Sendu siang. Panasnya matahari dengan angin dingin yang bergelayut.
Bayanganku terpaku, melihat sang empunya gelisah menatap dinding kokoh yang tenang menjulang.
Otak dengan pikiran pun melayang liar meliuk diantara aroma asa yang mengambang perlahan.
Siang ini begitu pelan. Detak detik waktu melambat.
Perlahan. Seperti terdengar meninggalkan degupan jantung yang mulai ikut menikmati nuansa.
Iya. Siang ini terasa sendu. Rasakan. Sembari kau menutup mata itu.
Leave a Reply