Berhenti merokok (lagi)

Minggu, 13 Mei 2012. Mendung menutupi langit seputaran Denpasar dan Tabanan. Hari ini saya menyanggupi ajakan untuk touring mototr bersama saudara dan kawan-kawan dikampung. Kami berencana berangkat pukul 10 pagi dengan rute yang belum disepakati :)  Pada saat akan berangkat sekitar pukul 10.30, disepakati kami akan mencoba rute jalan menuju Bantas,Gadungan, Rejasa, Penatahan, Wongayegede, dan beristirahat di Jatiluwih. Semua daerah tadi terletak di Kabupaten Tabanan Bali. Mungkin yang paling terkenal adalh desa Jatiluwih dengan terasering, padi bali dan subaknya.

touring jatiluwih

Jalan yang kami lewati adalah jalan desa yang banyak lubang(rusak) becek dan cukup berliku. Setelah hampir 2 jam berkendara dan banyak bertanya arah jalan, akhirnya kami sampai di warung makan di Desa Jatiluwih dan beristirahat sambil makan siang disana. Kami juga berusaha mengeringkan badan karena kehujanan dari Wongayegede sampai ke Jatiluwih. Sambil beristirahat dan makan siang tentu saja diselingi obrolan banyol seputar perjalanan tadinya dan hal-hal menarik sepanjang perjalanan. Selesai makan siang, suasana dingin daerah perbukitan dan hujan gerimis adalah suatu kondisi dimana aktivitas merokok menjadi kenikmatan yang luar biasa. :) Oya, kami berangkat bersama 9 orang termasuk saya. 8 orang adalah perokok, dan semua merokok setelah selesai menyantap makan siangnya.

Saya pun tergoda untuk ikut merokok. Saya minta sebatang rokok kepada adik sepupu. lalu mebakar dan mencoba mengulang aktivitas yang sebelumnya biasa saya lakukan. Sambil mengobrol, hisapan pertama rasanya sangat tidak enak. Sensasi kenikmatan merokok yang saya bayangkan ternyata belum muncul. Sambil memainkan rokok yg sudah menyala ditangan kanan saya coba dengan hisapan kedua. Ah,, rasanya masih tidak enak, dan mulut menjadi kering. Akhirnya rokok hanya saya main-mainan dan dua kali hisapan lagi sebelum alhirnya saya matikan. Ternyata sensasi kenikmatan merokok dalam suasana dingin, habis makan dan ngobrol beramai-ramai seperti yang saya bayangkan tidak saya rasakan.  🙂

Syukurlah pada saat saya sudah tidak merasakan ‘enaknya’ merokok (lagi). Saya memutuskan untuk berhenti merokok (lagi) baru 2 bulan sejak 15 maret 2012. Itupun tidak penuh, saya sempat mencoba merokok lagi pada saat acara pengerupukan, yaitu sehari sebelum hari nyepi dimana warga hindu Bali merayakannya dengan festival ogoh-ogoh di desa masing-masing. Saat festival ogoh-ogoh dan berkumpul dengan banyak keluarga dan warga kampung, saya sempat merokok dua batang sambil mengobrol menunggu ogoh-ogoh diarak keliling desa Beraban.

Hari ini kurang lebih 2 bulan saya sudah berhenti merokok (lagi). Kenapa saya menambahkan kata (lagi)? Karena sebelumnya, pada Maret 2010 samapai Maret 2011 saya juga sempat berhenti merokok selama satu tahun penuh. Dan itu tidak ada bolongnya :) . Saya ingin berbagi rahasia sukses saya berhenti merokok saya selama satu tahun penuh, siapa tahu ada yang ingin meniru. Hehe.. pada saat itu, Maret 2010 sedang gencarnya pemberitaan Muhammadiyah akan mengeluarkan fatwa haram merokok. Walaupun saya bukan muslim, apalagi muslim yang taat saya menyambut baik fatwa tersebut. Disamping memang karena keingin pribadi juga yang sudah bosan merokok, dan pengen berhenti tapi kok ya rasanya susah. Nah, kebetulan pada saat itu saya nonton beritanya bareng Bowo > http://bowothelo.com/ Tercetus ide untuk nanting si Bowo taruhan berhenti merokok selama setahun. yang kalah wajib mentraktir makan malam selama sebulan di rumah makan manapun di Bali yang diinginkan oleh pemenang. Hehehe.. cukup berat juga taruhannya. Singkat cerita kami berdua sukses setahun berhenti merokok dan Maret 2011 kami buka puasa bersama untuk merokok lagi. Hihihi..

gustulang bowo waktu masih kurus

waktu masih sama-sama kurus (bowo baju merah)

Selama setahun tidak merokok, perubahan yang paling menonjol adalah berat badan saya bertambah. Saya naik 20 kg dalam kurun waktu 1 tahun. Sebelum berhenti merokok berat saya 55 kg dan setahun berhenti merokok berat saya jadi 75 kg. Entah karena apa, tapi Bowo juga mengalami hal yang sama. Badanya jadi ‘melar’. Walhasil celana dan baju banyak yang harus pensiun karen sudah tidak muat lagi :p

gustulang gemuk

Saya 'agak' gemukan.

Maret 2011 sampai Maret 2012 saya merokok lagi, aktif dan rata-rata 1 bungkus 1 hari. Dua bulan ini berusaha berhenti merokok dan sudah bisa dibilang berhasil walau 2 kali bolong icip-icip rokok :p.

Menjadi perhatian serius adalah bagaimana berhenti merokok ini berhasil tapi berat badan tidak melonjak lagi :) Sepertinya pengalaman setahun lalu, makanan dan camilan menjadi pengalih perhatian dari aktivitas merokok sehingga tak terasa berat badan naik 20 kg. Sekarang ini pengennya bisa berhenti untuk seterusnya… tapi tanpa menjadi ‘moglong’. Dan saya yakin bisa :)

Tips berhenti merokok versi saya :

1. Motivasi diri sendiri. Pikir ulang deh, apa alasan selama ini menjadi perokok aktif? Temukan jawabnnya sendiri.

2. Cari motivasi dari luar diri. Saya berhasil dengan cara taruhan, ada teman yang berhasil dengan cara punya bayi, atau apalah yang memaksa kita utuk tidak merokok. Jagain pasien yang tidak mampu dirumah salit selama seminggu juga bisa dicoba. :)

3. Pasang target. Tentukan berapa lama akan berhenti merokok. Saya memutuskan berhenti merokok selama 1 hari saja. Dan saya mengulanginya keesokan harinya. Begitu seterusnya. :D

4. Alihkan perhatian. Merasa keren dengan menghembuskan asap dari mulut? Cobalah membantu pedagang sayur dan buah di bedugul atau kintamani berjualan. Efeknya sama-sama keluar asap tapi karmanya beda :)

5. Jika anda merokok dengan dalih menyumbang pajak untuk pembangunan serta mencegah buruh rokok di PHK. Cobalah kumpulkan uang rokok anda untuk program SIU AJAK LIU > http://www.siuajakliu.org  . Sama-sama membantu orang lain juga dan ikut melaksanakan pembangunan nasional dengan mengurangi angka putus sekolah. :)

 

Nah, tunggu apa lagi? Ayo menjadi perokok yang tidak konsisten untuk merokok. Halah…

 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *