Delapan Enam Delapan Belas

Pagi menjelang tak seperti biasanya… Gelap menuju terang diujung indahnya pantulan kemilau itu…. Meski tak seindah pelangi dan tak semerbak melati, cahaya lilin itu lah sumber segalanya….. Tak ada puisi yang selesai dibahas, begitu juga dengan keindahanmu…. Berguru pada merpati indah namun tak akan ingkar janji…. Cahaya itu telah menjadi bagianku bahkan mulai menyati denganku,


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *