Wonderful ground for wonderful heart

Dearly beloved,

Dan sadarkah kamu? jika saat hatimu mulai tergerak resah dan selalu ingin mencari cara paling menyenangkan untuk mengajak sekitarmu berbuat lebih baik, sesungguhnya diam-diam Semesta dengan santainya sedang bergerak bersamamu lengkap dengan segala kejutan nya yang begitu unyu..

***

Terhitung sejak tanggal 27 Mei 2011 sampai 4 Juni 2011, ADGI, Aikonia didukung komunitas  komunitas kreatif dan beberapa sponsor lain, melakukan sebuah gelaran cantik menyambangi tiga kota kreatif di Indonesia, Jakarta, Jogja, Bali – bertajuk Do Good Indonesia dengan mengikutsertakan David Berman, sang penggagas semangat ‘Do Good’ kedalam rombongan. Do Good Indonesia (DGI) the roadshow sendiri merupakan sebuah acara berbagi, bertukar wawasan tentang bagaimana menjadi seorang desainer yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Aih.

Roadshow DGI dimulai dari Jakarta terhitung sejak 27 – 29 Mei 2011. Lalu Jogja 29 Mei – 01 Juni. Berdomisili di Bali membuat saya hanya mengikuti perjalanan DGI di Jakarta dan Jogja melalui live update dikotak maya. Sebuah roadshow yang sangat menarik menurut saya, karena euforia dan keriaan roadshow yang sedang berlangsung di Jakarta dan Jogja bisa saya rasakan di Bali.

Berdasarkan lalulintas informasi di linimasa. Rabu (1/6) pagi, rombongan DGI sampai di Bali dan langsung menuju Ubud. Agenda roadshow DGI yang pertama saya ikuti adalah sebuah presentasi dadakan memperkenalkan konsep, ihwal awal semangat ‘Do Good’  yang digelar di Bar Luna, Jl. Gootama Ubud pada jam makan malam, Ubud Readers & Writers Festival sebagai tuan rumahnya. Di Bar Luna ini jugalah saya akhirnya jumpa dengan the slim dream team roadshow DGI dari Jakarta yang ternyata jumlahnya sedikit ya? inilah mereka dalam tautan twitterverse Enrico Halim, Yassir Malik, Caroline f Sunarko, Bima Shaw, Yuda Bianto.

Roadshow DGI hari kedua di Bali (2/6) diisi dengan menyambangi Little Tree, suplier bahan bangunan dan rumah tangga ramah lingkungan pengusung tag ‘Big ideas for small island’ di bilangan Sunset Road, Kuta.  Little Tree yang di gagas oleh Steve Palmer sendiri lebih dari sekadar toko penyedia bahan bangunan ramah lingkungan – namun sudah menjadi semacam filosofi hidup. Dan sebagai bagian dari komunitas peduli lingkungan di Bali, Little Tree aktif mendukung dan bergabung dalam inisiatif-inisiatif hijau yang dapat membantu mengurangi berbagai dampak lingkungan yang sedang dihadapi Bali. Untuk rekan-rekan Do Good Doer’s di Bali yang ingin bersentuhan langsung dengan Little Tree mungkin bisa memulainya dengan mengunjungi kafe Sari Organik mereka yang buka setiap hari mulai dari jam 09.00 – 17.00.

Lepas dari Little Tree, agenda selanjutnya adalah diskusi informal di Taman 65 pada jam 5 sore. Tapi terpaksa diundur ke jam setengah delapan malam karena rupa-rupanya team DGI mulai kelelahan. Entah kelelahan atau memang sudah ingin liburan, ini yang belum sempat saya klarifikasi sampai hari ini haha. Tapi bisa dimaklumi mengingat perjalanan jauh mereka dari Jakarta, tak ubahnya rombongan misionaris. Anyway, sekelarnya twit kanan kiri dan broadcast broadcast message memberitahukan perubahan jam tayang perihal agenda diskusi informal ditaman 65, akhirnya jam setengah delapan malam rombongan DGI sampai di Taman 65.

Tentang Taman 65. ‘Taman yang paling indah, hanya taman kami, taman yang paling indah taman enam lima…’  saya rasa itu merupakan lagu yang tepat untuk melukiskan betapa nyamannya Taman 65 yang terletak di bilangan WR. Supratman Denpasar itu. Di Taman 65 saya kelimpahan berkah dengan di dawuhi menjadi interpreter David. Dan jadilah, berbekal kemampuan berbahasa Inggris yang pas pasan lengkap dengan dialek yang sudah tercemar bahasa Jawa, sayapun tergagap gagap menemani David berbagi tentang percik pemikirannya yang ada dalam buku ‘Do Good’ untuk teman-teman di taman. David sendiri begitu mengagumi audiens yang hadir di Taman 65, selain menyukai panganan yang disajikan, tak terkecuali tawaran Arak Bali yang disuguhkan. Diskusi malam itu dipungkasi dengan penampilan musisi Taman 65 yang menggemaskan. Nosstress, Made dan David Berman!. Yup, dilagu terakhir David bernyanyi untuk semua audiens yang hadir. Sebuah pemandangan yang tak dijumpai di Jakarta dan Jogja.

(3/6) Diskusi dan bedah buku ‘Do Good’ dihelat di Bentara Budaya, Jl. Ida Bagus Mantra. Lokasi Bentara yang terletak jauh dipinggiran kota ternyata tak menyurutkan animo teman-teman untuk datang. Lepas acara bedah buku, saya dan Mas Arsa, kelian ADGI Bali ragu-ragu mengambil resiko untuk membawa rombongan DGI makan malam di Angkringan Semar di bilangan Puputan Renon. Personally, angkringan Semar merupakan sebuah tempat makan kelas kaki lima dengan citarasa para dewa, kalau saya boleh promosi. Awalnya sempat ragu mengajak rombongan Do Good Indonesia kesana, mengingat setting angkringan yang begitu sederhana. Syukur Alhamdulillah, seluruh anggota gerombolan menyukainya, mulai dari Bongkot, gulai kambing, aneka minuman jahe, roti bakar dan diangkringan inilah David mencicipi Kopi Jahe untuk pertama kalinya. Unyu ya?

Rangkaian roadshow Do Good Indonesia dipungkasi dihari keempat (4/6) dengan Pembukaan pameran Wonderground, Responsible Lifestyle Prototype Product di Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk Denpasar. Inilah puncak roadshow DGI yang membuat saya takjub terpesona dengan audiens yang hadir. Prototype keren ditingkahi ramai audiens, ditambah suguhan music dari One Dollar For Music, membuat malam itu layak di colok seribu jempol. Padahal kalau mau menengok jumlah orang yang bekerja di baliknya, siapapun pasti tak akan percaya kalau gelaran itu hanya dimotori oleh beberapa prajurit dengan seorang komandan yang begitu unyu. Inilah mereka dalam tautan twitterverse Riri Prabandari, Dodi Mustafa, I Wayan Wiraprasta, Gung WS, Jaya Pattra Ditya

Well then, Roadshow DGI itu lebih terasa seperti jalan-jalan bersama keluarga ya?. Tapi saya rasa memang itulah esensi roadshow ini, mendekatkan banyak hati yang memiliki spirit sama hingga menjadi seperti keluarga. Entahlah, tapi sepertinya tak ada yang lebih menyenangkan dari berbuat baik bersama sama sambil bersenang senang. Lebih dari itu, buat saya ‘Do Good’ itu merupakan sebuah spirit universal yang bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya praktisi atau mereka yang berkecimpung dalam dunia desain.

The entire DGI Roadshow Photos are HERE! at Aikonia Facebook Pages

a note to remember. Let’s simply do good. And makes the land where we belong become one lovely Wonderground to living in. Wonderful ground for wonderful heart.



Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *