“One of the great joys in life is having one’s hair brushed” (Claire to Sophie)
Ketika menyaksikan adegan tersebut saya jadi terkenang beberapa perempuan perkasa yang pernah dengan tulus mengelus lalu menyisiri rambut saya dengan lembut. Ibu, Dadong dan ninik saya. Entah mengapa saya sangat menyetujui kata-kata tersebut. Betapa damainya hati ini saat tangan lembut itu perlahan meraba ubun-ubun menyusuri tiap helai rambutku dengan sisir itu. terlintas kemudian saat Kriwil ganteng pernah bercerita, ada perasaan nyaman ketika rambutnya yang keriting itu dielus oleh Mbah…..ah…. sepertinya ini sisi lain dari film “Letters To Juliet yang dapat saya rasakan secara pribadi. Kebangkitan akan kenangan masa lalu.
Letters to Juliet, ga sengaja nemu keping DVD ini di lemari @xtha_lita. Penasaran, sudah sejak lama ingin nonton film ini dan akhirnya kesampaian juga subuh ini, thanks to kebow, love you darl…. :’)
Film ini ga jauh-jauh bercerita tentang judulnya, surat yang dikirimkan untuk Juliet. Menceritakan tentang kehidupan Seorang penemu fakta dan penulis muda Sophie (Amanda Seyfried) yang tinggal di New York dan hendak ber-pre-honeymoon dengan tunangannya Victor (Gael García Bernal) yang merupakan seorang koki hebat. Mereka akan pergi ke Verona, Italia. Romantis sekali…… (tempatnya) tapi tidak dengan perjalanan mereka. Victor tampaknya lebih etrtarik untuk mengeskplor bakat dan mengembangkan jaringannya dalam dunia Permasakan (hweeleeh) di Italia. Tak seperti yang diharapkan, ia malah ngacangin si Sophie.
Awalnya sophie oke-oke saja dengan perlakuan tunangannya (eehh..plis kalo gua mah uda tak tinggal nikah dah tu org, huh #esmoni) Sophie mencari kesenangannya sendiri dalam mencari bahan tulisannya dan tunanganna pergi untuk beberapa hari memenuhi undangan rekanannya. Dan dalam kesempatan inilah Sophie menginjakkan kakinya di sebuah balkon bersejarah yang dikelilingi oleh banyak perempuan yang sedang menulis surat untuk Juliet.
Hingga sore hari ia masih berada ditempat itu, dan akhirnya bertemu dengan salah seorang perempuan yang memunguti surat di tembok satu-persatu. Penasaran Sophie pun membututi perempuan itu hingga masuk ke sebuah gedung bersama beberapa perempuan berusia lanjut. Ya, mereka ternyata adalah sekretaris Juliet orang-orang yang dengan sabar menjawab setiap surat yang dikirimkan untuk Juliet. Kedatangan Sophie disambut hangat oleh kelompok ini, sampai suatu saat Sophie menemukan sebuah surat usang yang belum dibalas, milik Claire Lansia (Vanessa Redgrave). Surat itu ditulis sudah 50 tahun lamanya, dan Sophie diberikan kesempatan untuk membalas surat tersebut.
*tunangan sophie (Victor) tidak akan banyak saya ceritakan karena dia sangat menyebalkan, huh kerjaanya hanya mengeskplor masakan saja. Hal ini membuat sophie (dan saya) sebal, karena tak ada waktu untuk bercerita tentang apa kejadian pada hari tersebut. JIKPING, lelaki ini benar-benar ambisius untuk menjadi seorang Koki yang aneh. huh
*oke back to the movie again.
Tak disangka muncullah Charlie (Christopher Egan) cucu Claire yang datang mengantarkan neneknya menemukan Lorenzo Bartolini, cinta sejati neneknya yang terpisah 50 tahun yang lalu. Laki-laki Inggris ini sangat dingin pada Sophie, demikian pula sebaliknya.
Namun, karena seringnya mereka bersama untuk mencari sosok Lorenzo hingga Siena lambat laun ada perasaan yang berbeda antara mereka. Mulai dari pertengkaran hingga adegan ciuman dibawah temaram malam dan kelip bintang, that’s so romantic guys *mupeng.
In the night, Under the stars…..
Dan sampailah pada suatu saat dimana mereka harus menghentikan pencarian dan kembali ke kehidupan masing-masing. Diperjalanan Claire meminta cucunya untuk singgah sebentar dikebun Anggur untuk minum wine perpisahan sebentar saja. Dan, ternyata disanalah cinta sejati Claire berada. Seorang pemuda pemetik anggur mengingatkannya akan sosok Lorenzo yang perkasa. Dramatis sekali saat Lorenzo Bartollini yang ia cari datang dengan menunggang kuda. Merekapun saling tatap, dan langsung mengenali satu sama lain.
Akhirnya Claire bertemu dengan Lorenzo cintanya yang sempat terpisah 50 tahun yang lalu. Sophie menyadari perasaan Charlie namun ia tak bisa memungkiri status bertunangannya. akhirnya diantar oleh anak Bartolini iapun kembali ke Verona bertemu dengan tunangannya PIKTOR, eh… Victor.
Charlie yang mengejar Sophie tak kuasa menahan pedihnya saat melihat Sophie dan Victor bermesraan di balkon rumah mereka. Akhirnya Charlie mengalah dan ia pergi menyusul neneknya. Demikian juga Sophie iapun kembali ke New York. Kembali hidup seperti biasa….
Wah, betapa bahagianya Sophie saat The New Yorker tempatnya bekerja akan menerbitkan tulisan yang ia buat. Senang bukan main, ditambah lagi sebuah surat undangan pernikahan dari Claire dan Lorenzo. Ia menyusul tunangannya di restorannya dan kemudian berbicara jujur tentang perasaanya bahwa mereka punya jalan masing-masing. Tunangan merekapun BERAKHIR!
Saat datang ke pesta pernikahan Claire, Sophie merasa sangat terpukul saat Charlie menggandeng seorang perempuan cantik bernama Patricia. Yang ia tahu, Patricia adalah mantan pacar Charlie. Setelah pembacaan surat balasan Juliet oleh Claire, Sophie tak kuasa menahan perasaaanya iapun berlari menuju kebun belakang dan berada disebuah balkon. Huawaaalaaah roumantiis reeek,, karena Charlie pun menyusulnya. Spontan saja Sophie mengatakan bahwa ia sudah tak bertunangan lagi ia berani mengungkapkan perasaan sukanya pada Charlie, tapi ia tidak mau merusak pertunangan Charlie dan Patricia. O_O Tanpa diduga ternyata Patricia yang datang ke pesta tersebut adalah sepupunya bukan mantan pacarnya. yaaakh…dan Charlie memanjat Balkon untuk dapat merengkuh Sophie, tapi ups kemudian ia jatuh….
dan ending dari film ini adalah, mereka BERCIUMAN *___* disaksikan semua orang #langsungGalawCang!
Walaupun Totalitas (dibaca terlalu) romantis, Film ini sangat mengasyikan, alurnya mudah dimengerti, settingnya menarik, ide ceritanya remaja banget. Yang lebih istimewa lagi soundtrack di film ini asik-asik semuaaaa…..
- “You Got Me” – Colbie Caillat
- “Chianti Country”
- “Verona” – Andy Georges
- “Un Giorno Così” – 883
- “Per Avere Te” – Franco Morselli
- “Quando, Quando, Quando” – Laura Jane (sebagai Lisa Jane) dan Chris Mann
- “Variations On A Theme By Mozart” – dari The Magic Flute, Opus 9
- “Sospesa” – Malika Ayane dan Pacifico
- “Per Dimenticare” – Zero Assoluto
- “Sono Bugiarda (I’m A liar)” – Caterina Caselli
- “Guarda Che Luna” – Fred Buscaglione
- “Love Story” – Taylor Swift
- “What If” – Colbie Caillat
- (sumber: wikipedia)
So, bagi kamu yang percaya cinta percaya keajaiban harus and kudu banget nonton film ini. Bukankah cinta memang untuk bahagia……..
dan sekarang saya malah ngebet banget pengen pergi ke Verona dan bekerja sebagai sekretaris Juliet,, how wonders my life freen……
Leave a Reply