Facebook, Twitter, dan Menkominfo

Pagi ini berselancar di internet karena ingin membaca tentang prediksi dan update seputar worldcup 2010 membuat saya terdampar di pages facebook Menkominfo. Kok bisa?

Kronologisnya kira-kira begini, awalnya saya buka kompas.com lalu, klik halaman bola.kompas.com, tapi ada berita yang masih saja diberitakan kompas online apalagi kalau bukan video hubungan intim (saya tidak pakai istilah video porno, karena menurut saya pornografi itu terjadi di pikiran) yang diduga pelakunya Ariel peterpan dengan Luna Maya dan Ariel peterpan dengan Cut Tari. Ternyata masih juga ngomongin mereka. Lalu saya iseng buka politikana.com (P), pengen tahu apa masih bahas hal yang sama. Ternyata lagi hangat diskusi analogi Pak Menkominfo http://politikana.com/baca/2010/06/18/antara-tifatul-ariel-yesus-kristus-nabi-isa-dohhh.html. Setelah baca-baca komentar yang memang berciri P akhirnya saya pengen tahu versi lengkap pernyataannya saya buka akun twiiter pak TS https://twitter.com/tifsembiring, akhirnya saya memutuskan untuk mem-follow juga pak mentri ini :) . Di laman twitter pak TS, ada tautan website beliau yang terhubung ke halaman pages facebook Menkominfo.

Nah setelah samapai  pages facebook Menkominfo, saya liat-liat sekilas ajib benaaar. Status yang merupakan broadcast dari akun twitter pak TS di-like atau dikomentari ratusan orang.Yaiyalah, jumlah people like this-nya 53.419 (sampai artikel ini ditulis) sedangkan followers pak TS di twitter mencapai 56.553 (sampai artikel ini ditulis) jadi wajar pages facebook & twitter pak TS selalu ramai.

Yang menarik perhatian saya (sampai ngeblog segala), di pages facebook tersebut banyak akun FB yang meminta pak mentri untuk menindak groups atau konten facebook yang mereka anggap berbahaya atau tidak baik (menurut versi mereka sih). Saya langsung terbayang, jika pak Menteri mengabaikan permintaan-permintaan ini akan berbahaya bagi karir politik  pak TS, karena para liker pages itu kan calon pemilih potensial :) . Kalu ditindak lanjuti dengan menanggapi satu per satu bisa pegel dan kerjaan pokok sebagai menkoninfo bisa terbengkalai. Nah lho, kan dilema juga.

———————————————————————————————————

Ah, jadi panjang lebar kemana-mana! Yang mau saya sampaikan dalam tulisan ini adalah : user punya kontrol terhadap konten yang dia terima. Begitu juga di facebook, ada banyak fitur dan setingan yang bisa digunakan. Misal, untuk melaporkan groups yang dirasa menggangu kepentingan umum. Caranya :

1.klik tanda panah disamping akun/account, pilih pusat bantuan/helpcenter. Tunggu beberapa saat.

2. Setelah keluar halaman pusat bantuan/helpcenter, ketikan “report group” di kolom cari/search (1-pada gambar)

3. Akan muncul penjelasan terkait “report group”, dibagian bawah bahkan ada diskusi mengenai topik yang terkait.

3. Jika, bahasa yang ditampilkan kurang dapat anda pahami, anda bisa mengganti tampilan bahasa dengan mengganti bahasa dibagian bawah. (2-pada gambar)

Facebook - Help Centre

Facebook – Help Centre

Semoga bisa membantu para pengguna facebook dan tidak mengeluhkan yang beginian lagi ke pak Menteri. Karena saya sedikit kuatir bahwa beredarnya video hubungan intim yang diduga dilakukan artis digunakan pak Menkominfo untuk meng-goal-kan RPM Konten Multimedia dengan banyaknya dukungan membabi buta terkait pornografi. Sekali lagi, pornografi terjadi di dalam pikiran Anda, lingkungan sekitar hanya stimulan.

—————————————————————————————-


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hosted by BOC Indonesia