Siapa Paul Harding? Ternyata dia adalah seorang dosen pengajar mata kuliah penulisan kreatif (Creative Writing) di Harvard dan Universitas Iowa. Lalu “Tinkers” yang diterbitkan oleh Bellevue Literary Press dan sekarang meraih penghargaan bergengsi Pulitzer, adalah karya pertamanya. Whew, sangat mengejutkan memang. Sekali melejit dan langsung punya nama. Tapi jangan salah. Sebelumnya Paul Harding pernah menerbitkan cerpen-cerpennya dalam judul “Shakepainter” dan “The Harvard Review”. Dengan terpilihnya novel ini menjadi juara, dua karya fiksi lainnya, “Love in Infant Monkeys” dan “In Other Rooms, Other Wonders”, yang berturut-turut ditulis oleh Lydia Millet dan Daniyal Mueenuddin, harus puas hanya menjadi finalis Pulitzer Award for Fiction tahun 2010 kemarin di Kolombia.
Novel karya Paul Harding mengisahkan tentang seorang lelaki tua yang terbaring sekarat. Waktu kemudian membawanya menyelami memori kehidupannya, melakukan perjalanan ke masa lalu dimana ia dipertemukan kembali dengan ayahnya. Menyegarkan kembali ingatannya dan mengobati perih kehidupan masa mudanya di New England. “Tinkers” disebut-sebut sebagai novel yang menyentuh sekaligus membuat berpikir, membawa para pembacanya larut dalam perenungan tentang cinta, kehilangan dan kekaguman atas keagungan alam.
Perjalanan novel ini cukup unik, mengingat awalnya “Tinkers” merupakan sebuah karya tulisan yang ditolak. Ditolak lantaran banyak pihak berpikir tidak akan ada yang menyukai sebuah karya yang ditulis dengan begitu deskriptif dan terasa sangat lamban. Pasar tidak mendukung untuk penerbitan novel ini. Padahal, Harding yang enam tahun lalu mengikuti sebuah workshop penulisan di Iowa, begitu ingin menulis sebuah novel yang bisa diterbitkan. Akhirnya, “Tinkers” diterbitkan oleh Bellevue Literary Press pada tahun 2009, sebuah penerbitan kecil yang baru berusia beberapa tahun. The New York Times bahkan belum sempat menerbitkan resensinya, lantaran cenderung memilih buku-buku lain untuk direview. Meski demikian, bintang keberuntungan ternyata tak jauh-jauh darinya. “Tinkers” diulas oleh banyak kritikus buku lainnya dengan cemerlang dan masuk dalam nominasi Pulitzer hingga akhirnya menjadi juara. Inilah waktunya bagi Paul Harding untuk gemilang bersama karya pertamanya, “Tinkers”.
Wah, jadi tak sabar untuk segera bisa membaca buku penulis asal Amerika ini.
Leave a Reply