Sebenarnya malas sekali bahas masalah Banjir di kampus. Sejak pindah kuliah dari kawasan bukit ke kompleks kampus Sudirman ini, tiap musim hujan “SERIUS” bikin saya ‘ngekoh’ buat ke kampus. Okelah ya ini musim hujan, tapi ga setiap musim hujan kan mesti kayak gini terus?. Bayangkan saja saat hujan deras parkiran uda full, mestii keliling dulu cari Parkir, air menggenang dimana-mana sungguh sangat menyebalkan. Saya, yang notebene anak kost-kostan mesti and kudu hemat dalam hal cuci mencuci jadi sering gonta ganti sepatu dan celana panjang karena (BANJIR) nya. Dan ditahun terakhir saya kuliah disini (*amin) masih saja pemandangan tak berubah. BANJIR!! Lagi…. *sigh
saya sedang menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (PSK.IKM), Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Jika ditanya mungkin belum semua mengenal, apa saja mata kuliah yang saya dapatkan disini. Ya intinya, PS IKM adalah tempat untuk memperoleh ilmu, keahlian, pengetahuan, pengalaman dalam hal kesehatan pencegahan. Ya begitulah singkatnya. Tapi ini sangat terbalik sekali dengan keadaan kampus yang ‘terlihat’ lebih mewah tanpa jaminan kenyamanan untuk penghuninya. Lucu saja saat kami disibukkan dengan perbaikan internal masalah kesehatan personal dan kesehatan lingkungan, ternyata lingkungan kami tak sepenuhnya mendukung itu. Ini termasuk kedalam salah satunya, Masalah drainase saat musim hujan tiba, selalu bermasalah dan menimbulkan banjir saat musim hujan. *korbanMotorMati
Sebenarnya tindak lanjut dari mahasiswa dan dosen (melalui HMKM/himpunan mahasiswa) sudah pernah melakukan aksi protes dan melakukan beberapa kegiatan untuk mencegah dan menanggulanginya.
Misalnya melalui kegiatan gotong royong (oleh KMPL/mahasiswa peduli lingkungan) serta keseharian juga oleh pihak kebersihan kampus. Tapi ya tetap saja sama. Dulu Pernah juga diadakan “Public Health Fishing Tournament” sebagai advokasi yang ditempuh oleh HMKM Unud untuk memperjuangkan agar area kampus bebas dari genangan air. Kalau tidak salah, dulu sempat dihadiri juga oleh Presiden Mahasiswa saat itu, Bung Prakoso Adji.
Dan saya pikir ketika musim hujan seperti ini, langkah pencegahan semisal pembersihan sampah-sampah yang menghambat aliran air sebelum hujan lebih sigap dilaksanakan tentunya dibarengi juga dengan perbaikan system drainase yang memadai (bukankah UNUD punya banyak ahli dalam bidang ini ?). Jujur saja ini sangat penting agar tak ada kejadian ‘motor rendam’ lagi. Alamaaak,,,uang malam mingguan saya sudah habis buat ke bengkel terus gara-gara motor tak mau hidup abis terendam di kampus.
Dan tulisan ini saya dedikasikan untuk ‘Si Genit’ motor kesayangan saya yang tadi pagi sudah harus diraba-raba di bengkel. Yang hampir membuat saya terseruduk Truk karena tiba-tiba mati di tengah jalan saat berkendara. Dan saya dedikasikan juga untuk motor-motor lainnya yang turut jadi korban kejadian serupa.
Walaupun ada pembenahan dari tahun ke tahun, sebagai pembayar SPP *ceile saya pribadi ingin mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya. Jika benar UNUD siap untuk melangkah menuju ‘World Class University” harusnya hal-hal seperti ini sudah tak jadi masalah lagi dikemudian hari. #iniserius loo…..
Sekian curhatan dari seorang mahasiswa tingkat akhir yg PMS setiap hari karena sedang galaw menyusun Tugas Akhir dan tidak bisa malam mingguan (uang habis buat ngebengkel dan jugaan jauh dari pacar) *eh Beneran curhat dah nee… (–__–)a
Leave a Reply