In America (One Family’s Coming of Age Story)

Membaca judulnya, saya sempat berpikir bahwa film ini akan bercerita tentang kemegahan Manhattan, atau hiruk pikuknya New York. Namun setelah menyeka air mata menyaksikan tiap scene, saya tersadar film ini tak hanya berbicara tentang kerasnya kehidupan di Amerika, namun juga memberikan alur yang mengharukan tentang kekuatan cinta dan kepercayaan dalam mempertahankan hidup.

Jujur saja, saya baru mengetahui tentang IMP (Internet Movie Poster Awards) setelah menyaksikan film ini. Film yang luar biasa menyentuh perasaan saya. Membayangkan jika kelak saya dan keluarga saya mengalami cobaan serupa. Hidup siapa yang tahu, tapi aah…semoga saja tidak!

“There are some things you should wish for….and some things you shouldn’t” (frankie)

Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga berkebangsaan Irlandia yang akhirnya memilih untuk menetap di Amerika untuk menghapuskan cerita masa lalu kelam dalam keluarga mereka. Jhon (Paddy considine) dan Sarah (Samantha Morton) adalah sepasang suami istri yang memiliki trauma yang tak mudah untuk mereka lupakan dengan segera. Christy (Sarah Bolger) dan Ariel (Emma Bolger) , dua gadis kecil yang memiliki karakter sangat berbeda. Christy seorang pribadi yang tertutup namun sangat dewasa dalam memahami keadaan keluarganya dan Ariel gadis kecil lugu dan sangat lucu, sulit rasanya jika orang mengenalnya tak langsung sayang padanya. Oiya, Christy percaya bahwa Franky bisa membantu mewujudkan tiga permintaannya. Inilah hal yang paling mengejutkan buat saya, ceritanya sungguh penuh dengan kejutan, tak mudah ditebak.

Karena keadaan keuangan yang sangat memprihatinkan akhirnya mereka menjual Mobil mereka untuk sewa rumah. Rumah termurah yang mereka dapatkan sangat menyeramkan. Penghuninya Waria, Pecandu, dan orang-orang aneh lainnya. Sempat di awal saya pikir akan terjadi pembunuhan di Rumah tersebut. Namun ceritanya memang penuh dengan kejutan. Apalagi saat tokoh Mateo (Djimon Honsou) muncul. Seorang lelaki bertubuh besar yang sangat menyeramkan. Memiliki hobi yang aneh yaitu melukis hal-hal aneh bahkan dengan darahnya sendiri. Keseharian mereka diisi dengan kepenatan sang ibu yang sebenarnya guru dan akhirnya harus bekerja di toko es krim karena tak dapat pekerjaan yang sesuai. Demikian pula ayahnya, yang mulai merasa stress saat testingnya dalam mencari peran tak kunjung membuahkan hasil. Keadaan ekonomi mereka kembali semakin terpuruk.

Ariel and Mateo

Saat Halowen tiba, Christy dan Ariel tetap berangkat ke sekolah mereka dengan kostum rancangan yang sangat unik dan sederhana. Memang mereka anak-anak yang cerdas, karena mereka bisa langsung menyampaikan ketidaknyamanan yang mereka rasakan pada orangtua mereka. Permintaan ariel sangat sederhana, hanya ingin dilihat sama seperti anak-anak lainnya. Namun Christy akhirnya menyadari bahwa keadaan mereka berbeda dengan teman-teman lainnya. Dan, sesampainya di rumah mereka ingin sekali melakukan ‘Trick or treat’ yang biasanya dilakukan saat hallowen party. Setelah mengetuk beberapa pintu di rumah mereka, tak ada satu orangpun yang membukakan pintu saat kedua kakak beradik ini berteriak dengan penuh semangat “TRICK OOORRR TREAAAAT” dan hingga akhirnya Pria hitam yang menyeramkan membukakan pintu dan mengajak kedua bocah lugu ini masuk ke kamarnya. Bagian ini sempat membuat saya berpikir bahwa laki-laki itu akan membunuh mereka. Namun ternyata, dari kejadian itulah mereka akhirnya bersahabat.

Singkat cerita, Sarah hamil lagi. Namun kehamilannya kini beresiko sangat buruk terhadap keselamatannya atau janin yang dikandungnya. Demi kebahagiaan anak-anaknya dan demi Franky, ia bersikeras untuk mempertahankan kandungannya. Satu persatu misteri terkuak, Franky adalah anaknya yang telah meninggal karena terjatuh dari tangga dan mengalami cedera berujung tumor di kepala. Mateo adalah orang kaya yang mengidap penyakit mematikan. Emosi mulai bermain, banyak air mata terjatuh di bagian ini (T__T).

Dalam keputusasaanya Jhon tak juga percaya pada kekuatan Tuhan, ya dia memang begitu semenjak Franky tak terselamatkan. Persalinan yang lebih awal menyebabkan ada gangguan pada sang bayi, dan Christy pun menyumbangkan darahnya untuk di donor (uhh..so sweet sekali gadis ini).

Mateo memang seperti sosok Alien yang seperti ia ceritakan pada Ariel. Di akhir hayatnya ia membantu mereka untuk membayar biaya rumah sakit dan memberikan kembali cahaya yang sempat redup dalam keluarga kecil ini.

Betapa terharunya saya saat scene Ariel memberikan protes bahwa ia sudah tak punya teman lagi. Ayahnya sibuk berlatih akting, dan kakaknya sibuk hanya dengan video cam nya saja. Air mata tak terbendung saat ayahnya mempertaruhkan seluruh uang kontrak rumah hanya untuk mendapatkan boneka yang akan diberikan pada puteri nya tersayang. Namun lebih dari pada itu, ia tak mau terlihat lemah dan kalah dihadapn kedua anaknya. Sarah, seorang ibu yang terlihat tegar namun tetap belum bisa merelakan kepergian Franky. Namun rasa salut yang mendalam tetap saya berikan pada Christy, gadis yang benar-benar hebat. Yang akhirnya berani untuk berkata jujur bahwa ia hanya terobsesi oleh kehadiran adiknya lewat kenangannya di video cam. Dengan tegas, ia menghapus semua video itu dan kembali menjalani kehidupan bersama keluarganya yang baru. Mereka percaya bahwa orang baik akan bersepeda menuju surga saat bulan penuh datang. Ya, ada Mateo dan Franky yang melintas malam itu.

Lalu apa saja tiga permintaan Christy pada franky? Tonton saja filmnya, dijamin pasti merinding disko. :D

Special thanks to :

@eshasw yang uda meminjamkan DVD ini ^^V

semua referens gambar yang saya pergunakan dalam tulisan ini : impawards, xyface, dll

Another Movie Review about ‘In America” in English you can read here


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *