Ishhh….. Resek ga sih, kalo tiba-tiba baju kesayangan kita di pake tanpa ijin?
Ishh,,,resek ga sih kalo apa-apa mesti berbagi dan ngalah sama yang lebih tua?
errrr….. itu aku, ketika masih SMP.
Punya kakak perempuan bagiku sepertinya suatu mimpi buruk. Pola pikirku waktu kecil apa-apa mesti dia dulu, sisanya baru aku. Belum lagi masalah beli baju “ya, nanti kalau kakakmu uda kekecilan kan bisa kamu yang pake” atau “sabar, nanti pasti dibeliin baju yang sama kalau kamu juga sudah seperti kakakmu” persis SINETRON.
yuph, waktu kecil kehidupan ku dan kakakku memang penuh liku-liku *ahay! Dengan keadaan ekonomi keluarga kelas menengah, kami tidak bisa hidup berfoya-foya. Walaupun suka atau tidak suka aku harus menyadari bahwa prioritas itu harus ada. Dan terkadang tak berada di pihakku. Harus memilih. dan mungkin itu yang sering aku salah artikan dari keputusan orang tuaku, pilih kasih. Tapi baru nyadar kalau hidup itu mesti smart, cepat, hemat *bukanPromo. Pelajaran berharga yang bisa ku petik adalah keiklasan dan rasa syukur. Jangan dengki dan iri hati :’)
Dia……
Dilahirkan sebagai anak pertama, cucu pertama di pihak ayah dan ibuku tentu saja membuat ia menjadi pusat perhatian seluruh anggota keluarga besar. Tingkahnya yang lucu dan ramah pada siapa saja, menyebabkan ia menjadi kesayangan banyak orang.
Cerita dari masa lalu
Luh Putu Indah Budyawati, Kakak Perempuanku. Namanya gabungan dari nama orang tua kami (uBUD + wesnaWATI). Sempat aku protes dulu pada ibuku, “buk, kenapa nama ku ga gabungan nama bapak sama ibuk juga?” dengan ketus Kakak ku menjawab “kamu kan anak pungut, nemunya di kolong jembatan, hahaahaa….” dan iapun berlalu sambil membuatku merengut dan berpikir keras. Benarkah hal itu?
masih saat aku kecil dulu,
saat kakak ku sakit, apapun yang diinginkannya pasti akan dikabulkan dengan segera. Terutama jika ia merenggek pada ninik ku (ibu dari ibu ku) Kadang aku berpura-pura sakit untuk dapat merasakan perlakuan serupa. Lebih istimewa dari biasanya. Tapi ahh….. selalu saja dapat terbaca oleh ayahku. “jangan pura-pura rewel!” tegasnya.
Masih ingat dulu, saat SD di Petemon, kami pulang sekolah bersama menyebrangi Tukad (sungai) Seririt. Jika terjadi Blabar (banjir) aku juga harus menenteng sepatuku dan sepatunya. itu peraturan jika aku mau bergabung main dengan dia dan teman-temannya. Err… Belum lagi saat belajar bersama, ada beberapa PR yang harus aku kerjakan untuknya. Saking kesalnya, aku pernah punya pikiran untuk meninggalkannya di rumah pemulung agar dia di jual ke Pulau Jawa *plak! jangan ditiru yah, ini imajinasi jaman baheula TT_TT
Seiring berjalannya waktu, perasaan kesal ini aku manfaatkan dengan positif. Makasi mbok tu, telah membuatku jengah untuk selalu jadi bintang kelas. Satu kebanggaanku saat orangtuaku memperkenalkan anak-anaknya pasti menyebut gelar juara kelas ini. Walaupun ada murung di wajah kakak ku, entah mengapa dulu aku sangat puas menikmati ekspresi itu. *ups (itu dulu yaa…)
Tak hanya itu, bahkan saat tidurpun kami harus berkelahi dulu. menunggu salah satu dari kami nangis dan akhirnya kena omel bapak baru bisa bobok dah. Ruwet, saat tidur kami harus saling membelakangi, ga bole nyentuh anggota badan sedikitpun. Meselat bantal guling (—___—)a GALAW!
Apa yang terjadi kini
Tumbuh menjadi perempuan mandiri kakakku menamatkan S1 nya di Singaraja. Nilainya hampir sempurna, dan menjadi punggawa ormawa di jurusannya. Perkembangan yang sangat pesat. mengingat jaman SMA ia jarang aktif di kegiatan sekolah. Ingatkah dulu, ngakunya les eh malah mejeng di Hardy’s? atau saat dapat tugas baca dari bapak, eh malah ketiduran dan akhirnya kena marah? hahahaha… konyol. kocak.
Semuanya telah berubah sesuai dengan jalan yang dipilihnya. Alamak sebentar lagi ia malah akan merampungan studi S2 nya… (sementara saya masih bergelinjang dengan skripsi). Kehidupan Ibu Kota yang mengasuhnya belakangan ini tampak mengubah sudut pandang dan pola pikirnya menjadi lebih dewasa. Aku malah semakin bangga menjadi adiknya. Pembawaannya yang easy going dan cekatan membuatnya gampang untuk cepat beradaptasi dan disayangi oleh orang-orang di sekitarnya. Love u sista…. :’)
persaingan yang dulu aku rasakan kini jadi kenangan manis dalam perjalanan hidup kami. Saling mendukung, dan menguatkan telah menjadi bagian keseharian kami. Kakak yang dulu amat ingin aku lenyapkan, kini ingin aku miliki lagi untuk jadi teman cerita.
Dan akhirnya…..
semakin bertambah usiamu, semakin banyak pula tantangan dalam hidupmu..
maapin ya jika aku menjadi adik yang kurang ajar zaman dulu, hahahaha…
peace,,,itu semua hanya karena hasutan sinetron kok *nyengir
Tapi percayalah apapun jalan hidupmu saat ini, tentukan! jalani! perjuangkan!
aku, adik mu akan selalu memberikan dukungan penuh untuk itu.
Happy bday tu, senang diberi kesempatan untuk menjadi orang terdekatmu :’)
NB: kakak saya masih jomblo loo (^^)b… monggo yang mau kirim CV. (Dueg nyait, dueg masak, Calon mantu cager)
Leave a Reply