Ancaman Kesehatan di Balik Beningnya Air Kolam Renang

Di balik beningnya air kolam renang, tidak banyak dari kita yang menyadari bahwa ada begitu banyak ancaman kesehatan yang mengintai. Anda mungkin tidak asing dengan peristiwa orang-orang tidak bertanggungjawab yang dengan seenaknya buang air kecil ketika mereka masih berada di dalam renang. Faktanya ialah kejadian seperti itu bukan satu-satunya ancaman medis yang harus kita waspadai ketika sedang menikmati sensasi berenang di kolam renang publik.

Dalam penelitian yang dilaksanakan Komite Kesehatan dan Kualitas Air yang berlokasi di Amerika Serikat, salah satu lembaga yang peduli terhadap ancaman kesehatan ketika berada di lingkungan air, para peneliti mencoba mencari tahu risiko kesehatan apa saja yang terdapat dalam lingkungan kolam renang publik. Penelitian tersebut melibatkan 3000 orang dewasa sebagai responden. Beragam pertanyaan diajukan kepada responden, termasuk kemungkinan mereka pernah buang air kecil di kolam renang sebagai orang dewasa. Disini para peneliti mengemukakan bahwa sekitar 27% orang dewasa berujar bahwa mereka pernah melakukannya.

Menanggapi hal ini, Chris Wiant, sang ketua komite berujar bahwa kita masih kurang informasi akan ancaman kesehatan yang mengintai di air. Kolam renang adalah fasilitas publik. Semua orang dapat mengakses tempat seperti ini, terlepas dari latar belakang yang mereka miliki. Terlepas dari pekerjaan atau hobi Anda, Anda tak bisa menghalangi seseorang untuk memasuki kolam renang. Anda mungkin seorang dokter, pengusaha, ibu rumah tangga, mahasiswa, atau hanya seseorang yang gemar menyaksikan prediksi top skor Piala Dunia 2018 Rusia. Di kolam renang, tak ada lagi batasan daerah pribadi.

Setiap kali seseorang buang air kecil di kolam renang, urin yang dikeluarkan akan bercampur dengan klorin dalam kolam renang. Campuran keduanya akan menyebabkan munculnya unsur kimiawi lain dan di saat yang bersamaan, menekan jumlah klorin terlarut dalam air. Padahal, klorin sangat dibutuhkan sebagai unsur disinfektan dan pemusnah bakteri dalam air.

Akibat menurunnya kadar disinfektan dalam air, tak heran jika mikroorganisme seperti parasite dan bakteri muncul dalam jumlah yang sangat memprihatinkan. Para peneliti menemukan bahwa parasite dan bakteri dapat menyebar dalam fasilitas renang publik, bahkan jika tempat tersebut telah berupaya dibersihkan menggunakan zat kimia. Pada tahun 2000 sampai 2014 mislanya, terjadi sekitar 500 insiden medis di lingkungan kolam berenang di 46 negara bagian dan Puerto Rico. Pada rentang tersebut, tercatat 27.219 kasus medis dan 8 kematian menimpa penduduk di cakupan wilayah yang sama. Yang menarik ialah, sekitar sepertiga dari kejadian ini terjadi di lingkungan kolam renang hotel dan sauna.

Sebagian besar dari penyakit ini disebabkan oleh jenis parasit yang bernama kriptosporidium atau yang kerap disebut dengan istilah kripto. Parasit ini dikenal karena ketangguhannya dalam bertahan di lingkungan dengan kandungan klorin yang tinggi selama 7 hari berturut-turut dan biang penyakit diare. Selain itu, ada sejumlah mikroorganisme lain yang turut memegang andil besar dalam menyebarnya ancaman kesehatan di lingkungan kolam renang, seperti bakteri pseudomonas yang menyebabkan ruam merah di bagian telinga perenang, dan Legionella yang menyebabkan penyakit Legionnaire. Yang terakhir ini terbilang terparah di antara ketiganya. Mikroorganisme Legionella tercatat menyebabkan setidaknya 6 dari 8 kasus kematian yang tercatat pada rentang waktu 15 tahun tersebut.

Adapun Kripto tercatat sebagai biang merebaknya sebagian besar penyakit. Menurut Michele Hlavsa, kepala departemen Program Kesehatan Berenang dari CDC, mengonsumsi sesendok air penuh kripto, seorang anak kecil dan dewasa yang sehat dapat langsung terkena penyakit diare selalma seminggu penuh, selain keram perut, pusing, dan muntah-muntah.

Oleh karena itu, ia berujar bahwa sangat penting bagi kita untuk menjaga kebersihan air dari infeksi kripto. Ini pulalah yang menjadi alasan bahwa seseorang yang menderita penyakit diare tidak diperkenankan untuk masuk ke lingkungan kolam renang.

Pun begitu, tidak sedikit orang dewasa yang mengabaikan imbauan ini. Masih banyak dari antara kita yang beranggapan bahwa kita bisa masuk ke kolam renang setelah kita tidak lagi mengalami diare, termasuk hanya 1 jam setelah kita selesai. Rentang waktu ini sangat jauh di bawah rekomendasi medis yang mengatakan bahwa seorang penderita diare harus menunggu setidaknya 1 minggu sampai gejala penyakit tersebut hilang, baru boleh berenang di kolam renang publik.

Lebih lanjut, tidak sedikit dari kita yang melewatkan ritual mandi sebelum berenang. Kebanyakan dari kita masih beranggapan bahwa mandi dilakukan setelah berenang. Tentu saja, 3000 orang yang dipilih sebagai responden penelitian tersebut tidak dapat mewakili kita secara keseluruhan. Namun, setidaknya dari penelitian ini, kita bisa belajar untuk lebih berhati-hati setiap kali berada dalam lingkungan kolam renang publik.

Berikut beberapa tips praktis yang bisa menjaga kesehatan Anda sekeluarga dalam lingkungan kolam renang publik.

1) Sebelum menuju ke suatu kolam renang, pastikan instruksi keselamatan kolam tersebut. Informasi semacam ini memang belum tersebar luas di Indonesia, namun beberapa kolam renang, terutama di lingkungan hotel, telah menyediakan informasi semacam ini.

2) Anda bisa memeriksa kualitas air secara langsung menggunakan strip uji kolam renang yang tersedia di toko-toko peralatan. Gunakan alat semacam ini untuk menguji kadar klorin, bromin, dan tingkat pH dalam air.

3) Jangan pernah meminum air kolam renang dan rutin bersihkan badan anak Anda setidaknya setiap 1 jam sekali.

4) Mandilah setidaknya semenit sebelum Anda berenang dan jika Anda baru saja menderita diare, setidaknya tunggu 2 minggu sebelum berenang.

5) Pastikan Anda bisa melihat saluran pembuangan air di bagian dasar kolam renang. Anda pun harus bisa merasakan sisi-sisi kolam renang atau sauna tempat bertemunya air dengan dinding kolam renang. Bagian tersebut harus dijaga kesat dan tidak berminyak.

6) Jika anak Anda bermain jet air, ingat bahwa air yang digunakan untuk kendaraan tersebut didaur ulang setiap saat. Pastikan anak Anda tidak menelan air tersebut, terutama jika ada anak lain yang pernah duduk di kendaraan tersebut.

7) Jika Anda berumur 50 tahun ke atas, sedang atau pernah merokok, punya riwayat penyakit paru-paru akut, atau menderita ketahanan tubuh yang lemah, Anda lebih riskan untuk terserang mikroorganisme Legionella. Mikroorganisme yang satu ini menyebar lewat udara, termasuk aerosol. Jadi, sebisa mungkin, Anda harus menghindari mesin jet yang menyemprotkan air. Anda harus segera berkonsultasi ke dokter jika Anda yakin telah terinfeksi pneumonia dan jelaskan riwayat kontak Anda dengan sauna atau kendaraan jet air akhir-akhir ini. Informasi ini akan membantu dokter dalam memberikan penanganan yang terbaik untuk Anda.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *