Udah bulan Juni lagi, dan itu artinya PKB atau pekan kesenian Bali diadakan lagi. Beragam hiburan dan seni tradisional dipentaskan dan dipameran pada event yang berlangsung selama 1 bulan ke depan. Pembukaan PKB ke 32 dilaksanakan pasa hari Sabtu, 12 Juni 2010. Beruntung karena hari sabtu jam kantor hanya sampau pukul 14.00 WITA jadi saya ada kesempatan untuk menyaksikan karnaval pembukaannya yang melintas sepanjang Jl. Hayam Wuruk Denpasar, mulai dari lapangan Puputan hingga Art Center Denpasar tempat berlangsungnya acara PKB. Seperti halnya Karnaval pembukaan PKB tahun lalu, diacara ini dipertontonkan berbagai seni tradisional khas dari berbagai kabupaten di Bali, termasuk juga dari berbagai kontingen daerah luar Bali.
Ogoh – Ogoh di Pembukaan PKB ke – 32
Yang berbeda adalah, dikarnaval kali ini ada ogoh-ogohnya. Ogoh-ogoh seperti ini biasanya diarak pada hari pengrupukan Nyepi atau sehari menjelang Nyepi. Setahuku, dulunya ogoh-ogoh dibuat sebagai visualisasi dari berbagai sifat buruk atau angkara yang ada dalam diri manusia. Diwujudkan dalam bentuk boneka-boneka raksasa dengan berbagai karakter negatif. Setelah diarak, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbul melebur hal-hal buruk atau sifat negatif yang ada dalam diri manusia sehingga siap menjalankan ibadah suci Hari raya Nyepi.
Namun seiring berjalannya waktu, ogoh-ogoh tidak hanya sekedar perayaan Pengrupukan, namun telah bergeser menjadi ajang kompetisi kreatifitas dari masyarakat Bali, diwujudkan dalam sebuah karya ogoh-ogoh yang mampu menimbulkan decak kagum penikmatnya. Ogoh-ogoh pun tidak lagi berakhir dalam jilatan lidah api (setidaknya tidak semuanya), namun telah menjadi koleksi yang bisa dibanggakan. Salah satunya yang ini.
Ini dia ogoh-ogoh peserta karnaval yang juga telah menjadi juara dalam acara perlombaah ogoh-ogoh tingkat kota Deenpasar. Keren banget karena dibuat dengat teknik pengerjaan tingkat tinggi sehingga bisa menhasilkan efek ogoh-ogoh yang bisa terbang. Sangat kreatif dan mengagumkan. Konsepnya pun sangat bagus tentang aanak kecil yang dikejar raksasa, keduanya seolah terbang diatas dalang dan penabuh gamelan.
Ogoh-ogoh diarak dan diangkat oleh kelompok pemuda. Mereka akan mengerakkannya secara dinamis mengikuti irama gamelan pengiring sehingga akan memunculkan efek dramatis bagi para penonton.
Gambar-gambar yang lain nunggu ya.. masih nunggu waktu untuk diedit. ..
Leave a Reply