Menyalakan Harapan Anak-anak Pedagang Buah

Teks dan Foto Anton Muhajir “Nama saya Wayan. Ongkos belajar mahal. Tak ketulungan,” tulis anak pedagang buah itu. Wayan Samah, 10 tahun, menulis di buku tulisnya di bawah temaram cahaya lampu di depan kamarnya. Dia duduk lesehan menggunakan lantai sebagai meja sekaligus kursi untuk belajar menulis petang itu. Sehari-hari Wayan berjualan buah, seperti pepaya, semangka, […]


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *