Sehabat saya di BBC (Bali Blogger Community) mendapat kejadian yang
tidak mengenakan sore tadi (22/4) di terminal Ubung Denpasar. Dia
diperas oknum polisi yang berjaga di pos terminal itu, gara-gara
menaruh sepeda motornya di depan pos jaga. Berikut laporannya yang
saya ambil dari lini masa (time line) akun twitter miliknya,
twitter.com/aguslenyot.
—
Saya ingin bercerita tentang kejadian nggak mengenakkan dengan polisi.
Baiklah, saya beri judul: Mencari Polisi Tanpa Pungli.
1. Kemarin saya pulang ke Negara. Krn malas bawa motor saya titip
sepeda di Terminal Ubung depan pos polisi. Saya biasa melakukan itu.
2. Saya naruh motor dpn pos polisi krn tdk ada larangan dan polisi
adalah PELINDUNG MASYARAKAT!
3. Di kaca pos polisi ada tulisan, Mulai 25 April tidak menerima
penitipan motor. Saya pikir kemarin dan hari ini masih bisa.
4. Pas saya balik tadi sore dr Jembrana, saya lihat ban motor saya
gembos. Sy pikir ada orang iseng.
5. Saat mau dibawa tu motor ada polisi manggil saya ke pos. Dia nanya,
siapa yg punya motor. Saya lalu ikut ke pos polisi.
6. Si polisi ini lalu bilang, nitip motor di depan pos polisi harus
bayar 10ribu. Saya mikir, polisi kok jadi agen penitipan motor. Meh.
7. Krn merasa ada yg nggak beres, saya minta kuitansi ke polisi tadi.
Mungkin saking kecilnya gaji, polisi harus punya bisnis sampingan.
8. Nah, pas saya minta kuitansi ini, polisi lantas menunjukkan buku yg
berisi daftar orang2 yg pernah menitipkan sepeda di tempat itu.
9. Saya ngotot minta kuitansi. Polisi td marah2 dg suara keras.
Beberapa kawannya mengerubungi saya. Akhirnya 4 polisi membentak2
saya.
10. 4 polisi td marah2, saya dibilang nggak tahu etika dan segala
macam pake bawa2 mahasiswa segala, dibilang nggak tahu aturan.
11. Krn saya 4 polisi ini barbar, menyerang masyarakat sipil seperti
saya. Saya diam aja. Ngapain saya ladenin preman berseragam. Nyet!
12. Setahu saya slogan polisi adalah PELINDUNG DAN PENGAYOM
MASYARAKAT. Tp kelakuan 4 polisi ini sama sekali nggak melindungi dan
mengayomi.
13. Salah satu polisi ini meminta STNK saya. FYI, STNK saya sudah tdk
disamsat selama dua tahun. Lupa terus :p
14. Krn saya males meladeni mahluk purba barbar tp berseragam, saya
memilih diam. Saya disuruh pergi tanpa membayar 10ribu. Tanpa bayar.
15. Saya pernah diperas oleh polisi Polsek Denpasar Selatan. Pas ngaku
wartawan, polisi td malah setengah mati ketakutan.
16. Jadi masyarakat nggak usah takut sama petugas. Mereka digaji dg
pajak yg kita bayar. Jadi sdh seharusnya mereka melayani kita dg baik.
17. Polisi jg harus sadar nggak semua polisi baik seperti di film
India. Banyak jg yg najis dg meras2. Haram. Nyet!
17. Polisi (tipo: masyarakat) jg harus sadar nggak semua polisi baik
seperti di film India. Banyak jg yg najis dg meras2. Haram. Nyet!
18. Tp masyarakat jg mesti tahu, masih banyak polisi yg baik. Pintar2
melihat saja.
19. Intinya: nggak semua polisi itu memiliki semangat melindungi. Memeras iya.
20. Jd kalo kalian anak polisi, tanya barang pemberian orang tua
kalian. Memeras atau tdk. Kalo iya, segera sumbangkan ke panti asuhan.
21. Oia, semua cerita saya diberi hashtag #polisipungli. Sekian
—
Salam.
radiografer.net
putuadisusanta.blogspot.com
twitter @blijunk
========
Leave a Reply