negeri asing satu malam

dan siapa kamu ketika tak seorangpun mengenalmu?

kamu akan terasing, sekaligus menyatu dengan keterasingan itu. karena kota dimana kamu pijakkan kaki bukanlah kota besar, dimana manusia – manusianya sudah menjadi asing untuk menyadari bahwa mereka terasing satu sama lainnya.

di kota ini, semua mata masih saja akan memandangmu, ada yang memeolototimu, dan yang lainnya mencuri pandang malu – malu. beberapa diantaranya berani untuk mempertanyakan maksud keberadaanmu, sedang lainnya mungkin hanya mencuri dengar sambil berlalu.

disini, pada perjalanan ini, kamu bisa menjadi siapa saja, toh kebenaran jawabanmu tak mempengaruhi apapun bukan? kamu bisa pura – pura menjadi mahasiswa, atau kamu bisa menjadi seorang musafir, hanya orang yang kebetulan mampir.

atau kamu menjadi bukan siapa – siapa.

ingatan tentangmu akan segera tersingkir. dengan waktu yang singkat, orang – orang tersebut belum sempat membuat ekspektasi – ekspektasi apapun padamu, dan kamu sudah menghilang dari kehidupan mereka. tanpa menyisakan sebuah pengulangan, sesuatu hanya terjadi sekali, maka tak akan ada kebosanan.

mereka mungkin bahkan belum sempat berfikir tentang keberadaanmu. lalu apa pedulimu?

toh pada akhirnya kamu tetap beranjak meninggalkan tempat itu, sebelum garam dan kiloan ikan menenggelamkanmu. membawa bau anyir lautan, dan ingatan, akan janji yang sudah terbayarkan.

*panarukan, perubahan memang tak terelakkan..


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *