ini waktu luang saya isi dengan memotret, hobi saya sendiri memotret foto makro. Kemudian saya mencoba untuk memotret budaya, dimana foto saya kebanyakan “bocor”. “coba lagi tahun depan….”, begitu kira-kira kata senior yang sudah sering datang ke acara budaya-budaya karena moment itu hanya ada setahun sekali dan itu pun tergantung cuaca dan lain sebagainya (kadang mepet dengan waktu tugas saya sendiri).  Saya pun mulai keranjingan memotret budaya, untuk memotivasi diri saya sendiri agar lebih percaya diri dengan foto saya sendiri meskipun hasilnya tidak memuaskan. Lama-kelamaan saya tenggelam dengan apa kata orang. Disaat saya mengedit beberapa foto, saya menemukan 3 foto saya dengan perspektif yang  sedikit berbeda. Dan saya pun berpikir, jika foto pertama saya perspektifnya pas. Foto kedua ‘ah sayang kakinya terpotong’ dengan dimensi yang lebih saya suka. Foto ketiga lebih banyak headroom sehingga saya bisa ‘cropping’ semau saya. Akhirnya saya memilih foto pertama untuk saya edit. Ditengah-tengah waktu mengedit, saya tidak menemukan harmoni yang pas sehingga foto tersebut lebih stand out dibanding yang lain. Yang saya pikirkan ‘apa yang orang akan lihat pada foto saya’ ‘apakah foto saya sudah masuk taste foto mereka’ ‘apakah ini sudah bagus’. Setelah 30 menit mengutak-atik foto pertama saya dan gagal menciptakan mood di foto itu saya berpikir foto kedua saya sesungguhnya lebih menarik tapi kakinya kepotong… kepotong… dan tidak butuh waktu lama saya hapus editan foto pertama saya dan mulai mengedit foto kedua  dan lebih menyukai hasilnya.

As a new beginner, kadang berawal dari belum tahu suka moto apa, landscape, macro, model, dsb kita harus mencari dimana passion fotografi kita dan mulai belajar menekuninya. Ketika sudah belajar pun kepada banyak orang kamu akan tahu, taste kita soal foto yang bagus, eye catchy dan lainnya berbeda pada setiap orang. Jangan takut punya foto dengan kaki yang kepotong,  tapi jangan sampai kesenangan kita akan foto menghilang untuk memenuhi standar foto dengan taste orang lain  . keep press the shutter 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *