Penulis: Daniel Keyes, Penerbit: Qanita (2009)
Aku memaafkannya, sehingga jiwanya bisa memaafkan siapa pun yang menyakiti dia pada masa kanak-kanaknya, dan mungkin pengampunan bisa mencari jalannya sendiri ke masa lalu dan mengubah masa depan. Orang harus berhenti saling menyakiti.
Terperangah rasanya membaca kalimat-kalimat bijak yang terlontar dari mulut seorang Billy Milligan dalam novel psikologi ini. Benar-benar mengagumkan ketika mengetahui orang dengan 24 kepribadian ini mengambil hikmah begitu dalam setelah penderitaan masa kecilnya yang begitu ironis. Boleh saja banyak orang mencerca dan mencela kejahatan yang pernah dibuatnya (apalagi keluarga korban). Namun siapa pun akan menaruh rasa simpati jika mengetahui apa yang telah terjadi di balik kejahatan-kejatahan Billy Milligan. 24 kepribadian berbeda dalam satu tubuh! Membayangkannya saja sudah terasa begitu sulit, sampai kamu membaca kisah nyata dalam novel ini.
Billy Miligan, atau William Stanley Milligan, merasa telah “kehilangan waktu” selama hampir enam tahun. Dia tak tahu apa yang telah ia lakukan selama itu. Tahu-tahu saja ia sudah menjadi tersangka beberapa kasus penculikan, perampokan dan pemerkosaan. Dan ini membuatnya bertambah depresi. Banyak orang menuduh bahwa apa yang terungkap itu hanyalah kebohongan para pembela Milligan untuk mengurangi dakwaaan. Tapi para psikolog yang percaya akan adanya kepribadian ganda berpendapat berbeda. Salah satunya adalah Dr. George Harding, Jr, seorang psikolog senior yang sangat disegani.
Awalnya, para kepribadian Billy Milligan tidak mau berbicara dengan laki-laki dan menutup dirinya akan keadaan diri yang sesungguhnya. Namun dr. Wilbur berhasil meyakinkannya. Rasa pengertian psikolog wanita inilah yang menjadi awal penyembuhan Milligan. Ia lalu berhasil membujuk Milligan untuk membagi informasi mengenai keadaannya ini pada kedua pengacaranya dan orang-orang dalam persidangan. Sayangnya, upaya ini tidak berjalan mulus. Banyak juga orang yang menghendaki Billy diperlakukan sebagaimana layaknya seorang kriminil. Dimasukkan ke penjara atau ke Lima State Hospital for the Criminally Insane, sebuah rumah sakit jiwa untuk para kriminil dengan pengawasan ekstra ketat. Beruntung Gary Schweickart dan Judy Stevenson, dua orang pengacara publik membantunya lolos dari penjara dan rumah sakit jika berpengawasan ketat di Lima yang diyakini membawa pengaruh jauh lebih buruk pada keadaan kejiwaan Billy Milligan.
Para kepribadian Billy Milligan sesungguhnya merupakan pelarian dari rasa sakit dan trauma yang dirasakannya sejak kecil akibat ulah ayah kandung dan ayah tirinya. Yang paling sadis tentu penyiksaan demi penyiksaan yang dialaminya bersama sang ayah tiri, Chalmer Milligan, meskipun sang ayah tidak mengakui hal tersebut dan menuduh Bily Milligan memfitnahnya. Masa kecil Billy diwarnai dengan pertengkaran kedua orang tua kandungnya. Billy melihat ibunya dipukuli sang ayah namun tak bisa berbuat banyak. Dia juga disodomi oleh sang ayah tiri dan dikubur di tanah pertanian dengan hanya wajahnya yang muncul di permukaan, untuk dikencingi. Perlakuan dan trauma masa kecil Billy Milligan ini yang memacu jiwanya memecah diri. Ada pria, ada wanita. Ada anak kecil hingga yang dewasa. Ada pelacur yang lesbian, seorang Inggris yang berpendidikan tinggi, hingga penjahat ulung.
Untungnya pergulatan bertahun-tahun ini berujung cukup manis. Billy Milligan akhirnya dirawat di tempat yang seharusnya. Banyak yang menghujat, memang. Tapi tak sedikit juga yang mengamini dan memberi dukungan. Koran mahasiswa Ohio University, The Post, bahkan menulis editorial tertanggal 12 April yang menyatakan,
“Milligan, yang jelas tidak diberi kesempatan yang adil dalam hidup ini, telah kembali ke Athens untuk dirawat oleh para ahli di sini. Dan masyarakat ini, kalaupun ada yang mereka perbuat, seharusnya membantu memberikan atmosfer mendukung yang dia butuhkan… Kami tidak meminta anda untuk menyambut Milligan dengan tangan terbuka. Tetapi kami meminta anda untuk memahami. Itulah yang setidaknya berhak ia terima”.
Kutipan tersebut sekaligus menutup kisah dalam buku dan mengakhiri “24 wajah Billy”, sebuah bacaan mengagumkan yang ditulis Keyes ini dengan indah.
Rating (*****)
Leave a Reply