Tiba-tiba produk pangan buatan aseli Indonesia ini menjadi sorotan dan
dibicarakan dimana-mana. Terutama di berbagai situs jaringan sosial,
isu ini langsung menjadi headline topics, mereka pengguna dan aktifis
dunia maya begitu gencar mengkomentari.
Berawal dari tingkah Taiwan yang tiba-tiba menarik Indomie dari
peredaran karena diklaim mengandung bahan kimia tak layak konsumsi.
Konsumen di negeri itu pun dibuat terkejut, tak menyangka ada sweeping
berujung penarikan terhadap bahan makanan instan yang cukup digemari
ini.
Konon katanya terdapat 2 bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam
produk keluaran PT Indofood tbk ini, yang sama sekali tidak boleh
terdapat dalam bahan makanan karena bahan kimia tersebut merupakan
salah satu unsur produk kosmetik.
Kini pemerintah gencar melakukan klarifikasi melalui Kemendag
(Kementerian Perdagangan), BPOM dll. Negara tetangga Singapura pun
turut meneliti kandungan bahan makanan ini.
Masalah ini muncul ditenggarai ada persaingan bisnis yang terjadi di Taiwan.
Harusnya pemerintah lebih tekun dan teliti mengkaji unsur-unsur kimia
yang terdapat bahan makanan dari pada berkomentar membuat teori
konspirasi dan sebagainya.
Berita terakhir menyebutkan BPOM menyatakan Indomie aman untuk
dikonsumsi walau mereka mengakui bahan makanan instan itu memang
mengandung unsur kimia. Lah iyalah, memang ada benda di Bumi ini yang
tidak mengandung unsur kimia?
Singapura juga masih melakukan pengujian, kelihatannya mereka menilai
Indomie masih dalam batas aman terbukti belum ada satu pun bahan
makanan dari negeri ini yang ditarik dari peredaran.
Salah satu komentar di salah satu situs membuat saya senyum-senyum.
Begini bunyinya :
“Taiwan, tarik dari pasaran..Singapura,
masih meneliti..Ntar Malaysia, malah mengklaim mi instan itu produk mereka”
Orang ini bisa aja menghubung-hubungkan isu-isu hangat di negeri ini.
Kita tunggu saja bagaimana akhir dari kasus ini. Saya harap pemerintah dapat melakukan pengujian mendalam kemudian mempublikasikan hasilnya dengan jujur. Masyarkat juga perlu tahu kebenaran jangan membuat pernyataan yang sekedar menenangkan dan mengamankan situasi perekonomian. Masyarakat juga perlu diberikan penjelasan dan pengetahuan agar tidak terlali panik dan bereaksi berlebihan apabila terjadi lagi situasi semacam ini. Konon kata sehabat saya Lecir : “Knowledge is Power”
Leave a Reply