Berikut adalah makna pertemuan antara Kajeng Kliwon Uwudan bertemu dengan Anggarakasih Kulantir

Berikut adalah makna pertemuan antara Kajeng Kliwon Uwudan bertemu dengan Anggarakasih Kulantir.

Anggarakasih Kulantir datang setiap 6 bulan sekali yakni pertemuan antara Saptawara Anggara, Pancawara Kliwon Kulantir dan Wuku Kulantir.

Kemudian, Kajeng Kliwon datang setiap 15 hari sekali berdasarkan perhitungan Kalender Bali.

Kajeng Kliwon sendiri merupakan rainan yang datang berdasarkan pertemuan anatara Triwara Kajeng dengan Pancawara Kliwon.

Umat Hindu, khususnya di Bali menyebut jika Kajeng Kliwon adalah rainan keramat sebab dikaitkan dengan aji pengiwa.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:

Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.

Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.

Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari.

Ring sanggar Bhuta Bucari.

Ne ring dengen, Sang Durga Bucari

Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania.

Pada anemu sadia rahayu.

Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.

Yang memiliki arti sebagai berikut ini:

Pancawara merupakan payogan Bhatara Siwa, sepatutnya melakukan persembahan berupa wangi-wangian di Merahan dan di atas tempat tidur.

Sedangkan di halaman rumah, halaman merajan dan pintu keluar masuk pekarangan rumah, patut juga mempersembahkan segehan kepel dua kepel menjadi satu tanding, dan setiap tempat tersebut, disuguhkan tiga tanding yaitu:

Di halaman merajan, kepada Sang Bhuta Bhucari.

Di pintu keluar masuk, kepada Sang Durgha Bhucari.

Dan untuk di halaman rumah, kepada Sang Kala Bhucari.

Maksud persembahan berupa labaan setiap Kliwon ini untuk menjaga agar pekarangan serta keluarga semuanya mendapat perlindungan dan menjadi sempurna.

Masih dari lontar Sundarigama disebutkan bahwa Anggara Kasih Kulantir adalah hari untuk melakukan pemujaan kepada Bhatara Mahadewa.

Bhatara Mahadewa merupakan penguasa arah Barat dengan sakti Saci Dewi dengan kekuatan Nagasapa dan urip 7 dengan aksara Ta.

Kemudian untuk Kajeng Kliwon sendiri disebutkan sebagai berikut:

Sementara untuk Kajeng Kliwon juga disebutkan:

Kadi ring keliyon nemu atutan kewala tambahane sega warna limang warna, dadi awadah, ring dengen juga genahing caru ika, ika sanding lawang ring luur, aturane canang lenga wangi burat wangi, canang gantal, astawakna ring Durga Dewem, ne ring sor, ring Durga Bucari, Kala Bucari buta Bucari, palania ayu paripurna sira aumah, yania tan asiti mangkana I Buta Bucari, aminta nugeraha ring Bhatari Durga Dewem, mangerubadin sang maumah, angadakakan desti, aneluh anaranjana, mangawe gering sasab merana, apasang pengalah, pamunah ring sang maumah, muang sarwa Dewa kabeh, wineh kinia katadah da waduanira Sang Hyang Kala, nguniweh sewaduanire Dewi Durga, tuhunia mangkana, ayua sira alpa ring wuwus manai.

Artinya;

Sementara itu pada hari raya Kajeng Kliwon, untuk upakaranya sama seperti pada hari Pancawara Kliwon, hanya tambahannnya, yaitu segehan lima warna lima tanding.

Pada samping kori sebelah atasnya dipersembahkan canang wangi-wangi, burat wangi, canang yasa, dan yang dipuja ialah Hyang Durga Dewi.

Yang disuguhkan di bawahnya untuk Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari, Bhuta Bhucari dengan tujuan agar berkenan memberikan keselamatan kepada penghuni rumah.

Jika tidak melakukan hal itu, maka Sang Kala Tiga Bhucari akan memohon penugrahan kepada Bhatara Durga Dewi untuk mengganggu penghuni rumah dengan jalan mengadakan gering atau penyakit dan mengundang kekuatan black magic, segala merana, mengadakan pemalsuan yang merajalela di rumah, yang mana mengakibatkan perginya para Dewata semuanya.

Dan akan memberi kesempatan para penghuni rumah disantap oleh Sang Hyang Kala bersama-sama dengan abdi Bhatara Durgha.

Mengenai Anggar Kasih Kulantir ini, dalam Lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut.

Kulantir, Anggara Kliwon, pujawalin Bhatara Mahadewa, widhi widananya sarwa kuning, sega kuning sapangkon, iwak ayam putih kuning mabetutu, sedah woh 22, sedah ingapon sakabwatan, astawakna ring ring sanggar.

Artinya:

Pada wuku Kulantir, tepatnya hari Selasa Kliwon merupakan hari suci pemujaan Bhatata Mahadewa.

Banten atau sarana persembahan saat Anggar Kasih Kulantir terdiri atas segala sarana yang berwarna kuning, yaitu segehan kuning sapangkon, daging ayam putih kuning betutu, sedah woh 22, sedah apon seperlunya.

Dan Banten ini dihaturkan di sanggah. ***

The post Berikut adalah makna pertemuan antara Kajeng Kliwon Uwudan bertemu dengan Anggarakasih Kulantir appeared first on KABARPORTAL.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *