Mari Menanam

Bali Reboisasi Festifal 2011Dengan bercucuran keringat, kami bertiga kembali mengecek beberapa bagian dari tempat penanaman yang belum tersentuh bibit. dan ternyata bagian paling ujung di areal kami masih ada yang belum tersentuh oleh bibit.
Kembali kami menghubungi rekan kami untuk meminta tambahan bibit. kenekatan kami bertiga untuk meminta tambahan bibit ternyata direspon semesta dengan kembalinya rombongan dari SMA 1 Kintamani yang membawa bibit dan mereka menuju ke arah kami.

Saya, Bowo dan Didi mulai beraksi dengan mengarahkan dan melakukan penanaman dengan keringat yang mulai membasahi baju kami. panas yang menyengat tidak mengurangi semangat rekan-rekan siswa yang membantu kami mengeruk tanah, membuka plastik bibit dan menanamnya sampai tahapan terakhir dengan menyiramkan air secukupnya pada bibit yang ditanam.
Tidak lebih dari 15 menit bibit sudah habis ditanam. tetapi kami melihat bahwa masih ada beberapa area yang belum ditanami.
Dengan menyakinkan rekan-rekan siswa bahwa akan ada supply air minum dari panitia, kami kembali meminta bantuan mereka untuk menanam bibit yang kembali kami datangkan.

Dan pada akhirnya, kewajiban dan tanggung jawab kami menanam bibit di lereng gunung batur ini terpuaskan dengan luasnya area yang kami tanam. terima kasih atas kerjasamanya teman dan rekan semuanya.

Dan secara pribadi acara Reboisasi Festifal 2011 ini lumayan sukses dengan beberapa note yang menurutku perlu dievaluasi sehingga pada awal perencanaan sampai pada pelaksanaan dilapangan bisa bersinergi dan tujuan utama untuk penghijauan lahan lebih mengena.

Dengan target tanam 6000 bibit, acara pada hari minggu 4 Desember 2011 terselengara dengan kerjasama beberapa komunitas diantaranya Bali Outbound Community, Bali Berkebun, B2W Bali, Rotarac Bali, Bali Blogger, dan lain lainnya.
Tentunya sebagai motor adalah Yayasan Bali Hijau Lestari.

Pohon Untuk Ima

Tergolek lemah dengan penyakit yang dideritanya, rekan kami yang bernama Ima tersenyum ketika mendengar berita rekan-rekannya akan ada acara reboisasi. sedikit tersirat dari raut mukanya bahwa beliau akan dengan senang hati bersama kami para sahabatnya turun kelapangan tempat menanam bibit.

Tetapi dengan seiring waktu berjalan, tugas Ima untuk menanam ternyata tidak bersama kami di festifal reboisasi batur. tetapi beliau dipanggil sang Widhi untuk menanam benih yang entah ada dibagian mana di dunia ini.

Ketegarannya menghadapi kenyataan menginspirasi kami untuk selalu semangat menjalani sisa nafas yang sekarang kami hembuskan.
Bersama-sama kami melanjutkan semangatmu dengan membawa dua bibit tanaman sebagai tanda kami akan tetap dalam semangat kebersamaan dan lestari.

Selamat jalan kawan, selamat menemukan keabadian di sana.

Tulisan Rekan-rekan yang Lain :

The post Mari Menanam appeared first on I Md Yanuarta DPY.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *