Baliho dan Bendera Parpol, Seberapa Penting?

Baliho dan Bendera Parpol, Seberapa Penting?

Puncak kegiatan Pemilu Legislatif (Pileg) semakin dekat, sekitar sebulan lagi. Masyarakat pun bisa merasakan suhu politik yang semakin meninggi. Di televisi misalnya, berita dengan topik politik dan pemilu legislatif semakin banyak. Dan yang paling terlihat secara kasat mata tentu saja semakin maraknya baliho dan bendera partai politik. Merah, Kuning, Biru, Putih dan bermacam warna lainnya. Tidak sedikit yang unik dan menarik perhatian.

Kalau dihitung dari segi biaya, rasanya tidak masuk di akal bagaimana seorang caleg mau mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membuat dan memasang semua atribut kampanye itu. Apalagi untuk seorang caleg di tingkat Provinsi atau Pusat, tentu akan semakin banyak pula biaya untuk baliho, bendera dan lainnya. Pertanyaannya, seberapa besarkah dampak dari penggunaan media baliho, bendera dan semuanya itu terhadap pilihan masyarakat.

Misalnya kalau dihitung secara logika awam, apakah sebuah bendera ukuran yang cukup besar bisa mendapatkan 1 buah suara? Apakah 1 buah baliho di persimpangan jalan akan menjamin seorang caleg mendulang 5 suara? Sepertinya sulit. Tidak ada yang bisa menjamin banyaknya baliho dan bendera itu bisa membuat seorang caleg sukses untuk maju menjadi DPR. Karena untuk mendapatkan suara yang benar-benar mau memilih, seorang caleg harus melakukan jalan lain.

Cara yang paling mudah misalnya melakukan pertemuan langsung dengan kelompok masyarakat. Di Bali biasanya diistilahkan melakukan “simakrama”. Dalam simakrama ini seorang caleg akan hadir dan menyampaikan keinginan untuk maju menjadi DPR serta memohon dukungan dari kelompok masyarakat tersebut. Cara seperti ini lebih menjamin pemilih akan mau memilih caleg yang bersangkutan. Atau cara lain misalnya dengan menggerakan tim sukses untuk meminta dukungan secara langsung kepada pemilih. Tim sukses terdiri dari masing-masing wilayah, masing-masing tim sukses membentuk tim lagi, tim tersebut membuat tim kecil lagi dan tim terbawah melakukan pendekatan langsung kepada pemilih mulai dari keluarga, tetangga dan seterusnya.

Tentu saja masih banyak cara lain yang rasanya lebih efisien untuk meraup suara dari pemilih, termasuk cara curang semacam serangan fajar. Lalu, apa sebenarnya manfaat pemasangan baliho dan bendera ukuran super besar itu? Apakah seorang caleg sedemikian kayanya hingga mau menghamburkan uang untuk biaya baliho dan bendera? Rasanya sedikit tidak masuk akal. Bahkan jika dipikir, misalnya biaya baliho dan bendera itu dihemat lalu dialihkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, mungkin akan terasa lebih bermanfaat, walaupun cenderung terlihat seperti money politic.

Tidak ada jawaban yang pasti dari semua pertanyaan diatas. Tapi ada satu kemungkinan mengapa para caleg mau sedemikian banyaknnya memasang baliho dan bendera ukuran besar tersebut. Para caleg itu sepertinya ingin terlihat paling banyak memiliki pendukung, karena umumnya akan muncul pemikiran semakin banyak baliho dan bendera maka semakin banyak pula pendukungnya. Disini para caleg itu ingin memanfaatkan pola pikir masyarakat/pemilih yang tidak ingin menjadi minoritas sehingga diharapkan pemilih tersebut akan merapat ke suara mayoritas. Artinya pemilih yang bimbang atau mengambang akan ikut-ikutan memilih caleg yang memiliki peluang besar untuk menang.

Demikianlah analisa sederhana nan awam tentang mengapa baliho dan bendera parpol yang semakin marak seiring semakin dekatnya hari pencoblosan.

Baca Juga:


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *