Facebook Membunuh Semangat Ngeblog?

Perlu waktu hampir setengah jam buat saya untuk login ke blog sendiri. Bukti nyata bahwa setelah sekian lama tidak aktif ngeblog saya hampir lupa dengan user ID dan password blog sendiri. Hampir beberapa bulan ini semangat ngeblog menjadi turun drastis bahkan bisa dibilang hingga ke titik nol.

Masih segar dalam ingatan, ketika masa masa aktif ngeblog hampir setiap hari bisa membuat postingan baru. Dari sekedar postingan sampah, merelease ego hingga kritik kritik sosial dan lain lain. Ide ngeblogpun mengalir bak air bah, begitu deras datang setiap saat seakan akan berlomba lomba menanti giliran untuk dipublish. Tidak heran jika draft postingan bisa bertumpuk tumpuk. Semangat jadi berlipat ganda ketika postingan mendapat begitu banyak komentar dari pengunjung maupun rekan sesama blogger. Blogwalking juga dulu menjadi a must. RSS reader berisi puluhan2 posting baru dari rekan blogger lainnya namun sekarang justru berbalik. Jangankan blogwalking, RSS readerpun tidak pernah dibuka sama sekali. Semangat ngeblog jadi terbunuh secara pelan-pelan.

Kok bisa begitu ya? Entah kebetulan atau tidak, disaat saat krisis semangat ngeblog menyerang itulah saya mulai berkenalan Facebook. Social networking ini seakan-akan sudah menguasai ‘hajat hidup’ orang banyak, tentu termasuk saya didalamnya. Soon sayapun larut dan terlena dengan dunia Facebook. Blogpun menjadi terlantar.

Facebook menjadi sekedar kambing hitam? Jawabannya bisa iya dan tidak. Yang jelas Facebook secara langsung atau tidak telah membawa atmosfir baru dalam dunia sosial saya di dunia maya. Di blogspehere, dunia seorang blogger secara umum hanya sebatas dunia sesama blogger dan mungkin dengan level readership tertentu, sementara di Facebook seakan ada dunia baru, blogger ada disana, non bloggerpun ada juga bahkan sebagian besar selebritis selebritis dan raja/ratu di dunia facebookpun berasal dari non blogger. So ‘dunia’ seakan terasa menjadi lebih global.

Disamping itu ada beberapa sebab yang membuat saya begitu larut di Facebook. Aspek interaksi sosialnya lebih terasa di Facebook. Menjadi keasyikan sendiri ketika membaca status teman-teman. Walaupun terkadang terasa pathetic membaca status2 sampah itu. Sebab lainnya adalah karena bisa ‘ketemu’ lagi dengan teman-teman lama khususnya teman2 semasa disekolah/kampus dulu. Euforia ‘pertemuan’ inilah menjadi magnet yang kuat dalam facebook, ketika rasa ‘belong together’ itu muncul kembali. Nge-Facebook juga gampang alias no brainner. Dalam hitungan detik kita bisa update status. Bahkan bisa puluhan kali update status dalam sehari. Tidak seperti saat ngeblog, update status di facebook itu tidak perlu mikir, tidak perlu komposisi bahasa, tidak perlu research satu topik tertentu, just shout out loud whatever you want to put in your facebook status.

Ngeblog lagi yuk!Similar Posts:


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *